Aku merasakan hawa busuk yang tajam. Berasal dari sebuah gedung pertunjukan. Ada baliho didepannya yang menyambut sang pesulap. Entah itu dirinya atau orang yang berada disekitarnya.
Saat hendak masuk kedalam. Penjaga menghadangku untuk terlebih dahulu memperlihatkan tiket masuk. Aku tak punya persiapan, tentu saja aku tak punya tiket seperti itu. Seorang calo didepan menawarkanku tiket masuk dengan harga Rp220 ribu. Aku buka dompetku dan hanya ada Rp20rb.
Aku akan cari jalan lain untuk bisa masuk kesana.
Kuputuskan menggunakan kekuatan istimewaku. Membuka gerbang dimensi antara. Aku melenggang melewati pintu depan tanpa penjaga. Kurasa ruangan tengah inilah yang menjadi panggung pertunjukannya.
Aku kembali ke dimensi nyata. Menemukan kehadiranku di keramaian orang. Kulihat lirikan sang pesulap ke arahku. Nampak bagiku ialah sumber masalah.
Tak ada hal yang bisa kulakukan kecuali menunggu pertunjukan ini selesai.
Aku merasa pertunjukan ilusi yang dihadirkannya bukanlah sebuah trik. Sungguh diluar nalar. Seharusnya aku tak perlu heran mengenai itu.
Akhirnya usai. Sang pesulap langsung kebelakang panggung. Aku mengikutinya sembari mengaktifkan kembali dimensi antara. Ia tidak terkejut. Berbalik kearahku lalu merubah wujudnya menjadi sesosok monster bertubuh langsing. Tipe kecepatan.
"Tiwikrama!"
Tanpa ragu aku menyerangnya. Ia berhasil menghindari semua kombinasi seranganku. Dirinya melompat tinggi ke lantai atas sembari melontarkan ejekan.
"Ternyata kau lemah".
"Menghindar melulu gitu!. Pantasnya kau boleh mengatakan itu kalau sudah terkena serangan dariku."
"Sungguh menarik. Namaku Dema. Tapi aku tak bisa meladenimu saat ini. Pertemuan kita yang berikutnya akan menjadi akhir darimu".
'Begitu pula denganku. Akan berbahaya bila informasi keberadaanku terkuak diantara mereka'.
"No one alive to say the tale!" Aku melompat ke arahnya dan melemparkan cakaran terkuatku.
Lagi-lagi ia berhasil menghindar. Melemparkan bola ke tanah, sehingga asap memenuhi ruangan.
Ia menghilang, aku tak bisa lagi mendeteksinya. Pasti ia sudah melompat ke alam fana dan berlari sejauh mungkin.
Ini tidak bagus. Aku sudah melepaskan dua Angkara. Aku hanya bisa berharap semoga saja keduanya adalah cecunguk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).