"Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia niatkan’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Toying terkekeh-kekeh. Nampaknya ia senang sekali mendengar laporan dari underlingnya, tetangga Andika yang menjadi mata-mata baginya. Mendengar kabar terbaru bahwa sekarang Andika menjadi Rider(baca: Raider)ojek online.
"Lho kalo gitu sekarang ia menjadi "pesuruh profesional". Toying terkekeh-kekeh.
"Nggak percuma ia latihan hidup susah sejak kecil. Akhirnya bisa digunakan juga. Toying kembali terkekeh-kekeh.
"Gitu mau jadi menantuku". Toying terbahak-bahak membuka mulutnya lebar-lebar hingga matanya tidak terlihat.
Ia sama sekali tidak membantah fakta bahwa Andika sampai menjadi ojol(ojek online) demi menutup pemasukannya karena sumber pendapatannya dari jasa service printer komputer sudah jauh berkurang salah satunya ya karena banyak orang yang sudah termakan rumor yang disebarkannya sekalipun melalui perantara putrinya. Mereka mengira saat ini Andika sudah hidup bahagia. Sedangkan yang sudah mengetahui kebenarannya merasa malu, merasa tidak punya muka untuk kembali berhadapan dengan Andika. Aku tak peduli. Enak saja. Sing penting aku sugeh kata Toying.
Terdengar lantunan suara adzan menggema pertanda Subuh.
Seperti biasa Toying kebelakang untuk berwudhu membasuh anggota-anggota tubuhnya menggunakan air hangat. Setelah itu berjalan keluar menuju masjid untuk memenuhi "panggilan".
Hatinya sangat ceria mendengar "kabar baik" tersebut.
'Huh aku tak peduli ia keturunan siapa!. Memangnya kenapa kalo ia keturunan Raja, keturunan Wali, bahkan keturunan rasul sekalipun!?. Aku juga keturunan nabi kok, nabi Adam. Toying memasang tampang sinis.
'Kenyataannya saat ini ia jadi orang susah. Aku lebih mulia darinya!. Aku berbeda dengan orang susah sepertinya.
Ya nggak papa ia bekerja keras demi recehan. Palingan cuma bisa buat makan!. Beda denganku yang bahkan tidak perlu berkeringat sedikitpun, uang selalu mengalir deras. Bisa kugunakan untuk membangun masjid dan menyantuni anak yatim. Untuk amal jariyah(pasti terngiang-giang pernyataan Sugeharto "Itukan karena dia seorang pezina!"). Pahalaku jauh diatas dirinya. Ia tidak ada apa-apanya.'
'Siapa dulu.. Toying!. Toying gitu loh!.'(Toying bacanya Toyeng, e nya seperti dalam kata "Yowes ben")
***
'Ada rekan sesama ojol sambat(mengeluh curhat), mengatakan'
"Enak ya kerja jadi ulama. Semua tindakannya menjadi amal soleh baginya. Bahkan turut menjadi pahala bagi keluarganya, membawa kemuliaan bagi orangtuanya. Sudah gitu tidak perlu berkeringat kepanasan, dingin kehujanan, kerjanya cukup berceramah beberapa waktu saja. Shalat juga selalu tepat waktu, berjamaah dimasjid pula. Entah berapa banyak pahala yang bisa didapatkan olehnya.".
"Lah kalo kita.. bahkan ada yang mengorbankan waktu shalatnya demi mengerjakan permintaan. Habis, jeda dapat pekerjaannya bisa satu-dua jam. Waktu pengerjaanpun membutuhkan setidaknya 40 menitan, itupun yang dekat. Yang menyebabkan waktu jam kerja kita lebih dari delapan jam, tiap harinya sampai 16 jam stand bye bahkan lebih karena kita tidak tahu kapan ada pekerjaan sewaktu-waktu dan harus segera dilaksanakan, demi dapat uang bensin". Uang bensin yang dimaksud adalah bonus pencapaian/target minimal.
"Yah gimana lagi, jumlah rider juga sudah terlalu banyak, permintaan tidak seberuntun itu, dan sistem aplikasi melakukan pemerataan sehingga semua bisa dapat job." Timpa rekan lainnya.
Saat ini kami sedang duduk menunggu pesanan makanan di sebuah restoran Ayam geprek dan Seblak. Keduanya adalah menu makanan populer yang digemari oleh masyarakat. Sehingga menimbulkan antrian bahkan bagi kami selaku perantara.
Acara ceramah seorang ulama channel U-tap yang disetel melalui smartphone seorang rekan sembari menunggu pesanan menyebabkan celetukan tersebut.
"Tenang pak. Setiap pekerjaan adalah ibadah. Selain pekerjaan yang melanggar aturan agama tentunya. Kalau semua menjadi ulama, nanti yang mendengarkan ceramahnya siapa?. Kalau semua menjadi imam, nanti yang menjadi makmum siapa?."
"Ibadah bukan hanya mengerjakan wajib dan sunnah, namun juga dalam menjalankan peran. Peran kita, pekerjaan kita. Sebagian besar waktu kita pasti dihabiskan untuk bekerja. Ibadah terbesar kita ya ini dengan menjalankan kewajibannya kita, bekerja dengan penuh tanggungjawab. Dengan amanah, menjaga amanat. Kalo guru/dosen ya mengajar dengan totalitas. Kalo PNS ya melayani masyarakat dengan memberikan kemudahan dan jalan keluar."
"Jadi pegawai juga kalau mengambil yang bukan haknya, korupsi waktu, apalagi memperkaya diri dengan yang bukan miliknya. Itu bukan jadi ibadah malah nambah dosa."
"Bahkan ada hadist yang intinya berbunyi "ada dosa yang tidak bisa dihapus dengan sholat, puasa, zakat, dan haji
sekalipun, namun hanya bisa dihapus dengan mencari nafkah penghidupan.”
Salah satu cara mencari nafkah adalah dengan bekerja."
"Ingat pak, Hadis Riwayat Thabrani disebutkan bahwa "Barangsiapa yang di waktu sore merasa capek (lelah) lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka di saat itu diampuni dosa baginya."
Bapak tersebut tersenyum, menyiratkan kepuasan atas jawabanku barusan.
Perempuan yang nggak punya otak
Diposting oleh
tutorial
23.19
Kemarin teman perempuan adik perempuanku datang kerumah untuk mewawancarai adikku itu sebagai tugas kuliah. Adikku menjadi narasumber karena sudah melakukan praktek jualan online sekalipun masih dalam lingkup kecil. Dalam obrolannya dia bercerita bahwa dia sedang bingung untuk membayar tunggakan kuliahnya yang sudah empat bulan. Padahal dia sudah bertahan kuliah cukup lama. Asal usul ceritapun terkuak.
Dulunya.. sebut saja nama teman adikku itu Dina bekerja di Minimarket. Dina berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bekerja sambil kuliah adalah opsi terbaik untuknya saat ini. Karena jam kerjanya shif dan besarannya UMR jauh diatas biaya kuliah perbulannya. Diapun bertanya kanan kiri kepada para pegawai disana, terutama kepada rekan sesama kasir yang lebih senior disana. Apakah mereka mengambil kuliah juga. Kalau tidak maka Dina bisa leluasa untuk mengatur waktu kerjanya dengan mengambil shif pagi. Ketika ditanya, mbak rekan kerjanya itu.. sebut saja namanya Darti, selalu menjawab dia tidak kuliah. Dina bertanya sudah beberapa kali di lain kesempatan dan selalu menjawab jawaban yang sama. Darti tidak kuliah kata Darti sendiri. Akhirnya Dinapun membulatkan keputusan untuk mendaftar kuliah hingga meminta izin untuk menyesuaikan jadwal kepada kepala toko. Kepala toko memberikannya keleluasaan itu. Hingga jadwal baru tersebut sampai ke tangan Darti.
"Lho kok seperti ini!. Nggak bisa, aku kan kuliah!." ujar Darti
"Lho mbak waktu aku tanya mbak selalu menjawab enggak kuliah. Makanya aku ngambil kuliah."
"Pokoknya nggak bisa!. Terus aku gimana!?. Aku ini kuliah!. ujar Darti yang merasa lebih senior. Tidak mau mengalah.
"Terus aku gimana?. Sudah terlanjur ngambil." ujar Dina pasrah karena sudah memasukkan sebagian tabungannya.
Dina anaknya memang kalem(tipe yang mudah ditindas).
Akhirnya Dina yang mengalah keluar dari pekerjaan dan memilih kuliah. Sementara disisi lain dia sudah kehilangan salah satu sumber dananya untuk biaya kuliah. Berharap dalam waktu dekat mendapatkan pekerjaan lain yang bisa mendukungnya.
Kuliah tapi mengatakan tidak kuliah. Ucapan Darti ini bukanlah perilaku rendah hati. Justru sebaliknya dia begitu sebagai bentuk keangkuhannya. Lho ini lho ternyata dia kuliah, teman-temannya nggak pada tahu. Wow.
Dia sudah merugikan orang lain dengan kebohongannya itu. Melakukan keburukan yang fatal. Sudah begitu nampak tak ada penyesalan apapun. Padahal dia sudah mempermainkan hidup orang lain, sudah merusak hidup orang tersebut.
Kalian pasti punya pikiran yang sama dengan saya tentang Darti ini. Dia benar-benar brengsek!. Mengingatkan saya pada seseorang.
Dia yang menyakitimu mungkin tidak merasa bahwa tindakannya itu sangatlah menyakitkan. Mungkin suatu saat nanti dia akan mengerti tatkala Allah telah mendatangkan hal yang sama kepadanya.
Dulunya.. sebut saja nama teman adikku itu Dina bekerja di Minimarket. Dina berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bekerja sambil kuliah adalah opsi terbaik untuknya saat ini. Karena jam kerjanya shif dan besarannya UMR jauh diatas biaya kuliah perbulannya. Diapun bertanya kanan kiri kepada para pegawai disana, terutama kepada rekan sesama kasir yang lebih senior disana. Apakah mereka mengambil kuliah juga. Kalau tidak maka Dina bisa leluasa untuk mengatur waktu kerjanya dengan mengambil shif pagi. Ketika ditanya, mbak rekan kerjanya itu.. sebut saja namanya Darti, selalu menjawab dia tidak kuliah. Dina bertanya sudah beberapa kali di lain kesempatan dan selalu menjawab jawaban yang sama. Darti tidak kuliah kata Darti sendiri. Akhirnya Dinapun membulatkan keputusan untuk mendaftar kuliah hingga meminta izin untuk menyesuaikan jadwal kepada kepala toko. Kepala toko memberikannya keleluasaan itu. Hingga jadwal baru tersebut sampai ke tangan Darti.
"Lho kok seperti ini!. Nggak bisa, aku kan kuliah!." ujar Darti
"Lho mbak waktu aku tanya mbak selalu menjawab enggak kuliah. Makanya aku ngambil kuliah."
"Pokoknya nggak bisa!. Terus aku gimana!?. Aku ini kuliah!. ujar Darti yang merasa lebih senior. Tidak mau mengalah.
"Terus aku gimana?. Sudah terlanjur ngambil." ujar Dina pasrah karena sudah memasukkan sebagian tabungannya.
Dina anaknya memang kalem(tipe yang mudah ditindas).
Akhirnya Dina yang mengalah keluar dari pekerjaan dan memilih kuliah. Sementara disisi lain dia sudah kehilangan salah satu sumber dananya untuk biaya kuliah. Berharap dalam waktu dekat mendapatkan pekerjaan lain yang bisa mendukungnya.
Kuliah tapi mengatakan tidak kuliah. Ucapan Darti ini bukanlah perilaku rendah hati. Justru sebaliknya dia begitu sebagai bentuk keangkuhannya. Lho ini lho ternyata dia kuliah, teman-temannya nggak pada tahu. Wow.
Dia sudah merugikan orang lain dengan kebohongannya itu. Melakukan keburukan yang fatal. Sudah begitu nampak tak ada penyesalan apapun. Padahal dia sudah mempermainkan hidup orang lain, sudah merusak hidup orang tersebut.
Kalian pasti punya pikiran yang sama dengan saya tentang Darti ini. Dia benar-benar brengsek!. Mengingatkan saya pada seseorang.
Dia yang menyakitimu mungkin tidak merasa bahwa tindakannya itu sangatlah menyakitkan. Mungkin suatu saat nanti dia akan mengerti tatkala Allah telah mendatangkan hal yang sama kepadanya.
Makhluk Visual II
Diposting oleh
tutorial
23.19
"Keluarkan Andika dari pikiranmu!. Buang jauh-jauh ia. Pokoknya bapak nggak akan pernah merestui kamu!."
"Sudah bertahun-tahun, sudah belasan tahun tapi masih saja mikirin dirinya!. Andika Andika Andika melulu!. Cari laki-laki lain!. Laki-laki itu banyak(walaupun jumlah perempuan lebih banyak), bukan cuma ia saja!."
"Masa suka karena ia ganteng!. Suka sama wajahnya, suka sama tatapan matanya!. Apa itu!. Yang realistis jadi perempuan!."
"Mana ada perempuan yang merengek-rengek minta dikawinin sama laki-laki!."
"Tapi Eliza maunya cuma sama Andika pak. Kulo tresnone(basa Jawa suka) kaliyan Andika pak." ucap Eliza dalam bahasa Krama.
"Cih. Apa itu pake bahasa Jawa!."
"Nanti bapak bawa kamu ke orang pintar!. Jangan-jangan kamu kena pelet!."
"Terserah bapak mau bawa Eliza kemana saja. Eliza yakin perasaan Eliza ini murni. Yang penting setelah itu bapak mau merestui Eliza."
"Biar nanti kamu bapak hipnotis buat ngelupain Andika itu!. Kamu sudah diracuni olehnya!."
Eliza terdiam. Eliza yakin hipnotis tetap tak akan mempan kepadanya, karena perasaan itu datang dari hati yang terdalam. Perasaan sejati yang tidak akan bisa dipengaruhi oleh sugesti.
Namun dia juga sudah mempunyai rencana B kalau sampai hal buruk semacam itu bisa terjadi. Teman dekatnya yang akan mengingatkannya tentang sosok pria pujaan hatinya nanti, menyadarkannya akan hal terindah yang pernah dia rasakan.
"Kecamkan sekali lagi!. Bapak tidak akan pernah merestui kamu dengan Andika!." Toying mengangkat jari telunjuk kanannya, mengkerutkan bibirnya sambil tak lupa untuk berusaha melotot, walaupun pada akhirnya seperti biasa, hasil ekspresi marahnya sangatlah tidak maksimal.
"Bapak mau nggak sama Diana?"
Toying terkejut. Kok bisa-bisanya Eliza melontarkan hal itu. Ia berpikir apa Eliza hendak bernegosiasi dengannya menggunakan Diana. Hal yang sungguh tak pernah diduga olehnya. Toying menelan ludah. Pikirannya berkecamuk, saling berbenturan antara tawaran akan Diana dengan merestui Andika.
"Bapak mau sama Diana?" Tanya Eliza sekali lagi.
"Ngomong apa kamu itu. Bapak sadar, bapak itu sudah tua. Diana itu seusia kamu, anak bapak sendiri. Bapak juga kenal sama bapaknya Diana. Nggak mungkin bapak berpikir seperti itu." Ucap Toying berbasa-basi, nadanya melemah tidak berapi-api lagi seperti tadi. Dirinya mulai berkeringat dingin.
"Eliza serius."
Toying menelan ludahnya. Takut-takut iapun menjawab dengan lemah.
"Mau."
"Eliza nggak dengar."
"Bapak Mau!". Ternyata Toying malu-malu kucing.
Eliza mendekatkan wajahnya ke bapaknya, mendekatkan bibirnya ke telinga bapaknya itu.
Mengucapkan sebuah kalimat.
"Diananya yang nggak mau sama bapak."
Setelah itu Elizapun segera berbalik, berlalu meninggalkan Toying yang mematung sendirian.
"Sudah bertahun-tahun, sudah belasan tahun tapi masih saja mikirin dirinya!. Andika Andika Andika melulu!. Cari laki-laki lain!. Laki-laki itu banyak(walaupun jumlah perempuan lebih banyak), bukan cuma ia saja!."
"Masa suka karena ia ganteng!. Suka sama wajahnya, suka sama tatapan matanya!. Apa itu!. Yang realistis jadi perempuan!."
"Mana ada perempuan yang merengek-rengek minta dikawinin sama laki-laki!."
"Tapi Eliza maunya cuma sama Andika pak. Kulo tresnone(basa Jawa suka) kaliyan Andika pak." ucap Eliza dalam bahasa Krama.
"Cih. Apa itu pake bahasa Jawa!."
"Nanti bapak bawa kamu ke orang pintar!. Jangan-jangan kamu kena pelet!."
"Terserah bapak mau bawa Eliza kemana saja. Eliza yakin perasaan Eliza ini murni. Yang penting setelah itu bapak mau merestui Eliza."
"Biar nanti kamu bapak hipnotis buat ngelupain Andika itu!. Kamu sudah diracuni olehnya!."
Eliza terdiam. Eliza yakin hipnotis tetap tak akan mempan kepadanya, karena perasaan itu datang dari hati yang terdalam. Perasaan sejati yang tidak akan bisa dipengaruhi oleh sugesti.
Namun dia juga sudah mempunyai rencana B kalau sampai hal buruk semacam itu bisa terjadi. Teman dekatnya yang akan mengingatkannya tentang sosok pria pujaan hatinya nanti, menyadarkannya akan hal terindah yang pernah dia rasakan.
"Kecamkan sekali lagi!. Bapak tidak akan pernah merestui kamu dengan Andika!." Toying mengangkat jari telunjuk kanannya, mengkerutkan bibirnya sambil tak lupa untuk berusaha melotot, walaupun pada akhirnya seperti biasa, hasil ekspresi marahnya sangatlah tidak maksimal.
"Bapak mau nggak sama Diana?"
Toying terkejut. Kok bisa-bisanya Eliza melontarkan hal itu. Ia berpikir apa Eliza hendak bernegosiasi dengannya menggunakan Diana. Hal yang sungguh tak pernah diduga olehnya. Toying menelan ludah. Pikirannya berkecamuk, saling berbenturan antara tawaran akan Diana dengan merestui Andika.
"Bapak mau sama Diana?" Tanya Eliza sekali lagi.
"Ngomong apa kamu itu. Bapak sadar, bapak itu sudah tua. Diana itu seusia kamu, anak bapak sendiri. Bapak juga kenal sama bapaknya Diana. Nggak mungkin bapak berpikir seperti itu." Ucap Toying berbasa-basi, nadanya melemah tidak berapi-api lagi seperti tadi. Dirinya mulai berkeringat dingin.
"Eliza serius."
Toying menelan ludahnya. Takut-takut iapun menjawab dengan lemah.
"Mau."
"Eliza nggak dengar."
"Bapak Mau!". Ternyata Toying malu-malu kucing.
Eliza mendekatkan wajahnya ke bapaknya, mendekatkan bibirnya ke telinga bapaknya itu.
Mengucapkan sebuah kalimat.
"Diananya yang nggak mau sama bapak."
Setelah itu Elizapun segera berbalik, berlalu meninggalkan Toying yang mematung sendirian.
Fitnah
Diposting oleh
tutorial
23.17
"Eh tahu nggak gosipnya terbarunya si Tia."
"Yang mana?."
"Soal dia ngerebut pacarnya Rina."
"Beneran?."
"Iya masa bohong. Beneran!. Si Tia ndeketin Zean, padahal tahu Zean itu pacarnya Rina. Dia sampai nyerahin "semuanya" sama Zean biar bisa dapetin ia."
"Semuanya!".
"Iya "semuanya".
"Ternyata Tia murahan."
"Enggak sampai disitu aja. Tia nyuruh Zean mutusin Rina. Zeanpun bilang ke Rina ia dah bosen pacaran ama dia, dan mau pacaran ama Tia."
"Tia diem-diem gitu ternyata jahat banget ya."
"Sttt.. Tia lewat tuh."
***
"Ternyata Tia tinggal sendirian sama neneknya. Dia dari keluarga broken home ternyata. Katanya ayahnya itu tukang selingkuh dan ibunya ngebales ngelakuin hal yang sama gitu."
"Pantes aja Tianya kayak gitu."
"Terus tahu nggak kenapa Si Tia selalu pake jam tangan ditangannya. Padahal sekarang dah jamannya HP."
"Kenapa?"
"Buat nutupin bekas siletan di pembuluh nadinya. Katanya setiap Tia ke toilet berarti dia itu lagi "sakaw" dihisep dah tuh pergelangan tangannya itu. Bahkan katanya ada yang pernah lihat dia ngelakuin itu sambil njilat-jilat tetes terakhir gitu, kelihatan menikmati banget."
"Dia Junkies!?. Ih jijik, kok serem gitu sih. Jangan-jangan dia juga ngelakuin amalan ilmu hitam. Atau penganut aliran sesat gitu.
"Iya kan? Horror.
***
Gosip baru, gosip baru!. Kemarin barusan Tia dilabrak sama Rina. Bahkan Rina sampai ngejambak dan mukulin Tia. Sedangkan Tia nya sendiri malah kekeh bilang nggak kenal sama Zean. Dia masih aja pasang tampang innocent gitu. Munak. Anehnya.. setelah kejadian itu pulangnya, Rina kecelakaan ditabrak sama mobil dan sekarang sedang koma di rumah sakit.
"Banyak yang menduga itu akibat perbuatan Tia yang mengutuk Rina. Kayaknya sih bener. Hati-hati, jangan dekat-dekat sama dia. Penyihir ilmu hitam!."
***
Leo, kita tukeran tempat duduk ya. Aku takut duduk dekat Tia.
"Lah itukan cuma gosip.
"Buktinya sekarang Rina dirawat di rumah sakit habis kejadian sama Tia.
"Ya sudah."
***
"Citra, bareng ke kantin yuk."
"Maaf Tia. Ak aku mau ke ruang guru buat konseling pelajaran."
'Kenapa semua orang menjauhiku?. Apa aku berbuat salah?. Apa sebaiknya aku pindah sekolah saja?."
***
Esoknya berita tersebar bahwa Rina meninggal karena bunuh diri setelah bangun dari koma karena depresi kedua kakinya tidak bisa digunakan sebagaimana biasanya.
"Karena merasa depresi Rina sampai melakukannya."
"Pembunuh!"
'Bukan. Bukan aku penyebabnya!'.
"Tekanan batin yang begitu besar, beruntun setelah kehilangan pacarnya, bahkan Zean tidak menjenguknya. Sementara dia butuh sokongan setelah salah satu anggota tubuhnya cidera."
"Rina melakukan bunuh diri juga agar Tia merasakan rasa sakitnya."
"Tahu darimana kamu gosip itu?"
"Dari anak-anak sebelah"
***
'Orangtuaku berpisah karena tidak ada kecocokan lagi, daripada mereka saling menyakiti. Jam tangan Vintage ini adalah hadiah terakhir mereka berdua karena aku berhasil masuk ke SMU ini. Dan justru Zean yang mengejar-ngejar aku sementara aku berusaha menjaga jarak dengannya demi Rina. Kenapa..? kenapa tidak ada satu orangpun yang bertanya kepadaku kebenarannya!?."
"BRUK!" Tia menjatuhkan dirinya dari Lantai tiga gedung sekolah.
***
"Tuh kan, Tia merasa bersalah lalu bunuh diri. Dia pantas melakukannya."
"Merasa berdosa juga akhirnya dia."
"Azab ilmu hitam!"
Gosip dibuat oleh Si IRI PENDENGKI,
disebarkan oleh Si BODOH,
dan diterima dengan baik oleh IDIOT.
"Yang mana?."
"Soal dia ngerebut pacarnya Rina."
"Beneran?."
"Iya masa bohong. Beneran!. Si Tia ndeketin Zean, padahal tahu Zean itu pacarnya Rina. Dia sampai nyerahin "semuanya" sama Zean biar bisa dapetin ia."
"Semuanya!".
"Iya "semuanya".
"Ternyata Tia murahan."
"Enggak sampai disitu aja. Tia nyuruh Zean mutusin Rina. Zeanpun bilang ke Rina ia dah bosen pacaran ama dia, dan mau pacaran ama Tia."
"Tia diem-diem gitu ternyata jahat banget ya."
"Sttt.. Tia lewat tuh."
***
"Ternyata Tia tinggal sendirian sama neneknya. Dia dari keluarga broken home ternyata. Katanya ayahnya itu tukang selingkuh dan ibunya ngebales ngelakuin hal yang sama gitu."
"Pantes aja Tianya kayak gitu."
"Terus tahu nggak kenapa Si Tia selalu pake jam tangan ditangannya. Padahal sekarang dah jamannya HP."
"Kenapa?"
"Buat nutupin bekas siletan di pembuluh nadinya. Katanya setiap Tia ke toilet berarti dia itu lagi "sakaw" dihisep dah tuh pergelangan tangannya itu. Bahkan katanya ada yang pernah lihat dia ngelakuin itu sambil njilat-jilat tetes terakhir gitu, kelihatan menikmati banget."
"Dia Junkies!?. Ih jijik, kok serem gitu sih. Jangan-jangan dia juga ngelakuin amalan ilmu hitam. Atau penganut aliran sesat gitu.
"Iya kan? Horror.
***
Gosip baru, gosip baru!. Kemarin barusan Tia dilabrak sama Rina. Bahkan Rina sampai ngejambak dan mukulin Tia. Sedangkan Tia nya sendiri malah kekeh bilang nggak kenal sama Zean. Dia masih aja pasang tampang innocent gitu. Munak. Anehnya.. setelah kejadian itu pulangnya, Rina kecelakaan ditabrak sama mobil dan sekarang sedang koma di rumah sakit.
"Banyak yang menduga itu akibat perbuatan Tia yang mengutuk Rina. Kayaknya sih bener. Hati-hati, jangan dekat-dekat sama dia. Penyihir ilmu hitam!."
***
Leo, kita tukeran tempat duduk ya. Aku takut duduk dekat Tia.
"Lah itukan cuma gosip.
"Buktinya sekarang Rina dirawat di rumah sakit habis kejadian sama Tia.
"Ya sudah."
***
"Citra, bareng ke kantin yuk."
"Maaf Tia. Ak aku mau ke ruang guru buat konseling pelajaran."
'Kenapa semua orang menjauhiku?. Apa aku berbuat salah?. Apa sebaiknya aku pindah sekolah saja?."
***
Esoknya berita tersebar bahwa Rina meninggal karena bunuh diri setelah bangun dari koma karena depresi kedua kakinya tidak bisa digunakan sebagaimana biasanya.
"Karena merasa depresi Rina sampai melakukannya."
"Pembunuh!"
'Bukan. Bukan aku penyebabnya!'.
"Tekanan batin yang begitu besar, beruntun setelah kehilangan pacarnya, bahkan Zean tidak menjenguknya. Sementara dia butuh sokongan setelah salah satu anggota tubuhnya cidera."
"Rina melakukan bunuh diri juga agar Tia merasakan rasa sakitnya."
"Tahu darimana kamu gosip itu?"
"Dari anak-anak sebelah"
***
'Orangtuaku berpisah karena tidak ada kecocokan lagi, daripada mereka saling menyakiti. Jam tangan Vintage ini adalah hadiah terakhir mereka berdua karena aku berhasil masuk ke SMU ini. Dan justru Zean yang mengejar-ngejar aku sementara aku berusaha menjaga jarak dengannya demi Rina. Kenapa..? kenapa tidak ada satu orangpun yang bertanya kepadaku kebenarannya!?."
"BRUK!" Tia menjatuhkan dirinya dari Lantai tiga gedung sekolah.
***
"Tuh kan, Tia merasa bersalah lalu bunuh diri. Dia pantas melakukannya."
"Merasa berdosa juga akhirnya dia."
"Azab ilmu hitam!"
Gosip dibuat oleh Si IRI PENDENGKI,
disebarkan oleh Si BODOH,
dan diterima dengan baik oleh IDIOT.
Kalimat penyemangat untuk tetap berkarya
Diposting oleh
tutorial
23.17
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak."
"Ikatlah ilmu dengan menulis."
(Ali bin Abi Thalib)
Kalimat tersebut membuat saya kembali utuk berkarya, meneruskan blog ini kembali. Setelah sebelumnya mempunyai pikiran berhenti saja sampai disini. Cuma memberikan mereka bahan. Ada baiknya berhenti sampai di seri kemarin. Hingga mereka tak perlu ada lagi dalam kehidupan saya.
Namun sekarang saya berubah pikiran. Anjing menggonggong, kafilah berlalu.
Saya berharap semoga tulisan-tulisan disini ada yang bisa menjadi amal jariyah buat saya. Mengingat Google adalah sebuah perusahaan yang besar. Nampaknya blogger akan tetap ada. Dan semoga bisa terus ada hingga tulisan-tulisan saya masih bisa dibaca banyak orang. Mengispirasi, melakukan duplikasi dan seterusnya dan seterusnya.
"Ikatlah ilmu dengan menulis."
(Ali bin Abi Thalib)
Kalimat tersebut membuat saya kembali utuk berkarya, meneruskan blog ini kembali. Setelah sebelumnya mempunyai pikiran berhenti saja sampai disini. Cuma memberikan mereka bahan. Ada baiknya berhenti sampai di seri kemarin. Hingga mereka tak perlu ada lagi dalam kehidupan saya.
Namun sekarang saya berubah pikiran. Anjing menggonggong, kafilah berlalu.
Saya berharap semoga tulisan-tulisan disini ada yang bisa menjadi amal jariyah buat saya. Mengingat Google adalah sebuah perusahaan yang besar. Nampaknya blogger akan tetap ada. Dan semoga bisa terus ada hingga tulisan-tulisan saya masih bisa dibaca banyak orang. Mengispirasi, melakukan duplikasi dan seterusnya dan seterusnya.
Langganan:
Postingan (Atom)