Cowok keren disebelah ini bukan saya (walaupun memang mirip). Dia adalah Lee Yoon-sung (diperankan oleh Lee Min-ho)yang dikenal dengan sebutan City Hunter.
Kalian pasti tahu City hunter adalah manga terkenal dari Jepang yang tahun 2011 kemarin dibuat menjadi versi Drama Korea. Settingnyapun diubah dari Tokyo menjadi Seoul saat ini.
Pertama kali saya mengenal City hunter adalah sebuah judul game Playstation yang nggak pernah saya temukan (tertarik karena sering mendengarkan sountracknya yang keren).
Berkisah tentang aksi balas dendam Lee Jin-Pyo (Kim Sang-Jung) yang dikhianati oleh negaranya sendiri(atas keputusan 5 petinggi negara pada saat itu(sebenarnya 4)). Bertujuan membalaskan dendam kematian 20 rekan seperjuangannya.
Ia menculik Lee Yoon-sung dari ibunya dan membawanya ke Thailand. Sejak kecil ia dilatih dengan keras untuk menguasai beladiri dan kemampuan tempur(seperti menembak). Disana ia juga menyelamatkan Bae Sik-Joong (Kim Sang-Ho)->orang Korea pertama yang ditemuinya , menyelamatkannya dari geng Thailand. Lulus dari MIT (wah hebat, keren) ia pergi ke Seoul bekerja di Blue house(istana presiden Korea Selatan) untuk melancarkan aksi balas dendamnya.
Pertemuan takdir dengan Kim Na-Na (Park Min-Young)->cewek Korea pertama yang dilihatnya melalui foto, mengubah prinsipnya seseorang yang tidak boleh jatuh cinta, karena balas dendam adalah misi utamanya.
Kim Na na adalah sosok cewek tegar pekerja keras. Mau bekerja apa saja demi menghidupi dirinya dan biaya rumah sakit ayahnya(koma selama bertahun-tahun karena kecelakaan/dicelakakan). Bekerja sebagai SPG plus-plus->maksudnya selain sebagai SPG juga nyambi macam-macam salah satunya sebagai sopir panggilan.
Walaupun cantik, ia memilih pekerjaan yang halal walaupun harus bekerja keras.
Lee Yoon-sung Berbekal ketrampilan IT(yang didukung dengan modal materi tentunya), dan seorang rekan iapun menjalankan aksinya.
Dalam aksi balas dendamnya terungkap bahwa musuh yang dihadapinya ternyata orang-orang kotor->para koruptor. Ia mempunyai rencana balas dendamnya sendiri tanpa menjadi seorang pembunuh. Suatu rencana yang dapat menghancurkan mereka dengan efek yang jauh lebih terasa.
Almarhum guru Tata Negara di SMU saya(beliau adalah guru favorit di SMU kami) pernah mengatakan; Menggaji pegawai negeri itu harus selayaknya(gaji besar). Namun jika mereka sampai korupsi walau hanya satu rupiah saja->Pecat dengan tidak hormat, seret ke penjara seberat-beratnya, dipublisikasikan foto, nama dan perbuatannya ke seluruh media massa!. Agar dirinya sekeluarga mendapatkan sanksi masyarakat. Menimbulkan efek jera dan pelajaran bagi sesamanya.
Suatu hukuman alternatif yang bisa dipakai, mengingat di negara kita ini hukuman mati dianggap terlalu kejam walaupun untuk kejahatan tidak berperikemanusiaan macam ini.
Jadi teringat tahanan KPK pertama kali yaitu Al Amien Nasution yang benar-benar mendapat terapan hukuman diatas. Di surat kabar Suara Merdeka terdapat foto dirinya di halaman utama yang mendapat stempel merah bertuliskan KORUPTOR.
Sayang entah kenapa sanksi tersebut tidak diteruskan lagi.
Kembali ke cerita; Situasi dan pilihannyalah yang menempatkan ia sebagai sosok pahlawan.
Oh iya sebenarnya film ini tidak cocok untuk semua umur (apalagi ini bulan puasa ya) karena sedikit banyak mengumbar adegan kiss.
Saya mempostingnya karena kagum akan adanya unsur Nasionalisme dan Patriotisme yang mendidik. Kepedulian terhadap sesama, terhadap bangsanya.
Suatu karya berkualitas akan tercipta bila ada seorang/lebih penulis bertemu dengan produsen yang mempunyai pemikiran yang sama.
Kim Young-Joo, seorang Jaksa yang bertekat untuk menegakkan hukum. Ia berani berada di barisan depan.
Tidak banyak orang sepertinya. Saya mempunyai seorang kenalan, beliau seorang pengusaha yang sampai sekarang masih aktif dalam bidang hukum;sebagai anggota tim pengacara. Namun ia hanya mau berada dibalik layar->dibelakang. Beliau mengatakan "Saya dapat sedikit nggak papa, silahkan kalian semua maju ke depan, saya di belakang saja. Dapat sedikit nggak masalah. Saya bisa makan enak, tidurpun nyenyak".
Ada bagian kalimat yang sangat saya sukai; ini adalah kalimat yang dikatakan ayahnya untuknya saat berhasil menjadi Jaksa, sesuatu yang kontradiksi.
Seorang Jaksa itu seperti sebuah bambu yang tegak. Penjaga kebenaran, keadilan, hak asasi manusia, dan orang-orang jujur. Ketika mereka gagal, semua itu hanya akan menjadi entri dalam ensiklopedia, atau kosakata dalam kamus.
Mungkin kalau di Indonesia Jaksa Kim itu seperti KPK yang harus bisa menangani Extra Ordinary Crime(Kejahatan Luar Biasa).
Mereka berdua(Jaksa Kim&Yoon Sung) memerangi hal yang sama; satu melalui cara legal,
sedangkan satunya lagi secara rahasia/bersembunyi. KEREN!
Teman-teman, dukung dan tandatangani petisi dibawah ini ya
http://www.change.org/id/petisi/polri-harus-serahkan-kasus-korupsi-sim-ke-kpk-serahkankekpk#
Langganan:
Postingan (Atom)