Kaca Benggala (Seri Spesial)
"Seringkali kamu harus terluka untuk bisa kuat. Kamu harus kalah untuk bisa menang. Beberapa pelajaran seringkali harus kamu lalui dengan rasa sakit."
Kisah ini terjadi jauh.. jauh dimasa depan disaat karakter-karakter cerita sudah berkumpul dan saling mengenal. Jauh setelah Wara dan Baru bertemu, menyelesaikan pertikaian mereka(jangan berpikir konfliknya sedangkal scene film JL dimana Superman marah karena dihidupkan kembali lalu menyerang. Scene tsb memang cocok sebagai scene action konflik jangka pendek film yg durasinya tdklah panjang). Jauh setelah mereka berdua bertemu senjata pusaka mereka, Tombak Kyai Baru Klinting dan Keris Kyai Nogososro.
Spoiler/preview. Masih sketsa dan.. saya males bikinnya. walaupun sudah terstruktur didalam otak saya(semoga enggak lupa saat lagi mood untuk menuliskannya). Saya nggak janji main story bakalan saya tulis di blog ini. Kayaknya nggak bakalan saya publis. Cukup side storynya saja yang ada di blog ini.
Dia ada, tapi tidak pernah benar-benar ada untukku. Dia nyata, tapi tidak pernah nyata untukku. Pada akhirnya di akhir kisah, aku akan senasib dengan pengejar bulan.
Takdir memang ditangan tuhan. Tapi nasib ditentukan oleh lingkungan dan tindakan yang kita lakukan.
Jangan menyesal dengan pilihanmu, belajarlah lebih dewasa. Hidup itu sederhana; kamu mengambil keputusan dan jangan pernah menyesalinya. Kata-kata yang mudah diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan.
Saat seseorang pernah mendapat luka dimasa lalu. Maka akan ada dua jalur terbuka dihadapannya. Jalur yang akan mengubah dirinya. Pengalaman dimasa lalu itu, entah akan membuat ia menjadi lebih buruk atau akan mengubahnya menjadi lebih baik. Dan sebenarnya.. dirinya sendiri bisa menentukannya. Ia bisa memilihnya.
"Hentikan Baru!. Sudah kukatakan sebelumnya, ini bukan dunia kita!."
Baru tetap bertindak. Ia berlari kesana tanpa pikir panjang.
'Orang dewasa terlalu banyak berpikir, yang akhirnya membuat mereka takut melangkah.'
'Jika kau ingin menjadi dewasa, hilangkanlah keraguanmu, harusnya seperti itu.
Terkadang anak kecil memiliki pola pikir yang lebih baik dari orang dewasa.
Mereka akan melakukan hal yang mereka anggap benar tanpa ragu-ragu.'
Another me POV.
Seekor Angkara melesat melewatiku. Saat posisinya sejajar denganku, ia berbisik.
"Dibalik setiap harapan selalu diikuti kekecewaan. Jadi berhentilah berharap."
Dan aku ditinggalkannya begitu saja. Ia membantu kawannya melawan diriku yang lain. Apa aku sudah tidak dianggap apa-apa?.
Secara telepati aku berbincang dengan diriku yang lain.
'Menyerah adalah keputusan yang paling mudah. Tapi apa gunanya menyerah? Setelah menyerah tidak ada apa-apa yang akan kamu dapat.
Bukankah itu sama saja dengan kegagalan?'
'Daripada gagal aku memilih menyerah. Untuk apa mengejar sesuatu yang tidak bisa diraih.'
'Itu artinya saat ini kamu telah kehilangan harapan...
Aku akan beritahu kamu sesuatu rahasia tentang harapan itu..
Rahasianya bahwa sebesar apapun masalah yang kamu hadapi, harapan tidak akan pernah hilang. Walaupun kecil dan terdengar samar-samar harapan tak akan pernah meninggalkanmu.
Yang kamu perlukan untuk meraihnya hanya terus percaya dan berjuang.'
Jangan pernah mengabaikan Tuhan dalam setiap langkahmu. Karena sebenarnya Tuhan tidak pernah mengabaikan kita, meski kita sering mengabaikann Nya.
Tidak ada waktu yang bisa diulang untuk sebuah kejadian. Tapi ada waktu yang bisa memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.
"Jangan pernah menjadikan kelemahanmu sebagai alasan. Karena tanpanya, kamu tidak akan pernah punya kekuatan. Kau tahu bagiku itu sama sekali bukan kelemahan, justru sebaliknya. "Mereka" harusnya menjadi sumber kekuatan dan semangatmu untuk terus berjuang. Karena "mereka" adalah tempatmu untuk pulang. Aku iri sekali padamu, diriku yang mengambil langkah berbeda."
Kelak akan ada hari dimana senyum dibalas dengan sapa, canda dibalas dengan tawa, hari-harimu akan penuh dengan warna dan kau akan sulit mempercayainya. Orang yang kamu sebutkan dalam doamu kini hadir dengan nyata.
"Kau boleh istirahat tapi tdk untuk menyerah. Istirahat itu tidar, menyerah itu mati!.
Ketimbang seseorang yang mengalahkan monster. Aku lebih suka melihat orang yang menang melawan dirinya sendiri."
"Cerita yang ditulis Tuhan selalu happy ending. Jika tidak.. berarti cerita itu belum selesai."
"Maha... Tiwikrama!"
Cahaya putih keemasan bersinar terang. Hingga akhirnya terlihatlah
balutan zirah berwarna merah, kuning, dan hijau saling menumpuk satu sama lain, saling melengkapi. Mengenakan kain batik Kawung sebagai bawahan.
Warak wujud sejati(Warak True Form).
"Bersama-sama tidak akan ada rintangan dan halangan yang tidak bisa kita lewati"
Penawaran
NB: belum selesai. Masih males ngedit. kapan2 aja deh. Ini cuma preview
Disuruhnya Toying mengambil pistol di dalam mobilnya untuk membuktikan ucapannya itu. Toying kaget Ustad bisa mengetahui keberadaan senjata api berizin miliknya itu.
Memangnya kamu sudah pernah melihat surga!?
Sedangkan yang sudah pernah kamu alami didunia ini bukankah surga yang benar-benar nyata!?. Pakai logika dan otakmu!. Semua itu hal nyata didunia ini yang memang sudah terbukti. Sudah pernah kamu rasakan enaknya bukan!?.
Dan kau mau mengorbankannya demi hal yang belum tentu ada!?. HAHAHAHA. Naif atau bodoh!?.
Kamu pasti tahu ada banyak orang yang mendoakan agar kau cepat mati!. Semuanya, bukan hanya kenalanmu. Sudah berapa banyak orang yang kau sakiti hatinya!?. Kamu nggak mau melihat mereka menjilat ludah mereka sendiri bila nanti kenyataannya hidupmu ternyata abadi!?. Apa kamu nggak mau mereka hanya bisa terus menyaksikan orang-orang terdekatnya terus menerus meninggal dunia sampai ke dirinya sendiri, sementara melihat kamu yang didoakannya cepat mati justru terus hidup. Dan justru menyaksikan diri mereka masuk dipendam ketanah sambil terkekeh-kekeh?.
Berkali-kali Eli menyatakan hal itu kepadaku juga..
aku cuma iya in saja. Sampai kapan?. ya selamanya. Toying terkekeh-kekeh.
'Ini sih dukun, bukan ustad'.
"Eh Android 19 berani sekali kamu ngrasani aku didepanku!."
Sejenak Toying merasa tersanjung dijuluki yang dia kira OS populer Hape hape saat ini, dan kenapa memilih nomer 19?, bukan nomer lain seperti misalnya 19000?. Kenapa buka IOS?, kan lebih ekslusif tuh, tapi mungkin karena Android lebih populer. Android 19000 kedengarannya keren juga, tapi sayang kepanjangan.'
"Nama saya bukan Android Tad. Tapi To-yeng. T-o to ye-i yi n-g eng, yeng, Toyeng. Nama bagus-bagus gini kok mau diganti!." Toying tidak terima namanya mau diganti-ganti sama yang lain.
Memang apa yang mau kamu harapkan!?. Bukannya kamu mau menghilangkan pengaruh cinta di hati anakmu itu terhadap pemuda pujaannya?. Apa pikirmu seorang ustad, seorang ahli agama mau?, bisa melakukan hal itu!?. Anti-Pengasihan Syar'i geto!?. Pikir!.
Kau pasti sudah tahu aku. Ustad Gede Pasak Bumi!. Tapi saat kita sendirian, kau boleh memanggilku Ki Gede Pasak Bumi!.
Bukankah cuma itu yang kamu punyai!?. Tanpa itu kamu bukan siapa-siapa!. Apa hartamu bisa kau bawa mati!?.
Menjadi angkara adalah satu-satunya cara agar kamu bisa terus menikmati hartamu itu.
Kau mau mengatakan kau punya anak dan istri!?. Anak dan istrimu yang sudah kau zalimi itu!?.
Jangan munafik!. kau senang dengan segala kesenangan yang ada dunia ini bukan!?.
Kalau kamu hidup abadi. Nggak ada lagi orang yang bisa bilang kamu cuma punya uang!. Seorang jenius bisa mempelajari suatu hal dalam setahun. Sedangkan kamu membutuhkan empat tahun. Itu hanya masalah waktu. Waktu sudah bukan masalah lagi bagimu.
Kamu juga bisa operasi plastik tanpa memperdulikan kata-kata agama. Kamu abadi, hidup selamanya. Nggak butuh surga akherat. Angkara mempunyai perannya sendiri didunia ini.
"Nanti bisa kamu bisa operasi plastik, mukamu diganti jadi wajahnya Andy Lau misalnya. Atau Sammo Hung."
"Aki tahu Sammo Hung seperti apa?". Toying protes.
Merasa pengetahuannya diremehkan, dijawablah,
"Yang pasti ia lebih ganteng daripada kamu!"
Toying diam saja karena takut dikutuk menjadi batu.
"Namun ingat, oplasnya jangan di Korsel, produk curah. Oplasnya di Jepang, jadi hasilnya bisa lebih tahan lama. Ingat kualitas, toh kamu nggak perlu harga murah."
"Ganteng, pinter, kaya. Perempuan mana yang nggak mau sama kamu!?, kita nggak membicarakan pelacur disini lho ya!. Orang mana yang nggak bakalan takjub kepadamu!?."
"Nggak bakalan lagi ada yang mengatakan yang mau sama kamu cuma pelacur sama perempuan matrek!. Karena mereka kan realistis. Sang dukun tidak bisa menahan diri lagi, sehingga tawanya keluar terpingkal-pingkal. Padahal kalo dipikir juga, semua pelacur itu matre, pengen kerja enteng, hasil cepet dan gede. Mereka kan realistis. Lagi-lagi sang dukun tertawa terpingkal-pingkal. Aku tahu kamu pasti tidak keberatan dengan yang matre, karena memang itu satu-satunya hal yang kamu punya. Mereka kan realistis, makanya mau sama kamu.. eh sory maksudku mau sama duitmu!. Untuk kesekian kalinya sang dukun kembali tertawa terbahak.
Lagi-lagi Toying cuma diam tidak berani marah, karena hal itu memang benar.
"Tapi istri saya tetap milih saya kok dibanding Andy Lau". ujar Toying pede.
"Itukan omongan dia didepanmu saja, saat ini. Lha kalo nyata kamu yang trilyuner bebarengan sama Andy Lau yang walaupun bukan trilyuner datang ke dia bersamaan. 1000% jelas pastilah istrimu milihnya Andy Lau. Edan po!. Hahahaha. Lagi-lagi terbahak-bahak menertawakan sanggahan Toying.
"Sing penting kan aku sugeh!" Toying pede.
"Lho
maka dari itu!. Masa gak malu kamu!?. Duitmu itu buat apa!?. Ganti
mukamu sama wajahnya Andy Lau lah, atau Samo Hung juga gapapa. Pokoknya
jangan pake original kamu Ying!."
"Sudahlah, ikuti saran Aki. Oplaso buang mukamu, ganti-o sama wajahnya Andy Lau. Biar ganteng."
"Anggap saja itu sedekah buat istrimu. Kasihan dia. Sudah dapat suami bejat, masa penampilan fisiknya juga sama sekali tidak menarik. Anjir.. nggak sepet apa ya lihat kamu tiap hari!?."
Ujar Ki Gede memicingkan mata.
"Nggak tiap hari kok Ki. Sebagai lelaki sayakan juga butuh hiburan lain diluar." ujar Toying bangga.
Ki Gede mengangguk-angguk.
"Sedangkan istrimu itu sosok ideal perempuan Jawa yang setia dan nerimo. Beda jauh ya sama kamu, ampas berduit. Angkara kayak kita memang hebat-hebat. Bajingan kayak kamu saja bisa dapetin istri kayak dia. Ki Gede terkekeh kekeh.
Toying terkedjoet. Ada orang yang terang-terangan mengatakan hal itu didepannya. Sampai saat ini tidak ada yang berani mengatakan kepadanya, para pegawainya dan orang-orang dekatnya sendiri hanya bisa menjilatnya. Ia menyadari mungkin mereka mengatakan itu dibelakangnya. Toying tidak membantah hal itu. Untung ia tidak menyangkalnya, karena bila itu terjadi, Ki Gede akan memperlihatkan cermin besar kepada Toying. Semua kelakuan-kelakuan busuknya, perbuatan-perbuatan immoral yang pernah dilakukannya sambil terkekeh-kekeh dan bahkan tanpa rasa bersalah sama sekali. Membuat Toying sangat-sangat pantas menyandang predikat tersebut. Seorang Bajingan.
Bajingan disini bukan pedati yang ditarik kerbau atau tukang pedatinya, melainkan kata sifat yang kasar, suatu julukan kepada seorang yang teramat buruk sifatnya, kalo ditranslate ke English itu Bastard, Son of Bitch, Scroundrel, Reprobate, Scum, Crook, Asshole. Intinya ia adalah Bandit.
Kira-kira kalau disuruh memilih salah satu julukan dalam bahasa English barusan, Toying bakal milih yang mana ya?. Paling diantara Scroundrel dan Reprobate hanya karena kedengarannya lebih keren. Padahal artinya ya sama, sama-sama bajingan. Hanya saja keduanya mempunyai arti yang lebih spesifik lagi. Kalau dijadikan satu berarti Bajingan tua: Si cabul tak bermoral. Andai kata Toying lebih memilih julukan Crook, itupun lebih terdengar seperti Crocodile alias Buaya. Sama aja kan kalo gitu. Hanya gegara baru nonton film tentang McDonald's. Crook adalah bajingan tamak yang merebut lisensi nama McDonald's dari McDonald bersaudara.
Dan penggunaan sandangan Bajingan kepadanya bukan hanya bisa dikatakan oleh mereka yang telah dizalimi olehnya. Sudah menjadi pakem mengenai dirinya secara umum. Jadi orang lain menyebutnya bajingan sekalipun, itu sudah benar.
Sekalipun Toying berusaha bersikap baik kepada mereka-mereka ini(orang-orang yang berinteraksi dalam lingkungannya, dan ini juga dinamakan menjilat), mereka yang sudah mengetahui sifat aslinya di masa lalu cukup pintar untuk tidak perlu menunjukkannya didepan yang bersangkutan. Toh mereka juga tidak merasa dirugikan oleh perbuatannya. Cukup tahu, bajingan tua yang just playing insaf karena sudah merasa cukup puas atas petualangan immoralnya sementara usianya didunia ini sebentar lagi akan berakhir. Cerita klasik.
Perbuatan buruk itu sama layaknya nama baik, meski lambat akan tetap tersebar walaupun melawan angin.
"Aku nggak peduli orang mau bilang apa soal aku. Sing penting aku sugeh!". Ujar Toying.
"Hahaha. Kalau gitu kamu memang nggak punya kemaluan. Eh, maksudku kamu memang nggak tahu malu. Aku suka itu". Ki Gede kembali terkekeh-kekeh.
"Ini jelas membuktikan dunia itu memang enggak adil". Ki Gede kembali terkekeh.
"Apa!?. Memangnya kamu ingin dunia jadi adil!?. Orang-orang yang lurus dapat kebahagiaan, dan Angkara seperti kita dapat hukuman!?. Kalau kamu ngomong tentang penjara. Mereka yang dipenjara menderita itukan cuma yang kelas teri, cuma "ternak". Mencuri buat makan, merampok buat foya-foya. Beda dengan angkara macam kita kalau sampai dipenjara ya tetap bisa hidup enak. Aku tahu kamu belum secara resmi menjadi angkara, tapi aku menyebutmu begitu karena aku merasa mempunyai kedekatan yang sama denganmu. Kamu sudah mempunyai kualitas yang sama dengan kami."
"Namanya watak, tidak akan pernah bisa berubah. Mau bukti!?. Contohnya ya kamu ini. Sekali bajingan tetap bajingan!." Ki Gede terkekeh-kekeh.
"Dan tugas kita adalah memastikan hal itu agar tetap terjadi."
Toying hanya diam mendengarkan.
"Ah iya mengenai istrimu. Memang sih secara teknis kalian belum mengalami fase ujian sesungguhnya. Kesetiaan istri akan diuji saat suami jadi miskin. Tapi sudahlah urungkan hal itu, mending jangan sampai terjadi. Sekalipun nantinya mungkin bisa membuktikan istrimu benar-benar setia.
"Lagian kamu seperti sekarang, mendadak tobat, mendadak insyaf. Itu kan hanya karena umurmu sudah berada diujung. Takut mati, ya kan?. Jadi bagaimana kalau aku bilang.. tidak lama lagi kamu akan mati?."
"Bangkaimu akan dipendam didalam tanah dan membusuk menjadi makanan cacing!. Yang ada hanyalah kehampaan. Kalaupun ada Surga-Neraka, apa yang membuatmu berpikir kalo bajingan sepertimu lebih pantas masuk surga ketimbang neraka!?." Ki Gede menepuk-nepuk jidatnya sendiri.
Toying yang mulanya terdiam tidak bisa berkata-kata akhirnya angkat bicara.
"Lho iya!. Sayakan sudah bayar!. Sudah membangun banyak masjid dan menyantuni banyak anak yatim Ki. Enak saja!. Saya kan sudah habis uang banyak buat berderma. Saya rugi dong!?."
Ternyata Toying memang sakit, otaknya sedeng. Tipe yang dibenci Angkara sekalipun, yaitu seorang munafik.
"Kamu ingin tobat beneran!?. Kalau gitu kenapa tidak melaksanakan terlebih dahulu hukuman di dunia untuk seorang pezina yang sudah beristri?. Dirajam sampai mati!.
Toying diam tidak ingin menjawab. Tentu saja karena ia masih sangat cinta sama dunia.
'Enak aja'. Batin Toying.
'Kalau sampai begitu sih aku lebih memilih jadi Setan'(Bukannya ia dari dulu memang Setan?. Nggak merasa ternyata. Setan bukan hanya berasal dari bangsa Jin saja. Manusia juga, dan ia adalah salah satu nya). Orang yang dilaknat oleh Allah.
"Huh. Ingin tobatmu itu ternyata memang hanya omong kosong!. Bualanmu semata!."
'Bagaimanapun juga, aku harus ditakdirkan untuk selalu hidup enak. Derajat ku jauh lebih tinggi, diatas orang-orang susah itu.
Aku saja sampai merendahkan diriku untuk mengepel masjid!. Awas kalau dapat pahalanya sedikit!'(kalian nggak salah dengar kok perkataan Toying yang ini. Perkataan itu ditujukan pada siapa memangnya?).
"Jadi enggak ada masalahkan kalau kamu bisa hidup abadi?. Satu ketakutanmu itu akan hilang, dan kamu bisa kembali kepada sifat aslimu 100% . Yang sekarang kan cuma 90%."
"Tapi buat apa aku terus didunia kalau fisikku seperti ini. Tidak bertenaga." Ujar Toying.
"Bukannya kamu setiap hari melakukan perawatan karena takut mati?. Sampai saat tidurpun telapak kakimu kamu tempelin koyo rempah-rempah penyedot racun made in Jepang?." Ungkap Ki Gede.
"Soal itu, saya sudah cek di U-tap Ki. Dan terbukti itu cuma bohong-bohongan."
"Tapi lumayan kan. Sebelumnya itu bisa mensugesti kamu." Ki Gede tertawa terpingkal-pingkal.
"Saat kamu resmi menjadi Angkara, waktumu akan berhenti saat itu juga. Jadi mumpung saat ini kamu masih sehat, belum menjadi lebih lemah dari ini. Inilah kesempatanmu. Gunakan ini sebelum tubuhmu menjadi lebih tua dan ringkih.
"Kau mikir apa lagi!?.
Bukankah kau adalah pengusaha sukses yang seharusnya punya logika yang baik. Tahu mana yang jelas-jelas nyata dan menguntungkan!?."
"Take it or..
Melempar tanggung jawab
NB: belum selesai. Masih males ngedit. kapan2 aja deh. Ini cuma preview.
Lho itukan yang ngomong, yang bertindak adalah anak perempuanku Eli sendiri. Aku cuma menonton, mengawasi, mengantarnya karena dia memberitahukan semua uneg-unegnya kepadaku. Itu kan tindakan dia pribadi, bukan aku sebagai orangtua!. Aku cuma membiarkannya. Toying terkekeh-kekeh penuh kemenangan.
Pertanggungjawaban orangtua selesai pada saat anak laki-laki mencapai akhir baliq. Tapi tanggungjawab terhadap anak perempuan selesai saat anak perempuannya itu menikah. Bagaimana kalau setelah menikah bercerai?. Ya kali mantan suaminya yang bertanggungjawab. Ya kalau gitu tanggungjawabnya kembali lagi ke orangtuanya terutama ayahnya sebagai wali, apalagi ia masih hidup.
Ia bukan mualaf kan?. Sudah dari lahir sebagai orang Islam bukan?, ikut agama orangtuanya. Sudah setua ini kok bisa nggak tahu!?.
Honzuki no gekokujou
Sebenarnya ada aksara dan ada buku. tapi disana barang itu sangatlah mahal, sehingga orang biasa takkan mampu membelinya. Diseri anime ini untuk pertamakalinya kita akan mendapatkan kisah isekai dari sudut pandang seorang perempuan. Kisah isekai dah menjamur banget dan laki2 melulu yang diangkat sebagai tokoh antagonis utama cerita. Dan yang terpenting seri ini bukan mengenai karakter OP(Overpowered) dalam dunia fantasi.
Mulailah perjalanan tokoh utama untuk mewujudkan impiannya yaitu menulis buku. Mulai dari mencari bahan pengganti kertas dari kulit binatang dan tinta didunia tersebut yang harganya sangatlah mahal. Berusaha mewujudkan alat tulis dari menggunakan papirus peradaban Mesir sampai papan lempengan tanah liat Mesopotania. Waktu seri ini berlanjut saya bertanya-tanya, apakah daun lontar akan dimasukkan di anime tersebut?. Mengingat ukurannya yang ringan, ringkas dan tidak membutuhkan berbagai alat pembuat. Mungkinkah?.
Keberkahan
Meskipun terlambat tidak ada salahnya aku mencobanya sekarang. Merawat diri. Ikhtiar saja, kulakukan ini juga demi istri masa depanku. Semoga dengan ini jodohku semakin dekat.
Minyak Ulin bisa mengembalikan hitam rambut secara alami. Tapi karena berasal dari luar pulau yaitu Kalimantan, harganya juga lumayan mahal. Pakai minyak kemiri dulu saja deh, yang produk lokal. Tapi pada akhirnya itu hanya menjadi wacana karena malas belanja barang. Menurutku rambut bukan hal vital.
Aku semakin rajin membuka toko online. Memesan beberapa produk skincare. Yang kupakai ternyata cukup standard, wah ternyata ada versi renew nya atau bisa dikatakan versi yang lebih ampuh.
Dihabiskan dulu saja dah, toh sudah beli, semoga hasilnya bagus.
Aku bisa lihat betapa ribetnya jadi perempuan. Aku melihat adikku ragil yang kini sudah menginjak dewasa, minimal bedakan(foundation) dan livenan(lipstik) saat hendak keluar rumah ada acara atau kerja. Itu belum lagi segudang produk yang entah apa itu gunanya. Katanya ada toner lalu apa gitu dan banyak lagi.
Apa saya harus bersyukur karena laki-laki jadinya bisa cuek dan hemat?.
...
Jodoh kita sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Mau diambil dengan cara yang haram ataupun yang halal dapatnya ya itu juga. Yang berbeda itu keberkahannya, bukan tentang apa, berapa atau siapa. Tapi bagaimana cara kau menginginkan Allah memberikannya. Dilungsurkan dengan lembut penuh kemesraan atau dilemparkan dengan penuh murka.
Aku tidak pernah mau memaksa seseorang. Aku tidak mau menjadi orang yang egois. Bukan.. bukan karena ancaman bara api neraka. Malahan aku barusan tahu ada hadistnya. Sekalipun orang tahu hadist mengenai hal itu. Aku yakin sebagian besar tidak akan memperdulikannya dan tetap melakukannya, karena mereka sudah dibutakan oleh nafsu.
Bagiku.. yang seperti itu tidaklah berkah. Perjalanan menuju suatu tujuan apalagi itu sebuah tujuan yang besar, akan bisa diarungi dengan indah bila orang yang seperahu dengan kita bukan hanya mempunyai kesamaan visi misi dengan diri kita, namun juga mempunyai keikhlasan dalam menjalankannya.
Banyak yang ingin kusampaikan, hanya saja terlalu sakit untuk kuungkapkan
Komunikasi merupakan hal dasar dalam sebuah hubungan. Tanpa komunikasi yang intens maka sebuah hubungan tidak akan berjalan dengan baik. Jika dia punya niat ingin berjodoh dengan kita juga, maka kita akan mudah untuk berkomunikasi. Sebaliknya jika sama sekali tidak mau berkomunikasi, berarti dari awal memang tidak ada niat baik, pertanda bahwa dia bukan pilihan yang tepat.
Hanya karena aku tersenyum dan tertawa. Dia bilang aku tidak terluka, aku baik-baik saja. Dia terus membandingkan diriku yang punya banyak saudara. Beda dengannya yg masih punya orangtua lengkap beserta keturunannya.
Jadi kau ingin melihat aku terpuruk dan terluka karena omong kosongmu itu!?.
Diamku adalah salah satu jalan menahan kekecewaan.
Aku masih bisa tersenyum bukan karena hidupku sempurna. Tapi itu hanyalah caraku bersyukur atas karunia Tuhan. Aku tidak menyangka sifat aslimu seperti itu.
Kalau dari awal tidak ada niat baik. Kenapa tidak membiarkanku bahagia dengan perempuan lain. Sosok yang tidak setiap tahun bisa muncul dihadapanku.
Harusnya kalian tidak usah datang.
Kalau pesanmu nggak dibalas, kau bisa melakukan dua hal yaitu sabar atau sadar.
Sabar. Dia ingin tenang dan menunggu saat yang tepat. Boleh saja, tapi nggak lucu kalo nunggunya sampai 10 th, tanpa ada kabar komunikasi sama sekali. Kita bisa menunggu dengan tenang sampai kapanpun juga bila kita sudah mempunyai target berikutnya seperti membesarkan seorang anak misalnya. Coba saja dibalik dia yang masih perawan disuruh nunggu seorang duda beranak satu. Nggak punya pikiran apa ya?.
Orang-orang seperti Toying bisa dengan mudah mengatakan ia tidak apa-apa sekalipun tidak akan pernah punya cucu didunia, karena nanti di surga ia bisa punya cucu sebanyak-banyaknya. Dengan kata lain ia menyumpahi istrinya akan bernasib sama dengan dirinya, dan anaknya juga tidak akan pernah melahirkan cucu untuknya. Ia bisa. Makanya dirinya sama sekali tidak keberatan dengan status quo seperti saat ini. Bagi dirinya punya cucu itu tidak penting. Yang penting baginya adalah "Sing penting aku sugeh". Baginya hal itu kan sama saja dengan perulangan katanya, sama dengan menimang ulang anaknya waktu masih kecil. Dan ia sudah pernah mengalaminya.
Tapi aku nggak mau ibuku seperti dirinya. Aku juga ingin membuat ibuku bahagia dengan menimang cucu pertamanya. Aku sebagai anak pertama dan sampai saat ini tak ada seorangpun adikku berpikiran untuk melangkahiku. Bagi mereka aku adalah seorang panutan. Ya.. memang tugas seorang kakak harusnya menjadi panutan adik-adiknya. Termasuk adik perempuanku si ragil. Kupernah mendengar percakapannya dengan ibuku. Bahwa memang calonnya nanti nggak mungkin bisa lebih ganteng dariku(padahal dirinya tidak pernah mengatakan aku ganteng, apalagi didepanku, selalu ngatain kalo aku jelek. Kangen saat dia masih imut-imut dulu). Tapi bukan itu masalahnya. Sulit kayaknya kalo standartnya itu seperti Mas nya ini -_- .
Aku sudah pernah mengatakan padanya aku merestui siapapun yang menjadi pilihannya asalkan orang itu mempunyai moral yang baik dan adikku memang mencintainya. Aku sama sekali tidak keberatan kalau dia melangkahiku. Yang nggak elok menurut masyarakat kita itu kalo yang dilangkahi adalah kakak perempuan, nanti bisa sulit jodoh katanya dan itu tidak berlaku pada lelaki.
Besok adalah sebulan sejak terakhir kali aku menitipkan memo untukmu. Sebelumnya aku sudah mulai mengikhlaskanmu. Tapi ada apa dengan gumaman-gumam dirimu dan rekan-rekanmu. Itu membuatku bingung, karena pada dasarnya aku memang tertarik padamu.Ternyata kau sama saja. Hidup didunia ini singkat, kau bermaksud agar aku kembali menyia-nyiakan waktu juga?.
Seringkali janji adalah kalimat penenang, namun berakhir dengan kebohongan.
Untuk berikutnya, bila aku sampai terpaksa datang kesana. Entah disana aku bertemu dengan denganmu atau rekan-rekanmu. Katakan juga kepada mereka. Kuharap hentikan gumaman itu. Cukup ucapkan dalam hati, jadi aku tak perlu lagi mendengarkannya.
Bukan dengan memukul ataupun berteriak. Puncak marah dan kecewanya seseorang paling tinggi itu
meninggalkan.
Hartaku!
Toying berbicara kepada seorang gadis.
"Kamu nggak usah jadian sama Andika nanti adikmu aku kuliahin sampai selesai, dari pada jadian sama Andika yang tidak punya masa depan.
Nggak usah khawatir, selepas kuliah adikmu menjadi pengangguran. Nanti aku recruit jadi pegawai di perusahaanku."
"Kamu nggak usah mendengarkan perkataan orang-orang itu kepadamu. Kenyataannya juga dari pertama kamu kan dah nolak."
'Wong butuh wae gaya. Sok suci.'
Bukankah dari agamanya Tuhan membiarkan setan untuk menggoda manusia. Bukan karena Tuhan tidak mencintai manusia. Namun untuk menguji kualitas dirinya.
Ya kalau begitu ya itulah kualitas dirinya.
Heran, memangnya adiknya mau kuliah apa? Kedokteran?.
Adiknya Andika yang paling bungsu saja kuliah bayar sendiri. Nggak ada satupun adiknya yang menyalahkan Andika karena tidak menikah dengan orang yang bisa membiayai kuliah mereka.
Kuliah jaman sekarang semakin murah. Pencetak pengangguran karena tidak tersedianya lapangan kerja untuk mereka. Sedangkan mindset yang masih ada pada mereka adalah lulus agar bisa bekerja di perusahaan besar. Kalau masih seperti itu ya siap-siap saja. Harusnya jaman sekarang itu berpikir bagaimana agar bisa membuat lapangan pekerjaan, setidaknya untuk dirinya sendiri. Berwirausaha.
'Huh katanya lulusan Madrasah, kenyataannya bisa dibeli. Lho justru aku menolongnya, masa orang susah jadian sama orang susah.'
"Enak saja!.
Aku akan terus mempersulit dirinya!"
"Sialan. Gara-gara Andika aku terpaksa mengangkat derajat orang susah sepertinya. Wong ndeso san!."
"Awas kalau sampai berkhianat. Biar kubakar peternakannya nanti!. Toh bapaknya numpang sama aku cari uang, bisnis kambing Etawa"
Dengan uang kau berjaya, berperilaku layaknya raja, bukan saja kehidupan mewah dikelilingi harta. Mengontrol orang dengan hartamu itu. Sayang kau tak punya etika, nuranimu mati!.
Ying kamu tahukan, apa yang kau lakukan itu merupakan perbuatan zalim?.
"Lho itukan uangku sendiri!, hasil keringat kerja kerasku!."
'Yang aku tahu ia cuma berkeringat di ketiak.'
"Terserah aku mau aku pakai apa!. Toh yang kupakai buat nyuap dia itu cuma sedikiiiit. Nggak ada apa-apanya dibandingkan uangku yang aku gunakan untuk membangun Masjid dan menyantuni anak yatim!." Toying mencibir remeh.
Lagipula ajalku masih lamaa. Masih jauuh. Aku masih bisa beramal lebih banyak lagi!.
Jangankan shalat lima waktu. Bahkan aku selalu melaksanakan keutamaan sholat subuh di masjid!. Sekalipun wudhunya pake air hangat. Akukan bukan orang susah seperti mereka-mereka itu!. Tetep aja itu hukumnya sah!.
Lagipula aku ini sedang belajar(belajar kok lebih dari 15 th -_-" , keterusen), aku beda dengan mereka orang-orang susah itu yang memang terlahir susah makanya sudah terbiasa hidup susah!.
Bukankah kau sudah berkali-kali melakukannya?.
Kau bukan hanya menzalimi anakmu sendiri, tapi juga sudah menzalimi anak orang lain. Coba kau hitung sudah berapa kali kau menzaliminya?."
Begitu zalim dirinya sampai-sampai ia mengutuk keluarganya sendiri. Eliza putrinya sendiri sampai pasrah karena tidak juga direstui sehingga memilih akan terus menunggu hingga ia tak memerlukan restu dari bapaknya itu lagi, selaku wali bagi dirinya. Dia tidak keberatan sekalipun nanti dirinya menjadi istri kedua atau istri yang keberapapun, asal bisa menjadi istri dari lelaki pujaan hatinya. Yaitu saat Toying telah meninggal dunia. Sedangkan Toying berencana untuk hidup.. selamanya.
Ingat, yang menjadi kelebihanmu sekarang adalah berkat kemurahan Allah, jangan membuat Allah tidak menyukainya. Allah bisa saja dengan sekejap mata dan tanpa meminta izin darimu untuk mengambilnya kembali. Kalau sampai saat ini Allah tidak melakukannya, biar kuberitahukan padamu. Allah tidak akan memberikan ujian yang melampaui batas kemampuan hambanya. Karena bila hal itu dilakukannya, Allah tahu kau tidak akan pernah bisa bangkit kembali. Karena bukankah itu satu-satunya hal yang kau punya yang bisa kau banggakan?.
"Huh. Sing penting aku sugeh!" ujar Toying.
Kebusukan
"Katanya dipaksa tapi akhirnya mau juga. Munafik!."
"Memangnya memaksa itu dosa!?. Mana ayat Al-Qurannya!?. Di pengajian-pengajian yang kutonton dari aplikasi U-tap saja setiap penceramahnya cuma ngomong kalo itu tidak baik, menyebabkan orang tidak suka, menjadi sakit hati. Blah, cuma gitu doang. Nggak ada mereka bahas serius-seriusnya. Urusan sakit peduli amat, mereka yang rasain. Toh yang penting tujuan tercapai."
"Menurutku itu justru keberhasilan persuasif. "
"Perempuan itu lemah kalau sudah disentuh. Baik disentuh hatinya, apalagi disentuh secara fisik. Munafik!.
Kalimat-kalimat Toying lainnya tidak bisa saya tulis karena terlalu vulgar. Dan tak ada manfaatnya saya tulis lebih lanjut.
"Perempuan yang cuma ingin numpang hidup enak".
"Hal yang baru-baru ini kupelajari. Memaksa ada dua."
"Pertama: Memaksa yang membuat tidak ada pilihan sama sekali, seperti orang yang akan dilempar dari ketinggian. Bentuk pemaksaan seperti ini dinamakan ikrah mulji’.
Kedua: Memaksa yang tetap masih ada pilihan, seperti orang yang ditakut-takuti untuk dibunuh, dipotong anggota tubuhnya, dipenjara atau dipukul. Bentuk pemaksaan seperti ini dinamakan ikrah ghairu mulji’."
"Dalam bahasan itu nggak nyebut-nyebut itu dosa. Cih."
Lagipula tujuannya merapat ke aku kan demi uang. Demi kemapanan. Kesempatan emas yang tak akan datang lagi. Tentu saja dia tak akan pikir dua kali. Munafik!.
"Lihat saja. Kalo dia tidak mau menuruti keinginanku. Akan aku wujudkan ancamanku!.Aku akan beritahu mantannya itu lokasi dimana dirinya berada. Toh dia sudah berada dalam genggamanku, sudah menjadi pegawaiku."Toying terkekeh-kekeh.
Toying turun ke lantai satu dimana ia menemukan keluarganya sedang sarapan.
"Cie.. Semangat amat pagi-pagi dah rapi.. kayak kado."
"Kamu ini gimana kok belum siap!. Jadi contoh dong!."
"Tumben, biasanya juga berangkatnya siang-siangan". Eliza mencibir.
Mau berangkat kemana Pak?"
"Kemana lagi?. Ya ngantor dong".
Sambil tetap mengunyah santai sandwitch ditangannya.
"Inikah hari Minggu pak".