Toying marah setelah beberapa waktu lalu mendengar pembicaraan orang-orang di sebuat kafe yang merendahkan profesi wanita tuna susila.
"Apa mereka bukan manusia!?. Apa mereka tidak boleh mendapatkan kehidupan yang baik!?. Mereka itu pekerja keras, mereka bekerja keras demi kelangsungan hidup keluarganya. Bisa mengirimkan uang ke orangtuanya di kampung, bahkan sampai bisa menguliahkan adik-adiknya sampai selesai agar kelak tidak menjadi seperti dirinya!".Curhatan Toying kepada Darmawan kawannya.
"Ada yang salah disini. Harusnya bekerja keras memakai tanda petik. Coba diulangi lagi". Ujar Darmawan kepada Toying.
Toying pun tak berkeberatan untuk mengulang dialognya kembali.
"Apa mereka bukan manusia!?. Apa mereka tidak boleh mendapatkan kehidupan yang baik!?. Mereka itu "pekerja keras", mereka "bekerja keras" demi kelangsungan hidup keluarganya. Bisa mengirimkan uang ke orangtuanya di kampung, bahkan sampai bisa menguliahkan adik-adiknya sampai selesai agar kelak tidak menjadi seperti dirinya!".
"Jadi secara tidak langsung, aku sudah turut mencerdaskan kehidupan bangsa" tambah Toying bangga, menggebu-gebu.
"Pasti bapaknya bangga sama putrinya itu" ujar Darmawan.
"Jelas bangga. Udah nggak bakalan bisa dikatain perawan tua, karena kan memang sudah enggak perawan. Balas Toying dengan nada bangga yang diikuti kekehan setelahnya.
Tak ada seorangpun yang tersinggung akan sesuatu hal kecuali mereka termasuk dari golongan yang dibicarakan tersebut.
Males nulis, kapan2 lagi.
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).