Burung Kedasih atau yang bernama Jawa Emprit Gantil adalah burung yang tabiatnya sangatlah buruk bahkan semenjak mereka baru saja terlahir didunia, menetas dari cangkang telur mereka. Karena panjang, kita akan simpan bahasan tentang burung ini lain waktu, atau kalau kalian tidak sabar bisa mencari tahu langsung lewat Google. Iya, kalian mengenal nama mancanegara nya sebagai Cuckoo/Koel Bird (pasti dah pada nonton "3 Idiots" kan?).
Kicauan yang biasanya terdengar hanya di daerah gunung dan hutan, kini mulai terdengar di daerah pemukiman. Sungguh hal yang tidak biasa sehingga mengundang tanda tanya. Karena suara burung itu selalu dihubung-hubungkan dengan hal yang tidak baik, seperti kematian. Kedasih atau Emprit Gantil sendiri oleh orang Jawa memang di -identikkan dengan misteri dan mitos datangnya pageblug. Masyarakat Jawa mengingat bencana lewat mitos. Mereka juga percaya adanya pertanda sebelum wabah penyakit datang.
Apa benar seperti itu?. Pria tua bernama Soleh inipun mulai membahas melalui kacamata pengetahuan yang telah didapatkannya.
Inilah yang dinamakan ilmu Titen. Suatu ilmu yang dihasilkan oleh kebijaksanaan para sesepuh kita, para orang tua di tanah jawa, melalui pengalaman dan penelitian hidup. Ilmu ini bukanlah ramalan, apalagi ingin mendahului kepastian tuhan. Dinamakan demikian; Titen yang berarti mengingat, menghafal. Orang-orang pada zaman dahulu terbiasa menghafalkan kebiasaaan alam dan juga manusia. Dituangkanlah yang pada waktu itu merupakan ilmu alam dan ilmu sosial kedalam sebuah ilmu yang dinamakan ilmu Titen.
- Seperti saat langit menjadi gelap dan awan hitam menggulung-gulung di angkasa. Bisa dipastikan sebentar lagi akan terjadi hujan. Kecuali bila kau bisa menggeser awan itu ketempat lain.
Seperti kita niteni, kalau ada anak perawan yang masakannya keasinan, pasti akan dituduh kebelet kawin. Konon itu bisa terjadi karena melamun memikirkan jodoh saat sedang memasak, jadinya tidak fokus. Atau bisa juga itu merupakan sebuah protes yang dilakukan melalui makanan. Karena yang bersangkutan tidak kunjung diizinkan menikah. Meskipun perempuan itu ingin cepat-cepat menikah dengan sang pujaan hatinya, namun orangtuanya belum mau melepaskan anaknya itu.
Begitu juga dengan kemunculan burung Emprit Gantil saat ini yang seringkali dikait-kaitkan dengan pagebluk karena bebarengan dengan musim pancaroba/peralihan dimana bermunculan penyakit menyerang manusia.
Mitos yang terkisahpun akhirnya demikian. Sebab kebetulan saat Kedasih ini lewat Jawa lalu berkicau, selalu pada musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di mana umum terjadi banyak kasus penyakit menyerang masyarakat. Lalu di saat musim kemarau cuaca sudah stabil, penyakit menghilang, suara burung Kedasihpun juga ikut menghilang.
Masyarakat kuno yang tidak paham migrasi burung beranggapan binatang ini layaknya siluman yang datang, berbunyi, menyebabkan pageblug lalu kemudian menghilang seperti asap tanpa bekas.
Padahal ada penjelasan ilmiah dibalik itu semua. Saat masuk musim kemarau, kawanan burung tersebut sudah bermigrasi ke utara untuk kembali ke Asia Daratan setelah melakukan perjalanan dari benua Australia. Perjalanan ribuan burung Kedasih ini melewati Pulau Jawa, sehingga beberapa waktu terakhir masyarakat kerap mendengar suaranya.
Saat wilayah Utara mulai dingin. Burung-burung ini kembali mencari tempat yang lebih hangat. Mereka akan terus melaju ke selatan sampai Australia bahkan Selandia Baru yang mengalami musim panas, menghindari hawa dingin di utara. Saat sisi selatan menjadi dingin mulai Maret-April burung-burung ini akan terbang kembali ke Asia melewati Indonesia lagi. Awal musim semi adalah awal musim kawin bagi burung-burung di utara equator sehingga saat melintasi Indonesia, burung-burung ini terutama yang jantan akan banyak ngoceh sebagai upaya memikat betina agar saat sampai di negeri asal, mereka sudah mendapatkan jodoh dan siap kawin. Di musim ini Kedasih kawin dan menitipkan telur di sarang burung lain. Siklus selanjutnya kembali berjalan, kembali terulang.
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).