"Kalau aku nggak merestui mau apa!?. Bagaimanapun juga kamu butuh restu dari bapak. Pokoknya bapak nggak mau kamu sama Andika."
Sebelum Toying mengatakan kebiasaanya "Mau kasih makan kamu sama garam!".
Eliza mengatakan terlebih dahulu bahwa dia kan juga bekerja, jadi bisa membantu ekonomi mereka nanti.
"Enak aja!. Pokoknya bapak nggak setuju!". Woo orang susah!".
Eliza, putri semata wayangnya itu juga berisikeras. Tidak mau kalah, bahkan juga ikutan mengancam dirinya tidak akan pernah mau menikah kalau bukan dengan lelaki pilihannya. Jadi bapaknya nggak bakalan bisa nimang cucu kalau bukan dari pernikahan mereka.
"Memangnya apa bedanya sama nimang anak kecil biasa?"
"Nggak punya cucu juga nggak papa!. Di surga nanti aku juga bisa punya cucu sebanyak-banyaknya!." Toying telah bertitah.
Dinding bisa mendengar dan ucapan itu keluar dengan caranya sendiri.
"Aamiin. Aamiin ya rabbal 'alamin".
"Semoga dipercepat ke surganya. Kalau bisa sekarang juga". Diamini oleh Sugeharto bersama yang lain. Ia bersama beberapa temannya sedang kumpul-kumpul di Warung Kopi Pak Kumis. Kalau Ibu-ibu kompleks mempunyai kegiatan gosip, mereka mempunyai acara dengan istilah tersendiri yaitu berdiskusi.
"Apa istimewanya dia!?. Aku juga calon penghuni surga kok. Bukan cuma dia saja. Kita semua yang ada disini juga pada akhirnya tetap masuk surga."ucap Sugeharto remeh.
Beberapa saat kemudian Sugeharto kepikiran.
"Eh tapi kalau dia mati duluan enak dong, anaknya jadi bisa nikah tanpa dirinya sebagai wali. Ralat kalo gitu, semoga matinya jadi yang terakhir dalam keluarganya. Jadi sampai akhir biar ia bisa melihat istrinya ikutan tidak bisa nimang cucu, anaknya jadi perawan tua, dan pacarnya jadi jejaka tua. Dan dirinya cukup nimang cucunya orang lain saja.
Ia juga meralat perkataannya agar "ke surga" digantikan dengan "ke akhirat" dan dengan embel-embel mampir dulu ke neraka yang lamaa mampirnya, sebelum sampai surga.
"Kalo pacarnya itu ya jelas beda. Sudah pasti cari yang lain lah. Jumlah perempuan itu lebih banyak daripada lelaki. Ujar Parno seorang teman diskusinya menimpali.
Bukan tanpa alasan mereka mengucapkan hal tersebut. Bukankah ucapan adalah doa?. Apalagi ucapan untuk dirinya sendiri. Dan bukankah apabila banyak yang mendoakan akan bisa lebih mustajab lagi?. Banyak yang termakan oleh kata-kata mereka sendiri karena akhirnya apa yang mereka katakan itu menjadi kenyataan. Nah lho!
"Kalau Toying tahu kamu doain begitu gimana ya reaksinya?. Ya aku tahu dia nggak mungkin nongkrong disini. Maunya sekelas "Stormbolg Cafe" produknya bule sampe susah ngatainnya. Itu lho franchise warung kopi dari Amrik yang harga "kopi biasa" seduhannya seharga kopi luwak.".
"Yo nggak papa dong!. Toh itukan doa dia sendiri. Aku malah membantu mengamini biar tercapai. Harusnya dirinya justru berterimakasih kepadaku.
Memangnya kalau tahu dia mau apa!?. Mau matiin sumber rezekiku!?. Dengan cara apa!?.
Mau nyebarin rumor, ngirimin gosip ke media massa bahwa aku calon menantunya?. Sehingga orang-orang pada sungkan menggunakan jasaku?. Sungkan datang ke tempatku?. Calon mantu dari seorang Trilyuner. Hahahaha." Yang lain ikutan tertawa berbarengan.
"Ngarep banget jadi menantunya. Ra nyadar wes tuwek." Lagi-lagi diringi tawa mereka yang ada disana.
"Pantese jadi besan. Itu baru pas." Seloroh seorang diantaranya.
"Amit-amit!" sangkal Sugeharto.
"Eh tapi kan anak sama-sama cewek. Masa jeruk makan jeruk." Lagi-lagi suara tawa menggelegar.
"Sama-sama perawan tua". Ada yang menimpali secara blak-blakan.
Mendengar itu Sugerharto hanya bisa senyum kecut, bagaimanapun juga ia tidak boleh marah menyadari dirinya satu kapal dengan mereka. Yang penting ia sudah berhasil nimang cucu.
***
Kata-kata menjadi doa erat kaitannya dengan status pikiran. Ketika kesadaran seseorang dan gelombang otak bekerja menerima informasi dari kata-kata yang didengarnya baik dari orang lain maupun dari mulutnya sendiri. Di saat gelombang otak bekerja di frekuensi Alpha atau Theta, semua kata yang terucap atau yang terdengar akan langsung masuk dan tersimpan di pikiran bawah sadar dan segala bentuk sikap akan berdasarkan ingatan di pikiran bawah sadar ini. Kekuatan dari pikiran bawah sadar ini bahkan mencapai 88%.
Jika kamu berulang-ulang mengucapkan kata-kata itu, kamu akan dapat mewujudkan dalam kenyataan. Kata-kata itu dahsyat, kata-kata itu bibit, ketika engkau mengucapkan sesuatu, engkau telah memberikan kehidupan pada kata-kata itu.
Kata yang engkau ucapkan akan berpengaruh besar pada masa depanmu. Ketika kamu berucap dengan sebuah kata, seolah kamu membuat cita-citamu sendiri di masa yang akan datang.
Apalagi bila otaknya lebih banyak bekerja pada gelombang Alpha, informasi apapun akan langsung dengan mudah diserap oleh otaknya. Alpha berada pada 8 hz – 12 hz. Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar. Seseorang yang berada pada posisi relax. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar.
Beranikah dirimu mengucapkan itu setiap hari!?.
Beranikah dirimu mengucapkan itu setiap bangun tidur!?.
Beranikah dirimu mengucapkan itu setiap akan melakukan kegiatan!?.
Beranikah dirimu mengucapkan itu setiap akan tidur!?.
Niscaya itu akan menjadi kenyataan!.
Perhatikanlah pikiranmu maka itu akan menjadi ucapanmu.
Perhatikanlah ucapanmu maka itu akan menjadi tindakanmu.
Perhatikanlah tindakanmu maka itu akan menjadi karaktermu.
Perhatikanlah karaktermu maka itu akan menjadi nasibmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).