Bu Surti baru saja melahirkan anak keduanya. Para tetangga komplekspun berbodong-bondong mengunjungi untuk memberikan selamat dan memenuhi penasaran untuk melihat si jabang bayi.
Kehadiran anak bayi baru memang membuat perhatian kedua orangtua tersita hanya untuk sang bayi.
Sayangnya para tetangga yang datang berkunjung justru membuat hal itu menjadi bahan bercandaan kepada anak Sulung yang juga masih kecil.
"Sebentar lagi Papa Mamamu bakal nggak sayang sama kamu lagi lho. Kan sudah ada adik baru."
Mulanya mungkin sang anak tidak terlalu menanggapi omongan tersebut. Namun seiring dengan berdatangannya para tetangga lainnya yang juga mengatakan hal senada. Hal itu mulai mengganggu pikirannya.
"Hati-hati kalau orangtua kamu lebih sayang ke dedek baru. Lais(hayo), kamu bisa dibuang". ujar tetangga lain yang datang bertandang sambil senyam-senyum.
Sedangkan sang anak sendiri yang pasti merasakan bahwa perhatian kedua orangtuanya memang banyak tertuju pada adik bayi, bukan lagi kepada dirinya. Mulai menanggapi serius perkataan mereka.
Lingkungan memegang peranan penting untuk mempengaruhi pemikiran anak kecil.
Sebaik apapun orangtua merawat anaknya, namun jika ia mendengar hal negatif secara terus menerus.. hal itu akan menjadi sugesti bagi dirinya.
Keesokan siangnya..
Saat sang ibu masuk kamar. Dia melihat anak laki-lakinya melompat-lompat diatas tubuh adik perempuannya. Sang ibu segera menghampiri anak perempuannya, namun terlambat, dia sudah tidak bernyawa.
"Karena mama lebih sayang sama dedek!". Ujar anak laki-lakinya saat menjawab pertanyaan ibunya yang menangis terisak-isak sambil memeluk adiknya itu. Dirinya takut tidak disayangi lagi lalu dibuang.
Setelah kejadian itu. Waktu akan terus berlanjut dan berlalu. Namun sang ibu akan selalu teringat anak perempuannya yang dibunuh anak laki-lakinya sendiri saat melihat anak laki-lakinya. Dan anak laki-lakinya hidup sebagai pembunuh adik perempuannya. Sedangkan para tetangga yang tak punya otak itu.. dapat gosip baru.
If you cannot say something good, then please don't say anything at all.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).