Sirine raung-raung keras. Telah terjadi kecelakaan kerja ditempat tersebut. Lift material proyek yang mengangkut pekerja terjun bebas dari ketinggian. Telah jatuh korban, seorang pekerja tewas.
Pihak intern melaporkan kepada Toying bahwa itu sebenarnya adalah kelalaian perusahaan yang tidak melakukan peremajaan unit. Kebijakan Toying adalah akar dari permasalahan ini. Ialah yang memutuskan kebijakan tersebut.
"Ini adalah murni kecelakaan. Tidak ada yang bisa disalahkan. Kejadian ini sudah menjadi takdir Tuhan!". Ujarnya berdiplomasi.
Sejenak ia melihat daftar nama para pegawainya yang sudah ia pelajari tadi malam. Iapun memutuskan untuk menaikkan pangkat seorang pegawainya yang bernama Jojon yang masih sepupu jauh korban.
Para staff dalam hati menanyakan kenapa bukan fokus kepada keluarga utama yang ditinggal kan korban?. Anak dan istrinya.
"Saya lihat performa pekerjaan nya diperusahaan kita bagus. Dia tidak pernah absen, tidak pernah pula mengambil cuti".
Jadi demi rasa simpati nya kepada korban
Iapun mengangkat Jojon menjadi mandor.
"Almarhum itu orang baik. Dia pasti juga setuju dengan keputusan saya. Inikan juga demi saudaranya juga".
Jojon menerima promosi tersebut tanpa menanyakan hal-hal mendasar yang bersangkutan. Tak perlu berpikir lama dan tanpa berpikir dua kali Jojon langsung menerimanya. Orang Jawa menyebut apa yang dilakukan Jojon itu "geleman".
Menyadari bahwa hal itu adalah aji mumpung. Jojonpun berencana untuk mengajukan daftar keluarga nya yang notabene masih keluarga jauh almarhum untuk bekerja di perusahaan dengan posisi strategis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).