Masih di kedai kopi pak Kumis.
"Tapi pak Toying itu dermawan. Banyak membantu dan memberikan sumbangan dimana-mana. Bahkan aku dengar dia juga menjadi donatur tetap masjid dan panti asuhan" ucap salah seorang disana.
"Itukan karena dia seorang pezina!. Omong kosong!. Dia berkali-kali mengatakan malu karena masa lalunya. Sedangkan dia sendiri sampai sekarang masih mengumbar semua hal itu". Ucap Sugeharto dengan mantap. Tidak bisa dipungkiri kali ini ucapannya memang tidaklah salah.
"Aku biarpun tidak sekaya dia tapi aku bukan pezina. Aku tidak mengkhianati istriku!.
Pengusaha yang mereka ceritakan saat ini sedang duduk nyaman di kursi kerjanya, di dalam gedung perusahaan miliknya yang letaknya strategis ada di tengah sektor kawasan perekonomian kota. Kulit pengusaha itu putih pucat karena nyaris tidak pernah bekerja di bawah paparan sinar matahari. Sejenak ia berdiri memperlihatkan perutnya yang buncit. Memberikan arahan kepada seorang pegawainya.
"Tapi pak. Bukankah tempo hari anda sudah berjanji akan membebaskan lahan pertanian miliknya?. Ia sudah percaya kepada bapak. Kenapa bapak mengkhianati kepercayaannya kepada bapak?" ucap pegawainya itu.
"Dia juga pasti bisa kok mencari pekerjaan lain. Rezeki sudah ada yang ngatur. Lagipula uang yang saya bayarkan itu sudah sesuai harga pasar. Malahan saya lebihi sedikit diatas harga pasar. Bahkan kalau nanti dia dan teman-teman petaninya mau melamar menjadi buruh di pabrik. Aku akan menerimanya dengan tangan terbuka. Tapi tetap kalau kerjanya tidak rajin atau hanya biasa-biasa saja ya aku pecat. Eh.. enak aja pecat, musti kasih pesangon dong. Putus kontrak tiga bulanan. Masih banyak pengangguran diluar sana yang mau mengantri untuk pekerjaan ini.
Untung dan rugi bukan hanya digunakan dalam dunia usaha. Penerapannya luas. Sekarang kamu pikirkan. Saya sudah berhasil mendapatkan lahan-lahan yang ada disana. Hanya lahan miliknya saja yang menjadi ganjalan karena tidak bisa saya bebaskan. Bila saya bisa mendapatkan semua lahan yang ada disana. Saya bisa membangun kompleks pabrik yang manfaatnya jauh lebih besar. Membuka lapangan kerja kepada banyak orang, memberikan pemasukan pajak kepada pemerintah, Bahkan sebagian labanya bisa saya sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar. Setelah balik modal tentunya."
"Tapi itu tidak membatalkan perbuatan bapak yang sudah mendzoliminya."
"Cukup!. Kamu mau saya pecat!?. Ujar Toying sambil mengacungkan jari telunjuknya kepada sang pegawai. Tidak lupa ia berusaha melotot untuk memperlihatkan kemurkaannya. Namun sayangnya tidak berhasil.
Sang pegawai hanya bisa diam dan menundukkan kepala.
"Nanti di akherat dia juga boleh kok mengambil amalan saya. Kalau dirasa itu merupakan hutang saya kepadanya. Yang pastinya tidak seberapa, tidak sebanding dengan semua harta yang saya sumbangkan bagi kemaslahatan umat."
"Sekarang juga kamu carikan saya kambing yang sehat dan gemuk.
"Untuk apa pak?"
"Mau saya sembelih untuk menebus dosa saya yang itu. Cepat kerjakan. Saya sibuk, sebentar lagi saya harus menghadiri acara amal di panti asuhan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).