Aku bergegas ke lantai atas menerobos kobaran api yang menari-nari berpesta melahap semua yang dilaluinya. Suara mereka yang berteriak meminta tolong semakin dekat. Rupanya mereka terjebak di sebuah ruangan perkantoran. Kau mungkin bisa selamat dari terbakar dalam peristiwa kebakaran, namun kau belum tentu bisa selamat dari kepungan asap yang membuatmu terpaksa menghirup karbon dioksida. Sebuah bongkahan besar reruntuhan menutupi pintu keluar.
Kekuatan yang kumiliki saat berubah wujud jauh melebihi manusia biasa. Menyingkirkan benda berat seperti ini bukanlah hal yang sulit bagiku. Ternyata dibalik pintu ruangan yang berupa kaca itu juga tertutupi oleh reruntuhan yang lainnya. Tidak ada waktu lagi. Aku menyuruh orang-orang yang berada di dalam untuk menyingkir jauh-jauh dan berlindung dari pintu keluar. Kukepalkan tinju tangan kananku, aku fokuskan tenaga dalamku kedalamnya. Lalu kupukulkan sekuat tenaga. Reruntuhan didepanku melesak kedalam membuat jalan keluar.
Mereka terkejut melihat penampilanku yang disertai kemampuan di luar nalar manusia. Tentu saja mereka juga menyadari aku bukanlah cosplayer yang sedang beraksi menggunakan trik. Aku tahu ini sama saja membuka diriku kepada khalayak umum. Namun saat ini aku lebih memprioritaskan hal yang jauh lebih penting daripada sekedar menjadi pejuang bayangan yang low profile.
Seseorang diantara mereka maju mengatakan ada seorang wanita yang terperangkap terimpa reruntuhan. Namun saat ini keadaannya baik-baik saja karena bongkahan besar reruntuhan lain yang telah jatuh sebelumnya berhasil menahannya dari tertimpa reruntuhan besar selanjutnya. Ia menuntunku ketempatnya.
Subhanallah Tuhan masih memberikannya selamat.
Aku mengomando mereka untuk menungguku, jangan keluar dari sini tanpa diriku.
Aku mengangkat bongkahan besar itu, menahannya dan menyuruhnya segera keluar dari situ. Saat itu ternyata dirinya tidak sendirian. Dalam posisi terduduk dilantai sambil membekap seorang bayi. Dia berdiri, wajah kami saling berpapasan.
Aku terkejut, rongga dadaku terasa sesak, jantungku bergejolak. Untuk sesaat sang waktu terasa berhenti sejenak.
Bagaimana aku harus menyikapi keadaan ini? Aku harus sedih atau bahagia?.
Apakah ini ujian ataukah suatu berkah dari yang Mahakuasa bisa bertemu kembali dengannya dalam keadaan ini.
Di balik suatu peristiwa pasti terdapat hikmah didalamnya..
“Terimakasih Mas” ucapnya.
Entah mengapa aku begitu bahagia mendengar panggilan Mas darinya. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya secara nyata dia mengatakan sesuatu langsung kepadaku. Mendengarnya langsung dari bibirnya.
Wanita itu adalah Doi. Kekasihku dari masa lalu.
Menggendong bayi mungil nan cantik yang kemungkinan merupakan putrinya. Dia telah menjadi seorang ibu?. Tentu saja.. 7 tahun telah berlalu semenjak pertemuan terakhir kami.
Aku harus mengesampingkan gejolak perasaanku. Ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk bernostalgia.
Kami berjalan keluar setelah sebelumnya aku menyuruh semua orang untuk menyemprotkan air membasahi tubuh mereka masing-masing . Demi menjaga diri mereka dari sambaran api.
Aku meminta kepada mereka merahasiakan tentang diriku. Cukup pertemuan ini mereka simpan untuk diri mereka sendiri. Walaupun orang-orang tentu tidak akan begitu saja percaya mengenai hal ini bila mereka atau salah satu dari mereka menyampaikannya keluar.
Dalam perjalanan keluar aku memimpin di depan membuat jalur pengaman, menyingkirkan penghalang.
Maafkan aku ya Allah..
Sulit bagiku untuk tidak memandangnya. Ia terlihat lebih cantik dengan hijab yang dipakainya saat ini.
Hatiku menangis..
Andai saja dia tahu kebenarannya..
Apa sih yang aku pikirkan!?
Tidak.. cukup aku sendiri yang mengetahuinya. Biarlah hal itu kusimpan untuk diriku sendiri.
Biarlah dia menjalani kehidupannya yang sekarang apa adanya. Tidak perlu terjebak pada masa lalu.
Kucoba untuk ikhlas akan sesuatu yang hilang dalam hidupku, tersenyum dari sakit yang menimpa.
Aku sadar.. ketika aku merelakan seseorang yang aku sayangi untuk bersama yang lain.. sebenarnya hatiku telah berbohong.
Sesuatu yang menyedihkan dalam hidup.. ketika kita begitu takut kehilangan seseorang yang bahkan bukan milik kita. Walaupun pada akhirnya kita mengetahui hal itu tetap akan terjadi..
Selama ini aku terlihat tegar dengan topeng yang kupakai di wajahku, tapi hatiku tidak cukup tegar jika kamu bisa melihatnya..
Setidaknya biarlah untuk saat ini saja aku menyapanya dalam hati..
Hai apa kabar?
Masih ingat aku nggak?
Aku kangen sama kamu..
Apa kamu sekarang sudah bahagia.. ?
Pertanyaan bodoh.. tentu saja kamu sudah bahagia
Kamu juga sudah mempunyai seorang putri yang lucu..
Tenang saja aku nggak akan ganggu lagi kok..
Lebih tepatnya.. aku nggak akan bisa mengganggumu lagi.
Tujuh tahun yang lalu...
Kalau diingat-ingat lucu juga ya.. ?
Meskipun hanya sebentar..
Kisah kita sangatlah singkat, namun dalam waktu yang singkat itu telah mampu menggoreskan sebuah
kenangan, sebuah pelajaran berharga yang mampu mewarnai kehidupan kita.
Saling merindukan tanpa pernah menyapa..
Mencintai tanpa saling berkata..
Sebagai lelaki aku sadar aku harus berusaha..
Namun keputusanmulah yang menentukan segalanya..
Aku nggak bisa apa-apa...
Nasib baik tidak memihak kepada kita..
Orang dekat kita justru ternyata menjadi penyebabnya..
Waktu itu..
Sedih...
Kecewa...
Tapi aku nggak bisa terus larut dalam keadaan itu..
Aku harus mulai bisa lupain kamu..
Dulu aku pernah mengatakan kepada diriku sendiri..
Kamu nggak pantas berada dalam hatiku.. pikiranku..
Bagaimanapun juga, apapun alasannya.. Kamu telah memilih orang lain, bukan aku..
Akan ada seseorang yang pantas dan berhak untuk berada dalam ruang hatiku.
Yaitu istriku kelak..
bukan perempuan lain.
Dan aku menjalankannya..
Mungkin hal ini akan jadi lebih mudah dan akan terus berlangsung bila aku tidak mengetahui kebenarannya..
Aku cuma mau bilang...
Makasih...
Sudah pernah hadir dalam hidup aku..
Makasih...
Walaupun cuma sebentar..
Sudah pernah memikirkanku..
Makasih...
Walaupun pada akhirnya...
Kita tidak bersatu..
Selamat tinggal.. kekasih hatiku dari masa lalu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).