Lemparan sebuah dadu menggelinding menjadi pembuka adegan.
Angka enam muncul diikuti suara tawa girang. Bidak biru bergerak enam langkah. Mendapatkan angka enam berarti mendapatkan bonus main lagi. Kocokan berikutnya justru mendapatkan angka satu dan kebetulan berhenti di kotak bergambar ekor ular dengan tubuh ularnya yang menjuntai kebawah, turun beberapa tingkat. Kini giliran sang lawan yang tertawa terbahak-bahak.
Terlihat Darmawan dan Danu asisten tempat praktek dari Ki Gede, mereka berdua sedang memainkan permainan ular tangga demi membunuh waktu sembari menunggu kepulangan Ki Gede.
"Si Onggok bilang, bagaimanapun hasil amalnya, sejelek apapun itu.. ia akhirnya tetap akan masuk Surga. Sekalipun kintir-kintiran tetap akan masuk surga" ujar Darmawan.
"Enak betul" ucap Danu menanggapi. Kini giliran bidak merah yang melangkah.
Apa dia nggak punya kaca di rumah?
Dosa-dosa apa yang sudah diamalkannya, perbuatan-perbuatan dzalim apa yang sudah dilakukannya hingga saat ini?
Lalu sekarang katanya ia cuma makan hasil(penjualan) Keris lho. Jadi ngerasa suci.
Syirik dong.
Bukan Syirik tapi money laundry. Keduanya pun terkekeh.
Saat ia mbahas agama, sok iye ngasih nasehat sejenisnya.. langsung aku suruh sholat. Kalo dia jawab kayaknya tadi sudah shalat, aku suruh shalat lagi ketimbang dianya yang lupa, itung-itung nggak ada salahnya kan shalat lagi kalau ternyata sudah. Biar dia pergi. Sorry, gua alergi sama omong kosong. Eneg dengernya. Wes ben dia rajin shalat.
"Kehidupan itu naik turun layaknya bermain ular tangga. Tidak ada yang tahu akan mendapatkan angka berapa, dan akan berhenti di kotak yang mana. Semuanya terjadi secara acak layaknya hasil kocokan dadu. Tapi bagi si Onggok, kini hidupnya tinggal lurus lempeng sampai akhirnya berujung di jurang(Neraka)."
"Walaupun klaimnya dia akan tetap masuk surga setelah masuk neraka.
Karena ia adalah umatnya Muhammad, katanya.
Harusnya dia mikirinnya bukan berapa lama nanti di neraka sebelum masuk surga. Tapi mikirmya dia nanti bakalan masuk Neraka tingkat keberapa. Oh, jangan ngarep dapat tingkat yang sama seperti pamannya nabi Muhammad.
Bukannya dia sendiri dengan lantang dan penuh kesombongan mengatakan tidak apa-apa tidak mendapatkan syafaat!. Toh ia akan tetap bisa masuk surga.. klaim nya. Enak aja.
"Pakai aturan langkah pas ya" suara Ki Gede terdengar.
"Iya dong biar seru" ujar Darmawan yang kini sedang unggul.
Ki Gede menunjukkan kehadirannya kepada keduanya.
"?!"
Dah sejak kapan disitu De?
Cukup lama untuk mendengar percakapan kalian berdua.
Sekalipun Darmawan awalnya berhasil memimpin jauh, tapi berkali-kali hasil dadu Darmawan melebihi target sehingga berkali-kali pula bidaknya mental, mencapai ujung kotak angka 100 lalu harus mundur sesuai sisa langkah hasil dadu. Bahkan pernah sampai tergelincir karena menginjak kotak ular sampai dua tingkat ke bawah dan harus berjuang untuk naik lagi. Hal tersebut membuat bidak Danu berhasil menyusul dibelakangnya. Membayang-bayanginya.
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).