"Aku tidak takut oleh siapapun!. Termasuk orang yang mengancamku dengan ancaman azab. Aku sudah baca kok ayat-ayatnya. Tapi amalanku kan gede banget. Juga ada jaminan bahwa aku pasti tetap masuk surga."
"Sesungguhnya orang-orang yang datang membawa berita bohong itu adalah golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa perbuatan mereka itu membawa akibat buruk bagi kamu, bahkan itu adalah membaikkan. Setiap orang akan mendapat hukuman dari sebab dosa yang dibuatnya itu. Dan siapa yang mengambil bagian terbesar akan mendapat siksaan yang besar pula” (Q.S An-Nur [24] : 11)
"Lha kalau bersalah ya tinggal dibakar di neraka. Baru setelah selesai bakar dosanya, bisa masuk Surga.
Huh, gitu doang."
'Sungguh tak tahu diri dan tak tahu malu. Masih bisa dengan lantang berbicara masuk surga dengan segala kelakuannya busuknya itu.'
"Toh para pribumi bodoh itu tidak berani tabayyun(Melakukan Verifikasi). Salah sendiri.
Yah.. tabayyun sekalipun aku sudah menyuruh mereka bungkam, pura-pura nggak tahu. Nggak perlu pakai duit juga. Cukup bilang ini semua buat kejutan. Toh dasarnya mereka pendengki, makanya mau aja ngelaksanain. Hehehehe. Aku malah jadi nggak perlu keluar uang ekstra."
Siang ini ia menerima laporan dari perwakilan anak buahnya. Lebih tepatnya orang suruhannya untuk "pekerjaan kotor".
"Gimana masalah isu kabar burung kemarin?. Sudah kamu sebarkan?."
"Beres Boss. Skandal mereka sebentar lagi akan menyebar. Berani macam-macam sih mereka sama Boss."
"Lho kan cuma menyampaikan apa yang sebenarnya mungkin bisa terjadi. Walaupun belum tentu kebenaran final tapi kan itu belum menjadi sesuatu yang bohong. Ya to?."
"Toh yang menyampaikannya bukan aku.
Ya nggak?."
"Benar Boss."
"Bukan aku yang menyebarkan, ya to?"
"Seratus!. Benar Boss. "
"Siapa sekarang yang paling hebat!?".
"Jelas Boss Toyeng yang paling hebat!."
"Sebab?"
"Nabi Muhammad saja takut sama Tuhan.
Para pengusaha saingan Boss juga mungkin masih banyak yang takut sama Tuhan.
Tapi Boss Toyeng tidak takut sama Tuhan. "
"Bukan hanya melanggar hukumnya. Bahkan sangsi hukumannya sampai detik ini juga tidak pernah mau melaksanakannya.
Hadist nabi ditantangin, Hukum Allah dilanggar secara terang-terangan dengan penuh kesadaran. Kurang hebat apa coba?. Kurang berani apa?."
"Boss Toyeng memang paling top!."
'Benar-benar, semua yang dikatakannya memanglah benar.'
Toying mendadak berpikir. Ada suatu pertentangan hebat dalam benaknya. Untuk ini ia bingung harus memecatnya atau menaikkan upahnya. Kejujurannya sungguh tidak sopan.
Akhirnya Toying memilih untuk menaikkan upahnya. Karena merasa itu adalah pujian.
Link terkait
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).