Yang saya review kali ini adalah Orange versi Live actionnya(2015). Adaptasi dari manga karya Ichigo Takano. Berawal dari manga yang kemudian langsung di buat Live actionnya, mungkin sesuatu yang tidak umum. Umumnya itu Manga-Anime-baru Live Action.
Bagi yang mau menonton versi agak panjangnya(penceritaannya) bisa menonton versi animenya(2016) yang dirilis setahun kemudian setelah versi Live Actionnya. Animenya saat ini sudah complete lho.
Pernahkan kita mempunyai banyak penyesalan dalam hidup ini? Lalu ingin diri kita dari masa lalu untuk memperbaikinya. Inilah yang menjadi ide cerita "Orange".
Berawal dari sebuah surat misterius yang tiba-tiba diterima oleh Naho Takamiya, seseorang murid SMU berumur 16 tahun. Dan yang mengejutkan adalah bahwa surat itu datang dari seseorang yang menyebutkan dirinya sebagai Naho Takamiya dari 10 tahun yang akan datang(dirinya sendiri). Surat tersebut mengatakan bahwa Naho akan mengalami penyesalan yang begitu besar bersangkutan dengan teman sekolahnya yang bernama Kakeru Naruse. Naho dari masa depan memohon bantuannya untuk menebus penyesalannya dan menyelamatkan orang yang paling penting dalam hidupnya tersebut. Pada hari yang sama, seorang murid pindahan bernama Kakeru Naruse datang dan masuk dalam kehidupannya.
Persahabatan kental yang erat bersama keempat teman-temannya yang lain; Hiroto Suwa, Takako Chino, Azusa Murasaka, dan Saku Hagita. Naho dan Kakeru mengalami masa-masa indah. Beruntung sekali mereka dianugerahi Tuhan teman-teman seperti itu. Naho pun akhirnya menyadari betapa ia mencintai Kakeru. Namun, dalam surat tertulis, Kakeru membawa luka menyakitkan dalam dirinya karena sang ibu yang meninggal bunuh diri dan tragisnya Kakeru juga meninggal setahun setelahnya berhubungan dengan hal tersebut.
Awalnya, Naho mencoba mengabaikan surat tersebut, namun semua yang tertulis dalam surat tersebut benar-benar terjadi. Naho yang masih SMU saat ini, demi dirinya sendiri 10 tahun yang akan datang, berusaha mengubah masa depannya.
Kasih sayang; Cinta dan persahabatan, perasaan yang kuat bisa mencegah seseorang dari perbuatan negatif. Itulah yang ingin disampaikan dalam film ini.
Meskipun kita tidak bisa kembali ke masa lampau
Penyesalan adalah kegiatan introspeksi diri disetiap kekhilafan.
Tapi penyesalan itu tidak akan memiliki arti jika kau tidak mengiringinya dengan perubahan.
NB: Saya rasa film ini aman ditonton oleh segala usia. Adegan kissnya hanya sebatas mencium pipi.
Coba yang jadi sutradara diganti dari Indonesia. Pasti adegan ciumannya diganti di bibir, dengan alasan biar dapat feelnya. Sekalipun artis yang bersangkutan beragama Islam, sudah punya kekasih bahkan pendamping hidup tetap melaksanakannya dengan profesional (karena dibayar).
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).