Kesatria Otodidak Bambang Ekalaya (Palgunadi)
Diposting oleh
tutorial
08.20
Beberapa hari lalu saya mencari referensi dan membaca-baca kisah wayang di sebuah blog Wayang.
Dan menemukan sebuah kisah menarik disana. Kisah tentang seorang Kesatria bernama Bambang Ekalaya atau Palgunadi.
Setiap kisah dalam pewayangan terdapat sebuah hikmah dan ada implementasinya dalam kehidupan nyata. Wayang dalam istilah bahasa Jawa bermakna "Bayangan" yang merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dalam jiwa manusia.
Diluar negri mereka menyebutnya "Shadow Puppet" karena pertunjukkannya menggunakan bayangan wayang. Wewayanganing Urip->Bayang-bayang hidup.
Berikut kisahnya:
Ekalaya adalah seorang pangeran dari kaum Nisada. Kaum ini adalah kaum yang paling rendah yaitu kaum pemburu, namun memiliki kemampuan yang setara dengan Arjuna dalam ilmu memanah. Bertekad ingin menjadi pemanah terbaik di dunia, lalu ia pergi ke Hastina ingin berguru kepada bhagawan Drona. Tetapi ditolaknya.
Penolakan Sang Guru
Keinginannya yang kuat untuk menimba ilmu panah lebih jauh, menuntun dirinya untuk datang ke Hastina dan berguru langsung pada Drona. Namun niatnya ditolak, dikarenakan kemampuannya yang bisa menandingi Arjuna, dan keinginan dan janji Drona untuk menjadikan Arjuna sebagai satu-satunya ksatria pemanah paling unggul di jagat raya, yang mendapat pengajaran langsung dari sang guru. Ini menggambarkan sisi negatif dari Drona, serta menunjukkan sikap pilih kasih Drona kepada murid-muridnya, dimana Drona sangat menyayangi Arjuna melebihi murid-murid yang lainnya.
Belajar dibawah bayangan patung Sang Guru
Penolakan sang guru tidak menghalangi niatnya untuk memperdalam ilmu keprajuritan, ia kemudian kembali masuk kehutan dan mulai belajar sendiri dan membuat patung Drona serta memujanya dan menghormati sebagai seorang murid yang sedang menimba ilmu pada sang guru. Berkat kegigihannya dalam berlatih, Ekalaya menjadi seorang prajurit yang gagah dengan kecapakan yang luar biasa dalam ilmu memanah, yang sejajar bahkan lebih pandai daripada Arjuna, murid kesayangan Drona. Suatu hari, ditengah hutan saat ia sedang berlatih sendiri, ia mendengar suara anjing menggonggong, tanpa melihat Ekalaya melepaskan anak panah yang tepat mengenai mulut anjing tersebut. Saat anjing tersebut ditemukan oleh para Pandawa, mereka bertanya-tanya siapa orang yang mampu melakukan ini semua selain Arjuna. Kemudian mereka melihat Ekalaya, yang memperkenalkan dirinya sebagai murid dari Guru Drona.
Pengorbanan seorang murid
Mendengar pengakuan Ekalaya, timbul kegundahan dalam hati Arjuna, bahwa ia tidak lagi menjadi seorang prajurit terbaik, ksatria utama. Perasaan gundah Arjuna bisa dibaca oleh Drona, yang juga mengingat akan janjinya pada Arjuna bahwa hanya Arjuna-lah murid yang terbaik diantara semua muridnya. Kemudian Drona bersama Arjuna mengunjungi Ekalaya. Ekalaya dengan sigap menyembah pada sang guru. Namun ia malahan mendapat amarah atas sikap Ekalaya yang tidak bermoral, mengaku sebagai murid Drona meskipun dahulu sudah pernah ditolak untuk diangkat murid. Dalam kesempatan itu pula Drona meminta Ekalwya untuk melakukan Dakshina, permintaan guru kepada muridnya sebagai tanda terima kasih seorang murid yang telah menyelesaikan pendidikan. Drona meminta supaya ia memotong ibu jarinya, yang tanpa ragu dilakukan oleh Ekalaya serta menyerahkan ibu jari kanannya kepada Drona, meskipun dia tahu akan akibat dari pengorbanannya tersebut, ia akan kehilangan kemampuan dalam ilmu memanah. Ekalaya menghormati sang guru dan menunjukkan “Guru-bhakti”. Namun tidak setimpal dengan apa yang didapatkannya yang akhirnya kehilangan kemampuan yang dipelajari dari “Sang Guru”. Drona lebih mementingkan dirinya dan rasa ego untuk menjadikan Arjuna sebagai prajurit utama dan tetap yang terbaik.
Kematian sang prajurit
Kematian Ekalaya termuat dalam Srimad Bhagavatha. Ekalaya bertempur untuk Raja Jarasandha dalam peperangan melawan Sri Krishna dan Balarama, dan terbunuh dalam pertempuran oleh pasukan Yadawa.
Bambang Ekalaya versi pewayangan Jawa
Ekalaya atau Ekalaya atau Ekalya dalam kisah Mahabharata, dalam cerita pedalangan dikenal pula dengan nama Palgunadi, adalah raja negara Paranggelung. Ekalaya mempunyai isteri yang sangat cantik dan sangat setia bernama Dewi Anggraini, putri hapsari/bidadari Warsiki.
Ekalaya seorang raja kesatria, yang selalu mendalami olah keprajuritan dan menekuni ilmu perang. Ia sangat sakti dan sangat mahir mampergunakan senjata panah. Ia juga mempunyai cincin pusaka bernama Mustika Ampal yang menyatu dengan ibu jari tangan kanannya. Ekalaya berwatak; jujur, setia, tekun dan tabah, sangat mencintai istrinya.
Ekalaya adalah seseorang yang gigih dalam menuntut ilmu. Suatu ketika Prabu Ekalaya mendapatkan bisikan ghaib untuk mempelajari ilmu atau ajian Danurwenda yang kebetulan hanya dimiliki oleh Resi Drona. Sedangkan Sang Resi sudah berjanji tidak akan mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain melainkan kepada para Pandawa dan Kurawa saja. Dengan kegigihannya Prabu Ekalaya belajar sendiri dengan cara membuat patung Sang Resi dan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga berhasil menguasai ajian tersebut.
Istri Prabu Ekalaya sangat cantik jelita sehingga membuat Arjuna berhasrat padanya, Dewi Anggraini mengadukan hal tersebut kepada suaminya sehingga terjadi perselisihan dengan Arjuna. Prabu Ekalaya mempertahankan haknya sehingga bertarung dengan Arjuna yang menyebabkan Arjuna sempat mati yang kemudian dihidupkan kembali oleh Prabu Batara Sri KresnaDalam perselisihannya dengan Arjuna, Ekalaya ditipu untuk merelakan ibu jari tangan kanannya dipotong oleh ‘patung’ Resi Drona, yang mengakibatkan kematiaannya karena cincin Mustika Ampal lepas dari tubuhnya. Menjelang kematiaanya, Ekalaya berjanji akan membalas kematiannya pada Resi Drona.
Dalam perang Bharatayuda kutuk dendam Ekalaya menjadi kenyataan. Arwahnya menyatu dalam tubuh Arya Drestadyumena satria Pancala, yang memenggal putus kepala Resi Drona hingga menemui ajalnya.
xxx
Bambang Ekalaya / Palgunadi versi R.A Kosasih
Akisah seorang ksatria bernama Bambang Ekalaya mencari ilmu memanah yang bernama Danuweda. Hanya satu orang yang memiliki ajian ini yaitu Resi Dorna dari Hastinapura. Tetapi Resi Dorna telah berjanji bahwa dia tidak akan mengajar kepada orang lain kecuali putra2 Hastina. Ketika Bambang Ekalaya datang memohon berguru kepada Resi Dorna, diapun ditolak. Kecewa karena ditolak, Bambang Ekalaya tidak menyerah dan membuat patung Resi Dorna dan berguru panah kepada patung itu. Dengan tekunnya Bambang Ekalaya berguru sehingga akhirnya diapun menguasai aji Danuweda.
Suatu ketika, Para Kurawa dan Pandawa sedang berburu dan mereka melihat sebuah celeng yang mati dengan mulut penuh panah. Tapi panah2 itu tidak dilepaskan satu per satu melainkan sekaligus, yang merupakan ciri khas dari aji Danuweda. Pandawa dan Kurawa menjadi bingung dan mencari ksatria yang memanah celeng tersebut. Setelah dicari mereka bertemu dengan Bambang Ekalaya dan oleh Arjuna ditanyakan kepada siapa berguru di memanah, Bambang Ekalaya menjawab Resi Dorna. Terkejut oleh jawaban Bambang Ekalaya, Arjuna membawa celeng itu kehadapan gurunya resi Dorna untuk meminta penjelasan mengapa sang resi telah mengajarkan ilmu itu kepada orang lain yang bukan putra Hastina (kalau tidak salah hanya 2 orang di Hastinapura yang mampu menguasai ajian ini, Arjuna dan Karna). Resi Dornapun terkejut hatinya ketika melihat bahwa ada orang lain yang memilik aji Danuweda tanpa sepengetahuannya, sang resi meminta Pandawa dan Kurawa untuk menunjukkan tempat ksatria tersebut.
Bambang Ekalaya sangat gembira ketika melihat gurunya datang. Resi Dornapun terkejut dan bertanya mengapa Bambang Ekalaya bisa menguasai aji Danuweda tanpa diajari apapun olehnya. Bambang Ekalaya pun menunjukkan patung Resi Dorna yang dibuatnya dan menjelaskan bahwa dia berlatih memanah setiap saat dibawah pengawasan patung tersebut. Resi Dorna menjadi marah ketika mengetahui hal tersebut dan tetap tidak mau mengakui Bambang Ekalaya sebagai muridnya. Bambang Ekalaya menjawab bahwa dia tidak pantas berguru langsung dari Resi Dorna dan patungnya saja sudah lebih dari cukup untuk berguru. Karena kesal, terbesit sebuah rencana di hati Resi Dorna untuk mencegah Bambang Ekalaya. Resi Dorna akan mengakui Bambang Ekalaya sebagai muridnya jika dia mempersembahkan kedua jempolnya.
Bambang Ekalaya sangat gembira mendegar hal ini dan memotong kedua jempolnya tanpa pikir2. Setelah dipotong kedua jempolnya dipersembahkan kepada Resi Dorna. Resi Dorna berkata bahwa Bambang Ekalaya tidak akan bisa lagi memegang panah karena kedua jempolnya telah tidak ada. Bambang Ekalaya menjawab bahwa dia rela demi menjadi murid Resi Dorna. Resi Dorna pun menyuruh Bambang Ekalaya pulang karena dia tidak akan mengajarkan apapun kepadanya. Mematuhi perintah gurunya, Bambang Ekalaya pun kembali ke tempat asalnya.
Ketika para pendawa telah menetap di Indrapasta, Bambang Ekalaya ingin memberi persembahan kepada gurunya Resi Dorna di Hastinapura untuk memberitahukan bahwa Bambang Ekalaya kini telah menikah dan menjadi seorang raja. Bambang Ekalaya kemudian mengirim istrinya dikawal beberapa ponggawa untuk membawa persembahan ini. Dalam perjalanan mereka diserang oleh sekelompok raksasa yang membunuh seluruh ponggawa. Istri Bambang Ekalaya berhasil melarikan diri tapi para raksasa terus mengejar. Ketika melarikan diri, terlihat seorang ksatria sedang bertapa di gua yaitu Arjuna. Istri Bambang Ekalaya lupa tata krama dan segera masuk kedalam gua tempat Arjuna bertapa. Tapa Arjuna jadi terganggu dan terbangun dari tapanya. Ketika melihat sang putri cantik yang dikejar2 oleh raksasa, Arjuna segera mengambil busur dan panahnya dan dalam sekejap menumpas gerombolan raksasa. Setelah selesai menumpas raksasa2, Arjuna menjadi tertarik oleh istri Bambang Ekalaya yang cantik.
Arjunapun lupa tata krama karena birahinya telah memuncak walaupun telah dijelaskan siapa sang putri itu sebenarnya. Arjuna mengejar sang putri ke pinggir tebing dimana sang putri memilih melompat, Arjuna menjadi terkejut melihat hal ini dan menyesali tindakannya. Untungnya, ibu sang putri yang merupakan seorang dewi turun dari kahyangan untuk menolong putrinya. Istri Bambang Ekalayapun dibawa kembali ke hadapan Bambang Ekalaya oleh sang ibu, ketika ditanya apa yang terjadi dijelaskan bahwa Arjuna telah lupa tata krama dan berusaha mendekati istrinya. Bambang Ekalaya menjadi marah dan bertekad untuk membunuh Arjuna.
Ketika sampai di Indrapasta, Bambang Ekalaya segera menantang Arjuna untuk bertarung. Saat itu, Sri Kresna sedang bertamu di Indrapasta dan mendegar tantangan tersebut dirinya segera sadar bahwa Arjuna akan perlaya jika bertarung melawan Bambang Ekalaya. Sebagai raja yang adil dan bijaksana, Yudistira menolak untuk melibatkan kerajaan Indrapasta kedalam masalah ini sehingga dia menyuruh Arjuna untuk mengatasi masalah ini sendiri dan tidak menyeret2 nama Indrapasta dan juga para Pendawa.
Arjuna juga sadar atas kesalahannya dan menerima tantangan Bambang Ekalaya. Ketika bitotama, ternyata Bambang Ekalaya masih cekatan walaupun dia tidak memiliki kedua jempolnya. Berkali2 Bambang Ekalaya terjatuh mati terkena serangan Arjuna tapi dia tidak bisa mati karena Bambang Ekalaya memilik cincin pusaka Ampal di jarinya yang melindungi dari segala marabahaya dan memberi kesaktian ajian Ampal yang akan membunuh musuhnya jika ditamparkan ke arah musuhnya dari jauh. Ketika Bambang Ekalaya menggunakan ajian Ampal, Arjuna pun segera terjatuh dari kudanya tak bernyawa. Sri Kresna segera memunculkan diri untuk mengambil jenasah Arjuna dan membawanya kembali. Setelah dibawa kembali, Sri Kresna mengeluarkan Aji Wijayakusumah untuk menghidupkan Arjuna kembali. Arjuna yang dihidupkan kembali menyesal karena dia telah rela mati daripada mencoreng nama Pendawa dari sikap ksatria. Tetapi oleh Sri Kresna dijelaskan bahwa tenaga Arjuna masih diperlukan oleh Pendawa di masa depan ketika terjadi perang besar antara kebaikan melawan kejatahan. Arjuna kemudian kembali berkata bahwa dia tidak rela hidup selama Bambang Ekalaya masih hidup. Oleh Sri Kresna kemudian dijelaskan cerita tentang kesaktian cincin Ampal yang dimiliki Bambang Ekalaya.
Kemudian oleh Sri Kresna dijelaskan rencana untuk mengalahkan Bambang Ekalaya kepada Arjuna. Di malam hari, Sri Kresna dan Arjuna menggunakan aji Halimunan untuk menyelinap ke perkemahan Bambang Ekalaya, para ponggawa tertidur nyenyak terkena Aji Sirep Sri Kresna.
Bambang Ekalaya masih belum tidur karena sedang bersemedi di hadapan patung Dorna yang selalu dibawanya kemana saja. Sri Kresna kemudian menyamar menjadi Dorna melalui patung tersebut dan berkata bahwa Bambang Ekalaya telah bersalah karena telah membunuh murid kesayangannya Arjuna. Sri Kresna patung Dorna kemudian meminta cincin wasiat yang telah membunuh Arjuna untuk diletakkan di pangkuannya. Bambang Ekalaya yang gembira karena mendegar suara gurunya segera mematuhi perintah Dorna dan meletakkan cincin pusaka itu dipangkuannya. Setelah dilepas, Arjuna mengambil keris Bambang Ekalaya yang kemudian ditusukkan kepada empunya sendiri sehingga terlihat bahwa Bambang Ekalaya telah bunuh diri. Sri Kresna dan Arjuna pun meninggalkan perkemahan Bambang Ekalaya.Dari situ arwah Bambang Ekalaya menuntut balas kepada Resi Dorna yang dikira telah membunuhnya. Arwahnya kemudian menitis kepada Drestajumena yang di Bharatayuda memenggal Resi Dorna.
Hikmah kisah tersebut:
Sehebat-hebatnya/sepandai-pandainya orang yang belajar dengan fasilitas yang tersedia, infrastruktur lengkap, guru yang terakreditasi->Dapat selembar kertas yang disebut Ijazah tetap akan kalah kehebatannya dengan mereka yang belajar otodidak (tidak ada fasilitas/infrastruktur, bahkan guru; namun mempunyai tekad untuk belajar). Sehingga ia mencari cara/jalan apapun itu untuk bisa maju.
Jangan berkecil hati bila anda bukanlah lulusan S1,S2 ataupun S3. Walaupun tidak bisa dinafikan di Indonesia 'Selembar kertas' inilah yang laku. Namun itu tidak berarti kita kalah dan menyerah dalam ilmu. Seseorang yang hanya berbekal teori tidak akan bisa mengalahkan Praktisi lapangan. Kewajiban kita adalah menuntut ilmu, bukan menerima ilmu. Semua ilmu bisa dipelajari bukan hak bagi mereka yang berada tapi hak bagi mereka yang mau mempelajarinya. Tinggal kemauan anda saja mau atau tidak. Bagaimana caranya? Sudah diajarkan oleh cerita pewayangan diatas. Banyak jalan menuju Roma(wah malah nyambung sama Romawi). Ilmu/Skill/kemampuanlah yang membuat seseorang dihargai, yang menjadi bekal agar kehidupan kita menjadi lebih baik.
Dari tiada menjadi ada.
Sumber: http://wayang.wordpress.com
Jalan Keluar
Diposting oleh
tutorial
17.38
November 27, 2013
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Itulah yang saya alami.
Kejadian tempo hari sudah merugikan saya secara non materiil. Keesokan harinya saya sharing ke seorang pelanggan, beliau satu tempat kerja dengan "mereka" tapi beda divisi, beliau dari P*****.
Saya cerita tentang hal itu.
Bapak: Kamu ngambil nggak?
Saya: Enggak pak
Bapak: Ya sudah!, nggak usah jadi pikiran. Apa yang kamu pikirkan!?
Saya: Tapi KTP saya diambil pak! terus kalau sampai disalahgunakan mereka gimana?
Bapak: Bilang hilang, ganti baru, selesai!
Saya: Hari ini juga disuruh telpon laporan, apa yang dilaporin!? kemarin sudah saya jelasin.
Bapak: Kalau mereka telpon, biarin saja nggak usah diangkat!
Saya: kalau ketemu di jalan diam saja ya pak
Bapak: Iya, diemin saja. Berani mukul! Laporkan! Beres.
Itu namanya siapa!?
Saya: Hmm...
Masalah saya anggap selesai, biarin dah mereka ambil E-KTP saya dan nggak dikembalikan.
Walaupun bapak pelanggan awalnya mau mengambilkan->saya tidak mau membahasnya dan berniat ganti baru saja. Karena saya nggak mau bapak ngambil resiko hanya cuma gara-gara hal ini.
Jadi intinya nggak usah down dan merasa nelongso, karena pasti ada jalan keluar.
Sekalipun jalan keluarnya aneh. Karena permasalahannya juga aneh.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Itulah yang saya alami.
Kejadian tempo hari sudah merugikan saya secara non materiil. Keesokan harinya saya sharing ke seorang pelanggan, beliau satu tempat kerja dengan "mereka" tapi beda divisi, beliau dari P*****.
Saya cerita tentang hal itu.
Bapak: Kamu ngambil nggak?
Saya: Enggak pak
Bapak: Ya sudah!, nggak usah jadi pikiran. Apa yang kamu pikirkan!?
Saya: Tapi KTP saya diambil pak! terus kalau sampai disalahgunakan mereka gimana?
Bapak: Bilang hilang, ganti baru, selesai!
Saya: Hari ini juga disuruh telpon laporan, apa yang dilaporin!? kemarin sudah saya jelasin.
Bapak: Kalau mereka telpon, biarin saja nggak usah diangkat!
Saya: kalau ketemu di jalan diam saja ya pak
Bapak: Iya, diemin saja. Berani mukul! Laporkan! Beres.
Itu namanya siapa!?
Saya: Hmm...
Masalah saya anggap selesai, biarin dah mereka ambil E-KTP saya dan nggak dikembalikan.
Walaupun bapak pelanggan awalnya mau mengambilkan->saya tidak mau membahasnya dan berniat ganti baru saja. Karena saya nggak mau bapak ngambil resiko hanya cuma gara-gara hal ini.
Jadi intinya nggak usah down dan merasa nelongso, karena pasti ada jalan keluar.
Sekalipun jalan keluarnya aneh. Karena permasalahannya juga aneh.
Ilmu dan pengalaman
Diposting oleh
tutorial
16.18
"Lebih baik diam dan membiarkan orang menganggap saya bodoh, daripada berbicara dan membenarkan pernyataan mereka."
Kurang lebih Delapan tahun yang lalu (waktu menjadi seorang pegawai)ada seorang rekan kerja(sungguh->dia adalah manusia dengan kelakuan paling minus yang pernah saya temui) yang memfitnah saya dikarenakan computer tempat kerja kami terkena virus ganas nan usil: bukan hanya mengganggu kerja system tapi juga menampakkan diri seolah-olah mengejek komputer kami yang sudah terjangkit. Virus I love you, Bandung, dengan papan namanya melayang kesana kemari memenuhi layar.
Ia(rekan kerja satu naungan saya tersebut->seseorang yang tidak pantas disebut sebagai teman) yang membanggakan dirinya seorang lulusan D3 jurusan IT sebuah Universitas Swasta kelas 3 dengan IP dua koma ; mengatakan Komputer tersebut terkena virus komputer dari CD yang saya masukkan ke komputer(CD Mp3 yang saya beli di pinggir jalan(Rp 10ribu 3)). Katanya virus itu diam di sistem dan sedikit demi sedikit menggerogoti sistem sebelum akhirnya menampakkan diri.->Omong kosong!; Yang sebenarnya adalah tidak perlu waktu lama untuk sebuah virus menduplikasi diri dan menampakkan dirinya ke monitor(Narsis mode ON). Sekali flash disk menancap ke komputer, saat itulah dirinya masuk dan karena tanpa adanya antivirus yang melindungi Komputer-> ia langsung menampakkan diri.
Saat itu di tempat kerja kami hanya dirinyalah yang menguasai teknologi, tapi ia tidak pernah menggunakan ilmunya untuk melindungi komputer dengan memasang antivirus dan lain-lain. Saat disuruh Boss saya membersihkan virus hasil "perbuatan saya(katanya)" iapun menggerutu dan memaki2 kalau itu bukan bagian pekerjaannya, juga mengata-katai saya (tentunya setelah Boss/atasan saya pulang).
Yang saya tahu sejak pertama saya masuk ia tidak menyukai saya; salah satunya terlihat dari sikapnya kepada saya yang dia bilang "SMA". Saya abaikan dan tetap mencoba bersikap biasa; karena saya juga bekerja disini dan ia rekan satu pekerjaan yang setiap hari pasti ketemu.
Akhirnya saya tahu ia bersikap demikian hanya karena suatu alasan konyol; ia tidak bersyukur dengan fisik yang ia miliki dan bisa dibilang dengki kepada saya yang mempunyai penampilan di atas rata-rata. Kok marah ke saya!? Inikan sudah dari sananya. Marah ke bapak ibunya dong yang ngelahirin dia!
Karena saya tidak mempunyai ilmunya(ilmu komputer), sayapun hanya diam tidak bisa menyangkal pernyataan dia. Padahal bukan saya saja yang mengkopi lagu Mp3 ke computer(semua rekan saya melakukannya, saya hanya berpartisipasi; sedikit hiburan saat menclok/istirahat di Outlet->saya adalah kurir yang seharian kesana kemari mengambil, mengantar barang dan penawaran). Sedangkan ia adalah Teknisi toner printer yang seharian ada di toko/outlet.
Saya hanya bisa diam dan dimarahi Boss saya dulu habis-habisan, bahkan beliau sempat berguman lebih baik mempunyai pegawai seperti Fandi daripada saya yang lulusan SMA(semoga ini hanya perasaan saya saja yang berbohong). Eh maaf saya nyebut nama harusnya saya sensor *Afandi*. Sudah saya sensor(Itu ada bintang-bintangnya).
Setelah kejadian itu dia sering membentak saya saat menitipkan/mengcopy lagu mp3, bahkan menghapusnya dari komputer, katanya mengandung virus. Bahkan karya lukis saya(pixel art) menggunakan paint yang saya buat diwaktu senggang(saat istirahat dan menjelang pulang)ia delete dengan alasan yang sama; ada virusnya. Hanya boleh mendengarkan musik/lagu dari dia saja yang menurut saya benar-benar selera saru. Beberapa lagu kesukaannya mempunyai tema semacam Cucak rowo(liriknya itu lho ckckck).
Setelah beberapa lama, akhirnya saya mengenal dan mempelajari ilmu komputer; mengetahui bahwa virus computer bisa memasuki computer sebagian besar melalui media Flash disk. Dan yang saya tahu kehariannya kerjaan Si *Fandi kalau tidak ada pelanggan mengisi toner printer(sebagian besar pelanggan mengisi tinta-> Teknisi tinta printer ada sendiri) kalau tidak tidur ya (maaf) dia menonton video dewasa lewat komputer penuh penghayatan(sambil melet-melet dan goyang-goyang kepala). Sedangkan ia pasti mendapatkan materi itu dari Internet, dan Internet terutama situs dewasa adalah sumbernya/sarangnya virus.
Tapi tuhan memang tidak memandang bulu dalam memberi rejeki, terakhir yang saya dengar; sekarang ia menjadi pegawai negri Balai Meteor*****, ia mendapatkan info dari seorang temannya yang ia panggil "Arab"(yang selalu ia ceritakan dengan bangga kepada kami karena berhasil memalsukan masa kerjanya sebagai PNS sehingga mempunyai tunjangan yang lebih besar), katanya kebetulan membutuhkan lowongan sesuai dengan spesifikasi pendidikannya "jurusan IT", karena persaingannya tidak ketat(infonya tidak terbuka umum dan luas; tidak seperti lowongan CPNS Balai kota yang diumumkan secara terbuka) akhirnya ia lulus dan berhasil masuk menjadi PNS.
Kejadian di atas saya ceritakan karena ada hubungannya dengan kejadian yang beberapa minggu lalu yang saya alami dan akan saya utarakan disini.
Beberapa bulan yang lalu(sekitar 2 bulanan ternyata) saya mendapat pekerjaan dari pak S, beliau bekerja di suatu instansi negri non sipil untuk menservice komputer di kantornya. Monitor gelap padahal desktopnya nyala. Kemungkinan besar VGA, jadi saya ganti ke VGA Card. Sudah nyala. Keesokan harinya saya ditelpon komputernya masih seperti itu. Ada beberapa kemungkinan, kabel monitor juga bisa. Akhirnya setelah beberapa eksperimen trial dan error. Ternyata memang Motherboardnya yang rusak (tidak bisa langsung terdeteksi, karena masih nyala dan saat saya coba bisa hidup)->Kan nggak mungkin saat di awal saya langsung bilang; "Ganti motherboardnya saja pak(Kalau baru VGA onboardnya pasti juga masih bagus)".
Kalau mengganti Motherboard baru yang bagus musti ganti prossesor juga(sudah nggak keluar). Ada motherboard baru yang mendukung prossesornya tapi abal-abal.
Makanya saya sarankan beli motherboard second. Lenovo Build up. Saya konfrmasi ke pak S; dan beliau bilang yang penting bisa nyaman buat kerja, awet.
Akhirnya saya laksanakan.
Pada saat yang hampir bersamaan, disana(satu kantor tapi beda unit;teman sekantor pak S) juga ada komputer lain mengalami ciri-ciri kerusakan hal yang sama dan juga sudah saya coba seperti komputer pak S. Bedanya setelah nyala beberapa saat kemudian nge-hang(Freze), kadang gagal booting. Kalau tiba2 kayak gitu kemungkinan besar OSnya rusak dan harus instalasi ulang. Saya sudah minta CD Windows Originalnya kepada salah satu yang ada disana, tapi nggak ada katanya(lebih tepatnya nggak punya).
Instalasi selalu terputus di tengah jalan. Akhirnya saya bawa dan ketahuan hardisknya bad sektor. Saya konfirmasi kepada salah satu yang ada disana, saya angggap hal itu amanah dan beliaunya nanti juga konfirmasi ke yang lain. Karena kantornya lenggang (walaupun jam kerja; mereka juga pastinya juga orang lapangan) ya saya titip ke orang yang ada disana.
Jadi kemungkinannya ada dua yang rusak yaitu Motherboard sekaligus Hardisknya.
Setelah tahu jatuhnya mahal, kata beliau biarin saja. Ya saya tinggal.
Agar saya plong, maka saya kasih kesempatan trial sebulan(seharusnya seminggu saja) untuk komputer pak S. Padahal uang itu saya perlukan untuk modal muter.
Beberapa minggu,mungkin sudah memasuki bulan. Beberapa kali saya kesana tapi belum sempat bertemu pak S. Minggu berganti bulan, mungkin sudah2 bulanan satu bulan. Kebetulan ada pekerjaan disana dan saya mampir mencari pak S dikantornya. Seorang ibu-ibu disana(salah satu pegawai yang menangani keuangan) singkatnya bilang kalau pembayarannya bukan sama sini(kantor) tapi pak S dengan nada tinggi. Saya juga tahu hal itu. Kan saya nggak nagih pembayaran ke Ibu itu. Mas-mas(lebih muda dari saya kayaknya) bilang dengan nada tinggi,(saya anggap itu emosi), sejak saya bawa komputernya kok malah nggak bisa digunakan. Ibu-ibu tersebut bilang; lagi-lagi dengan nada tinggi dan berulang; itu namanya ganti baru bukan service, ia bilang kalau seperti itu juga bisa langsung ke toko komputer. Lho servicenya-kan ganti motherboard(komputer ada untuk kemudahan bukan dibuat sulit) dan saya sudah konfirmasi ke pak S.
Ibu itu bilang(berkali-kali dan dengan nada tinggi pula) Pak S itu orang baru mas, orang pindahan, dia nggak tahu apa-apa tentang sini(komputer disana seragam->casingnya sama semua). Karena pak S itu banyak uang jadinya iya-iya saja katanya.
Lho saya ya konfirmasinya ke orang yang menghubungi saya dan membayar jasa saya yaitu pak S. Kok malah saya seakan dipojokkan!?.
Kembali ke mas-mas yang menggunakan komputer satunya yang hardisknya rusak. Dia marah-marah tanpa mengetahui permasalahan yang sebenarnya(berbicara dengan saya menggunakan nada tinggi, padahal saya sangat yakin usia saya lebih tua, karena itu saya juga menggunakan penekanan-> saya tidak hanya melihat tinggi badannya yang kayaknya kurang dari 163 cm(mungkin saya salah ngukur)). Nggak bisa booting karena Hardisknya rusak dan itu sudah saya konfirmasikan. "Tapi sebelum di bawa sampeyan itu bisa!, memang sebelumnya sering mati layarnya tapi bisa!" ->Iya bisa tapi sering mati layarnya, sering ngehang dan gagal booting; kalau bejone nggak ketemu ketiga diatas ya bisa. Tapi ya gitu lagi. Makanya saya disuruh pak(lupa tanya namanya) buat nyervis.
Karena tidak ada manfaatnya saya berlama-lama disana, saya menyudahi argumen dan pamit.
Setelah bertemu pak S dan mendapatkan pembayaran. Waktu itu saya diminta ke rumah beliau sekalian beliau ingin minta tolong memasukkan foto dari Handphone ke komputernya. Beliau mengungkap ada rekan sekantornya yang bilang "Rak usah dibayar rak wes!"
Translate in Indonesiane: Nggak usah dibayar saja!" katanya. Kok tega ya?
Beliau menanggapi "Wis Ojo ngomong lha rak nduwe ilmune. Sing mbayarkan aku kok bingung".
Indonesianya;"Sudah jangan bicara, lha tidak punya ilmunya. Yang membayar kan saya kok bingung. Kurang lebih beliau bilang seperti itu.
Ya saya ngeluarkan uneg-uneg dikira kerjaan saya nggak beres, gara-gara mereka salahpaham->Yaitu nggak punya ilmunya(tidak tahu keadaan yang sebenarnya) tapi ngotot->Orang-orang menamakan hal ini->"Sok tahu!"
Saya kutip perkataan teman adik saya; beliau tukang service AC, service elektronik professional->Master di bidang itu. Menanggapi pelanggan yang tidak sopan beliau berkata;" Saya tukang AC bu, saya tahu apa yang saya lakukan. Kalau ibu tidak tahu, ibu diam saja. Ibu nggak akan panggil saya kalau ibu bisa. Pasti Ibu kerjakan sendiri".
Minggu lalu saya dikejutkan dengan telpon pak S, saya diminta mengembalikan hardisknya komputer yang hardisknya rusak, rahasia negara katanya. "LHO!"
belum saya tanggapi, karena menurut saya hal itu sesuatu yang mengada-ada.
Lha wong saya tidak mengambilnya. Dan masih ingat terpasang dengan baik.
Padahal masih banyak hal penting lain yang belum terselesaikan.
Mengambil hardisk rusak!? Punya instansi negri non sipil!!
Cari penyakit apa!!!
Dan hari ini(nggak tahu pak siapa?)meminta saya bertanggung jawab. Katanya beberapa hari lalu mereka memanggil tukang service lain untuk ganti hardisk dan mendapati tidak ada hardisk di Desktop tersebut.
Jelas itu hal yang sangat mengada-ada, itu sudah 2 bulan yang lalu, kenapa tidak malam hari setelah saya kembalikan? atau keesokan harinya? Kalau soal service claim itu satu minggu maksimalnya.
Apa yang mereka lakukan selama 2 bulan ini!? Karena yang saya tahu mereka mempunyai waktu luang lebih dari saya. Ternyata dalam nota terakhir saya bulan 9 yaitu September dan sekarang November.
Ini pelajaran baru untuk saya dan saya harap teman-teman yang lain(tukang servis utamanya)
agar lebih berhati-hati; kita tidak tahu bila ada seseorang yang mempunyai niatan tidak terpuji terhadap diri kita.
November 26, 2013
Hari ini saya dimintai KTP katanya mau difotocopy, tapi setelah saya berikan-> KTP saya tidak diberikan lagi ke saya. Apa seperti ini caranya!? fotocopy saja tidak cukup!? Gimana kalau KTP saya sampai disalahgunakan!?
Yang dipermasalahkan adalah datanya, bukan harga hardisknya pengumpulan bertahun-tahun katanya(mereka tidak punya back up?padahal kalau hardisk rusak itu datanya tidak bisa diakses).
Dia bilang memangnya bisa dicari dengan pintu ajaibnya Doraemon(yang benar harusnya mesin waktunya Doraemon). Kalau uang hilang memang bisa, tuyul bisa ngambil, kalau Hardisk hilang masa Tuyul yang ambil!?Ucapnya lagi(saya nggak bisa jawab, saya bukan ahli perdukunan). Mereka bilang soal hardisk baru mereka bisa beli berapapun juga! Saya sangat tahu hal itu, dia bukan orang seperti saya yang harus bekerja dulu untuk mendapatkan rezeki. Jawaban saya tidak tahu, tidak mengambil dianggap jawaban seperti anak kecil (seperti anaknya katanya). Lha terus saya harus bagaimana!? Saya merasa tidak mengambil, terpasang dengan baik, sudah saya kembalikan dan harus nyari kemana? ada saksi rekanan.
Saya ucapkan terima kasih sudah mempercayakan kerusakan peralatan kantor kepada saya, dan saya tahu saya sebagai orang yang mereka anggap terakhir megang(2 bulan yg lalu) dibutuhkan informasinya.
Tapi gimana saya harus mensikapinya?
Yang saya tidak suka cara menekan saya(yang dilontarkan Mas Gendut tersebut); punya izin usaha!? saya dianggap ilegal, dia bilang dia bisa memermasalahkan hal ini!.
Ya saya hanya bisa menjawab; "Kantor bapak Windowsnya Ori semua?" dia diam, tidak menjawab.
Berapa tahun membuka usaha ini? jawaban saya 2 tahun(ternyata kurang lebih 3 tahun).
Dia bilang "baru!" Kok berani masuk-masukin kesini(saya nggak mudeng maksudnya; yang saya tahu kalau saya diam saja dirumah saya nggak akan dapat rezeki, saya bukan pengangguran yang dibayar).
Berapa kantor yang yang sudah saya tangani. Saya jawab P*****, I**** dia menyanggahi I**** sini mas, I**** yang sana, R****** ada 2, terus yang atas 1, I******, L*****...
Dia terdiam... saya juga...
Lalu dia tanya saya punya keluarga Polisi? Ya saya jawab dengan jujur "Tidak!"
Saya diminta bertanggung jawab! Bertanggung jawab yang gimana? Apa saya jaga disana?, apa saya ada dikantor situ setiap harinya!? Ada beberapa perkataan yang tidak menyenangkan. Cukuplah tidak saya ekspos disini.
Harus gimana saya kalau memang tidak ada di rumah!?(malah ada salah satu dari mereka yang bilang mau menggeledah rumah saya! WHAT!? dan saya sudah usaha ke rekanan bilang ke mereka untuk mermperjelas saja (lha wong bareng saya masangnya).
Besok saya harus jawab gimana? Mereka tidak mau tahu, kata seorang bapak tetua disitu; Masalah ini tidak akan selesai disini, mereka berniat memperpanjangnya. Beliau memberi saran kalau perlu saya harus mukuli rekanan agar hardisk itu bisa kembali(memangnya saya orang gila!?).
Saya sering membaca dan menonton film-film detektif dan tidak menyangka hal ini bisa ternjadi kepada saya.
Dalam jeda waktu 2 bulan itu memangnya tidak ada kemungkinan lain!? menurut rekanan; mereka itu sengaja cari-cari, mereka bilang kambing hitam.. entahlah.. saya nggak tahu isi hati seseorang.
Saya ada hipotesis sendiri sih, tapi nggak saya bisa saya share; ya kalau benar, kalau ternyata bukan?(kemungkinan besar benar, karena menurut pelaku tidak ada bedanya hardisk rusak dan tidak ada hardisk sekalian).
Kemungkinan besar pelakunya intern, anda mungkin bisa menebaknya dari tulisan saya diatas.
Sungguh kekanak-kanakan. Apa semudah itu menjadikan orang kambing hitam!? mempersulit kehidupan orang lain!?
Aneh kalau mereka menyebut diri mereka I**** tapi logika pemikirannya setingkat bocah SD(bahkan beberapa anak SD bakal tersinggung kalau mendengar hal ini->karena bacaan mereka komik "Detektif Conan" dan tontonannya film "Kindaichi".
Jadi saran saya banyak-banyaklah membaca komik "Detektif Conan" kurangi membaca "Doraemon".
Ya Allah ujian apa lagi yang engkau berikan kepada hamba... tolong berilah hamba ketabahan. Karena hamba tahu Doa orang yang dizalimi itu makbul, tapi hamba tidak ingin jadi tukang kutuk. Cukuplah engkau hukum dia saja seberat-beratnya, walaupun mustahil kalau sampai dia dipecat.
Semoga hal ini bisa menjadi pembelajaran. Jangan sampai teman-teman yang membaca mengalami hal yang sama. Kalau perlu bawa Kamera Video untuk Dokumentasi!(terlalu berlebihan ya..). Itu hole yang ada pada kasus saya ini, sehinggadimanfaatkan bisa terjadi seperti ini. Dasar berbaik sangka saja tidak cukup. Karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Duh Gusti...
Padahal banyak kerjaan belum terselesaikan.
PENTING : Anda mengalami, anda mengetahui. Silahkan laporkan Provos/Propam kepolisian terdekat
Kurang lebih Delapan tahun yang lalu (waktu menjadi seorang pegawai)ada seorang rekan kerja(sungguh->dia adalah manusia dengan kelakuan paling minus yang pernah saya temui) yang memfitnah saya dikarenakan computer tempat kerja kami terkena virus ganas nan usil: bukan hanya mengganggu kerja system tapi juga menampakkan diri seolah-olah mengejek komputer kami yang sudah terjangkit. Virus I love you, Bandung, dengan papan namanya melayang kesana kemari memenuhi layar.
Ia(rekan kerja satu naungan saya tersebut->seseorang yang tidak pantas disebut sebagai teman) yang membanggakan dirinya seorang lulusan D3 jurusan IT sebuah Universitas Swasta kelas 3 dengan IP dua koma ; mengatakan Komputer tersebut terkena virus komputer dari CD yang saya masukkan ke komputer(CD Mp3 yang saya beli di pinggir jalan(Rp 10ribu 3)). Katanya virus itu diam di sistem dan sedikit demi sedikit menggerogoti sistem sebelum akhirnya menampakkan diri.->Omong kosong!; Yang sebenarnya adalah tidak perlu waktu lama untuk sebuah virus menduplikasi diri dan menampakkan dirinya ke monitor(Narsis mode ON). Sekali flash disk menancap ke komputer, saat itulah dirinya masuk dan karena tanpa adanya antivirus yang melindungi Komputer-> ia langsung menampakkan diri.
Saat itu di tempat kerja kami hanya dirinyalah yang menguasai teknologi, tapi ia tidak pernah menggunakan ilmunya untuk melindungi komputer dengan memasang antivirus dan lain-lain. Saat disuruh Boss saya membersihkan virus hasil "perbuatan saya(katanya)" iapun menggerutu dan memaki2 kalau itu bukan bagian pekerjaannya, juga mengata-katai saya (tentunya setelah Boss/atasan saya pulang).
Yang saya tahu sejak pertama saya masuk ia tidak menyukai saya; salah satunya terlihat dari sikapnya kepada saya yang dia bilang "SMA". Saya abaikan dan tetap mencoba bersikap biasa; karena saya juga bekerja disini dan ia rekan satu pekerjaan yang setiap hari pasti ketemu.
Akhirnya saya tahu ia bersikap demikian hanya karena suatu alasan konyol; ia tidak bersyukur dengan fisik yang ia miliki dan bisa dibilang dengki kepada saya yang mempunyai penampilan di atas rata-rata. Kok marah ke saya!? Inikan sudah dari sananya. Marah ke bapak ibunya dong yang ngelahirin dia!
Karena saya tidak mempunyai ilmunya(ilmu komputer), sayapun hanya diam tidak bisa menyangkal pernyataan dia. Padahal bukan saya saja yang mengkopi lagu Mp3 ke computer(semua rekan saya melakukannya, saya hanya berpartisipasi; sedikit hiburan saat menclok/istirahat di Outlet->saya adalah kurir yang seharian kesana kemari mengambil, mengantar barang dan penawaran). Sedangkan ia adalah Teknisi toner printer yang seharian ada di toko/outlet.
Saya hanya bisa diam dan dimarahi Boss saya dulu habis-habisan, bahkan beliau sempat berguman lebih baik mempunyai pegawai seperti Fandi daripada saya yang lulusan SMA(semoga ini hanya perasaan saya saja yang berbohong). Eh maaf saya nyebut nama harusnya saya sensor *Afandi*. Sudah saya sensor(Itu ada bintang-bintangnya).
Setelah kejadian itu dia sering membentak saya saat menitipkan/mengcopy lagu mp3, bahkan menghapusnya dari komputer, katanya mengandung virus. Bahkan karya lukis saya(pixel art) menggunakan paint yang saya buat diwaktu senggang(saat istirahat dan menjelang pulang)ia delete dengan alasan yang sama; ada virusnya. Hanya boleh mendengarkan musik/lagu dari dia saja yang menurut saya benar-benar selera saru. Beberapa lagu kesukaannya mempunyai tema semacam Cucak rowo(liriknya itu lho ckckck).
Setelah beberapa lama, akhirnya saya mengenal dan mempelajari ilmu komputer; mengetahui bahwa virus computer bisa memasuki computer sebagian besar melalui media Flash disk. Dan yang saya tahu kehariannya kerjaan Si *Fandi kalau tidak ada pelanggan mengisi toner printer(sebagian besar pelanggan mengisi tinta-> Teknisi tinta printer ada sendiri) kalau tidak tidur ya (maaf) dia menonton video dewasa lewat komputer penuh penghayatan(sambil melet-melet dan goyang-goyang kepala). Sedangkan ia pasti mendapatkan materi itu dari Internet, dan Internet terutama situs dewasa adalah sumbernya/sarangnya virus.
Tapi tuhan memang tidak memandang bulu dalam memberi rejeki, terakhir yang saya dengar; sekarang ia menjadi pegawai negri Balai Meteor*****, ia mendapatkan info dari seorang temannya yang ia panggil "Arab"(yang selalu ia ceritakan dengan bangga kepada kami karena berhasil memalsukan masa kerjanya sebagai PNS sehingga mempunyai tunjangan yang lebih besar), katanya kebetulan membutuhkan lowongan sesuai dengan spesifikasi pendidikannya "jurusan IT", karena persaingannya tidak ketat(infonya tidak terbuka umum dan luas; tidak seperti lowongan CPNS Balai kota yang diumumkan secara terbuka) akhirnya ia lulus dan berhasil masuk menjadi PNS.
Kejadian di atas saya ceritakan karena ada hubungannya dengan kejadian yang beberapa minggu lalu yang saya alami dan akan saya utarakan disini.
Beberapa bulan yang lalu(sekitar 2 bulanan ternyata) saya mendapat pekerjaan dari pak S, beliau bekerja di suatu instansi negri non sipil untuk menservice komputer di kantornya. Monitor gelap padahal desktopnya nyala. Kemungkinan besar VGA, jadi saya ganti ke VGA Card. Sudah nyala. Keesokan harinya saya ditelpon komputernya masih seperti itu. Ada beberapa kemungkinan, kabel monitor juga bisa. Akhirnya setelah beberapa eksperimen trial dan error. Ternyata memang Motherboardnya yang rusak (tidak bisa langsung terdeteksi, karena masih nyala dan saat saya coba bisa hidup)->Kan nggak mungkin saat di awal saya langsung bilang; "Ganti motherboardnya saja pak(Kalau baru VGA onboardnya pasti juga masih bagus)".
Kalau mengganti Motherboard baru yang bagus musti ganti prossesor juga(sudah nggak keluar). Ada motherboard baru yang mendukung prossesornya tapi abal-abal.
Makanya saya sarankan beli motherboard second. Lenovo Build up. Saya konfrmasi ke pak S; dan beliau bilang yang penting bisa nyaman buat kerja, awet.
Akhirnya saya laksanakan.
Pada saat yang hampir bersamaan, disana(satu kantor tapi beda unit;teman sekantor pak S) juga ada komputer lain mengalami ciri-ciri kerusakan hal yang sama dan juga sudah saya coba seperti komputer pak S. Bedanya setelah nyala beberapa saat kemudian nge-hang(Freze), kadang gagal booting. Kalau tiba2 kayak gitu kemungkinan besar OSnya rusak dan harus instalasi ulang. Saya sudah minta CD Windows Originalnya kepada salah satu yang ada disana, tapi nggak ada katanya(lebih tepatnya nggak punya).
Instalasi selalu terputus di tengah jalan. Akhirnya saya bawa dan ketahuan hardisknya bad sektor. Saya konfirmasi kepada salah satu yang ada disana, saya angggap hal itu amanah dan beliaunya nanti juga konfirmasi ke yang lain. Karena kantornya lenggang (walaupun jam kerja; mereka juga pastinya juga orang lapangan) ya saya titip ke orang yang ada disana.
Jadi kemungkinannya ada dua yang rusak yaitu Motherboard sekaligus Hardisknya.
Setelah tahu jatuhnya mahal, kata beliau biarin saja. Ya saya tinggal.
Agar saya plong, maka saya kasih kesempatan trial sebulan(seharusnya seminggu saja) untuk komputer pak S. Padahal uang itu saya perlukan untuk modal muter.
Beberapa minggu,mungkin sudah memasuki bulan. Beberapa kali saya kesana tapi belum sempat bertemu pak S. Minggu berganti bulan, mungkin sudah
Ibu itu bilang(berkali-kali dan dengan nada tinggi pula) Pak S itu orang baru mas, orang pindahan, dia nggak tahu apa-apa tentang sini(komputer disana seragam->casingnya sama semua). Karena pak S itu banyak uang jadinya iya-iya saja katanya.
Lho saya ya konfirmasinya ke orang yang menghubungi saya dan membayar jasa saya yaitu pak S. Kok malah saya seakan dipojokkan!?.
Kembali ke mas-mas yang menggunakan komputer satunya yang hardisknya rusak. Dia marah-marah tanpa mengetahui permasalahan yang sebenarnya(berbicara dengan saya menggunakan nada tinggi, padahal saya sangat yakin usia saya lebih tua, karena itu saya juga menggunakan penekanan-> saya tidak hanya melihat tinggi badannya yang kayaknya kurang dari 163 cm(mungkin saya salah ngukur)). Nggak bisa booting karena Hardisknya rusak dan itu sudah saya konfirmasikan. "Tapi sebelum di bawa sampeyan itu bisa!, memang sebelumnya sering mati layarnya tapi bisa!" ->Iya bisa tapi sering mati layarnya, sering ngehang dan gagal booting; kalau bejone nggak ketemu ketiga diatas ya bisa. Tapi ya gitu lagi. Makanya saya disuruh pak(lupa tanya namanya) buat nyervis.
Karena tidak ada manfaatnya saya berlama-lama disana, saya menyudahi argumen dan pamit.
Setelah bertemu pak S dan mendapatkan pembayaran. Waktu itu saya diminta ke rumah beliau sekalian beliau ingin minta tolong memasukkan foto dari Handphone ke komputernya. Beliau mengungkap ada rekan sekantornya yang bilang "Rak usah dibayar rak wes!"
Translate in Indonesiane: Nggak usah dibayar saja!" katanya. Kok tega ya?
Beliau menanggapi "Wis Ojo ngomong lha rak nduwe ilmune. Sing mbayarkan aku kok bingung".
Indonesianya;"Sudah jangan bicara, lha tidak punya ilmunya. Yang membayar kan saya kok bingung. Kurang lebih beliau bilang seperti itu.
Ya saya ngeluarkan uneg-uneg dikira kerjaan saya nggak beres, gara-gara mereka salahpaham->Yaitu nggak punya ilmunya(tidak tahu keadaan yang sebenarnya) tapi ngotot->Orang-orang menamakan hal ini->"Sok tahu!"
Saya kutip perkataan teman adik saya; beliau tukang service AC, service elektronik professional->Master di bidang itu. Menanggapi pelanggan yang tidak sopan beliau berkata;" Saya tukang AC bu, saya tahu apa yang saya lakukan. Kalau ibu tidak tahu, ibu diam saja. Ibu nggak akan panggil saya kalau ibu bisa. Pasti Ibu kerjakan sendiri".
Minggu lalu saya dikejutkan dengan telpon pak S, saya diminta mengembalikan hardisknya komputer yang hardisknya rusak, rahasia negara katanya. "LHO!"
belum saya tanggapi, karena menurut saya hal itu sesuatu yang mengada-ada.
Lha wong saya tidak mengambilnya. Dan masih ingat terpasang dengan baik.
Padahal masih banyak hal penting lain yang belum terselesaikan.
Mengambil hardisk rusak!? Punya instansi negri non sipil!!
Cari penyakit apa!!!
Dan hari ini(nggak tahu pak siapa?)meminta saya bertanggung jawab. Katanya beberapa hari lalu mereka memanggil tukang service lain untuk ganti hardisk dan mendapati tidak ada hardisk di Desktop tersebut.
Jelas itu hal yang sangat mengada-ada, itu sudah 2 bulan yang lalu, kenapa tidak malam hari setelah saya kembalikan? atau keesokan harinya? Kalau soal service claim itu satu minggu maksimalnya.
Apa yang mereka lakukan selama 2 bulan ini!? Karena yang saya tahu mereka mempunyai waktu luang lebih dari saya. Ternyata dalam nota terakhir saya bulan 9 yaitu September dan sekarang November.
Ini pelajaran baru untuk saya dan saya harap teman-teman yang lain(tukang servis utamanya)
agar lebih berhati-hati; kita tidak tahu bila ada seseorang yang mempunyai niatan tidak terpuji terhadap diri kita.
November 26, 2013
Hari ini saya dimintai KTP katanya mau difotocopy, tapi setelah saya berikan-> KTP saya tidak diberikan lagi ke saya. Apa seperti ini caranya!? fotocopy saja tidak cukup!? Gimana kalau KTP saya sampai disalahgunakan!?
Yang dipermasalahkan adalah datanya, bukan harga hardisknya pengumpulan bertahun-tahun katanya(mereka tidak punya back up?padahal kalau hardisk rusak itu datanya tidak bisa diakses).
Dia bilang memangnya bisa dicari dengan pintu ajaibnya Doraemon(yang benar harusnya mesin waktunya Doraemon). Kalau uang hilang memang bisa, tuyul bisa ngambil, kalau Hardisk hilang masa Tuyul yang ambil!?Ucapnya lagi(saya nggak bisa jawab, saya bukan ahli perdukunan). Mereka bilang soal hardisk baru mereka bisa beli berapapun juga! Saya sangat tahu hal itu, dia bukan orang seperti saya yang harus bekerja dulu untuk mendapatkan rezeki. Jawaban saya tidak tahu, tidak mengambil dianggap jawaban seperti anak kecil (seperti anaknya katanya). Lha terus saya harus bagaimana!? Saya merasa tidak mengambil, terpasang dengan baik, sudah saya kembalikan dan harus nyari kemana? ada saksi rekanan.
Saya ucapkan terima kasih sudah mempercayakan kerusakan peralatan kantor kepada saya, dan saya tahu saya sebagai orang yang mereka anggap terakhir megang(2 bulan yg lalu) dibutuhkan informasinya.
Tapi gimana saya harus mensikapinya?
Yang saya tidak suka cara menekan saya(yang dilontarkan Mas Gendut tersebut); punya izin usaha!? saya dianggap ilegal, dia bilang dia bisa memermasalahkan hal ini!.
Ya saya hanya bisa menjawab; "Kantor bapak Windowsnya Ori semua?" dia diam, tidak menjawab.
Berapa tahun membuka usaha ini? jawaban saya 2 tahun(ternyata kurang lebih 3 tahun).
Dia bilang "baru!" Kok berani masuk-masukin kesini(saya nggak mudeng maksudnya; yang saya tahu kalau saya diam saja dirumah saya nggak akan dapat rezeki, saya bukan pengangguran yang dibayar).
Berapa kantor yang yang sudah saya tangani. Saya jawab P*****, I**** dia menyanggahi I**** sini mas, I**** yang sana, R****** ada 2, terus yang atas 1, I******, L*****...
Dia terdiam... saya juga...
Lalu dia tanya saya punya keluarga Polisi? Ya saya jawab dengan jujur "Tidak!"
Saya diminta bertanggung jawab! Bertanggung jawab yang gimana? Apa saya jaga disana?, apa saya ada dikantor situ setiap harinya!? Ada beberapa perkataan yang tidak menyenangkan. Cukuplah tidak saya ekspos disini.
Harus gimana saya kalau memang tidak ada di rumah!?(malah ada salah satu dari mereka yang bilang mau menggeledah rumah saya! WHAT!? dan saya sudah usaha ke rekanan bilang ke mereka untuk mermperjelas saja (lha wong bareng saya masangnya).
Besok saya harus jawab gimana? Mereka tidak mau tahu, kata seorang bapak tetua disitu; Masalah ini tidak akan selesai disini, mereka berniat memperpanjangnya. Beliau memberi saran kalau perlu saya harus mukuli rekanan agar hardisk itu bisa kembali(memangnya saya orang gila!?).
Saya sering membaca dan menonton film-film detektif dan tidak menyangka hal ini bisa ternjadi kepada saya.
Dalam jeda waktu 2 bulan itu memangnya tidak ada kemungkinan lain!? menurut rekanan; mereka itu sengaja cari-cari, mereka bilang kambing hitam.. entahlah.. saya nggak tahu isi hati seseorang.
Saya ada hipotesis sendiri sih, tapi nggak saya bisa saya share; ya kalau benar, kalau ternyata bukan?(kemungkinan besar benar, karena menurut pelaku tidak ada bedanya hardisk rusak dan tidak ada hardisk sekalian).
Kemungkinan besar pelakunya intern, anda mungkin bisa menebaknya dari tulisan saya diatas.
Sungguh kekanak-kanakan. Apa semudah itu menjadikan orang kambing hitam!? mempersulit kehidupan orang lain!?
Aneh kalau mereka menyebut diri mereka I**** tapi logika pemikirannya setingkat bocah SD(bahkan beberapa anak SD bakal tersinggung kalau mendengar hal ini->karena bacaan mereka komik "Detektif Conan" dan tontonannya film "Kindaichi".
Jadi saran saya banyak-banyaklah membaca komik "Detektif Conan" kurangi membaca "Doraemon".
Semoga hal ini bisa menjadi pembelajaran. Jangan sampai teman-teman yang membaca mengalami hal yang sama. Kalau perlu bawa Kamera Video untuk Dokumentasi!(terlalu berlebihan ya..). Itu hole yang ada pada kasus saya ini, sehingga
Duh Gusti...
Padahal banyak kerjaan belum terselesaikan.
PENTING : Anda mengalami, anda mengetahui. Silahkan laporkan Provos/Propam kepolisian terdekat
Singa dan Tikus
Diposting oleh
tutorial
04.46
Seekor Singa terbangun dari tidurnya karena ada seekor Tikus yang mondar-mandir di depannya. Ia kemudian marah dan menangkap tikus tersebut hendak membunuhnya. Seketika itu juga si tikus menjerit memohon "Jika kau kasihan padaku dan membiarkanku hidup, aku pasti akan membalas kebaikanmu ini". Singa hanya bisa tertawa dan membiarkannya pergi.
Beberapa hari kemudian Singa masuk dalam perangkap pemburu. Ia diikat dengan tali yang sangat kuat. Karena mendengar Singa tertangkap, tikuspun mendatanginya. Segera ia menggerogoti tali dengan giginya sehingga singa pun dapat bebas.
Ia berkata: "Kamu dulu menertawakanku saat hendak membantumu seolah tidak mengharapkan untuk menerima balasan dariku untuk membantumu. Tetapi sekarang kamu tahu sendiri bahwa adalah mungkin seekor tikus bisa berguna untuk singa.
Sumber: kisah fabel Aesop yang dulu pernah saya baca.
Pesan dari cerita ini adalah:
"Tidak ada yang terlalu lemah untuk menolong orang lain"
Kesombongan yang tidak perlu
Diposting oleh
tutorial
21.30
“Akan aku
palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-ku) orang-orang yang
menyombongkan diri dibumi tanpa alasan yang benar” (QS. al-a’raf/7 :
146).
Sombong/takabur adalah merasa bangga pada diri sendiri, merasa paling baik atau paling hebat, dan merasa paling benar sehingga menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
“…Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.”(QS Ghafir[40]:35)
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.”(QS Al-Isrâ'[17]:37-38)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara Keledai.”(QS Luqman [31]:18-19)
Ada banyak lagi kok Ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang "hal ini"->Silahkan googling sendiri.
Mungkin kita pernah mendengar ada seorangbapak-bapak Aki-aki membanggakan dirinya, salah satu diantaranya adalah dengan berkata(kurang lebih) "Aku ben dudu pegawai negri tapi iso nguliahke anak-anakku sampai Sarjana, ora koyo X pejabat tapi anak-anak'e rak ono sing kuliah/dadi Sarjana".(Saya walaupun bukan pegawai negri tapi bisa meng-kuliahkan anak-anak saya sampai Sarjana, tidak seperti X pejabat tapi anak-anaknya tidak ada yang kuliah/jadi Sarjana).
.
NB(Catatan): Banyak orang kuliah bukan mencari ilmunya tetapi hanya untuk mengejar gelarnya agar bisa dipasang(disandingkan) bersama namanya. Sehingga menjadi kebanggaan tersendiri ketika ada orang membaca deretan gelar yang terpajang di namanya. Semakin panjang dan banyak deretan gelar di namanya semakin besarlah kebanggaan yang dirasakan (biasanya diterapkan saat acara nikahan).
Maaf ada satu fakta lagi; kuliah agar bisa mendapatkan jodoh dari keluarga berada-> setelah dapat gelar-> menikah, jadi ibu rumah tangga. Lalu dia bisa membanggakan menantunya.Entah mengapa hal ini membuat saya teringat akan suatu adegan dalam film India "3 Idiots" tentang Keledai.
Seringkali kami juga mendengar dia selalu menilai orang dari mempunyai mobil atau tidak.
Ya... dia mempunyai mobil sih, meskipun model dan warnanya sama sekali tidak menarik, keluaran tahun lama, dan bukan merk ternama seperti BMW maupun Ferari. Entah apa yang dipikirkannya(kita bisa menyebut hal ini "epic fail"). Saya tidak bisa mengatakan hal ini akibat profesi yang digelutinya selama ini sebagai Supir Pabrik (dia harusnya bersyukur, beruntung mempunyai majikan yang bisa menggajinya dengan baik).
Padahal banyak cara mendapatkan kekayan dari cara yang termudah(tidak perlu saya contohkan lagi) sampai dengan cara dari usaha hasil keringat sendiri(memulainya dari 0).
NB: Sebenarnya bila ditinjau dari aspek psikologi; perilaku suka memamerkan/menunjukkan materi adalah bentuk ketidakpercayaan diri karena mereka umumnya tidak punya sesuatu dalam dirinya yang patut untuk dibanggakan sehingga memerlukan bantuan berupa material sugesti seperti barang-barang yang dianggap mewah(seperti Kulkas, mobil(yang penting bisa disebut mobil), jimat atau status sosial tertentu untuk menaikkan percaya diri sekaligus menutupi rasa minder. Berharap dirinya dipandang oleh masyarakat. Baca; terobsesi agar dianggap orang kaya.
Berhubung kemarin Hari raya Qurban saya akan menambahkan; “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37) [ ]
Jadi hendaknya melakukan qurban karena Allah semata. Niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan mendalam dalam diri kita. Jadi hilangkan niat berkurban agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, peduli kepada masyarakat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.
NB(Catatan tambahan)Pejabat yang dimaksud bukanlah seorang koruptor atau penerima gaji buta(hanya mempunyai satu profesi, tidak nyambi sana-sini meninggalkan kewajiban kantor). Seorang putranya mengalami kecelakaan sehingga uang yang seharusnya untuk biaya kuliah habis di meja operasi. Beberapa tahun kemudian beliau meninggal sehingga sang putra kehilangan seorang pembimbing. Meninggalkan seorang istri dan 5 orang anaknya.
Hmm..., bila yang diajak bicara adalah orang asing yang awam maka orang tersebut hanya bisa diam tanpa tahu harus menjawab apa. Namun bagaimana bila lawan bicaranya adalah seorang yang berbeda dengan dirinya; seseorang yang berpendidikan(mempunyai tata krama & sopan santun) dan kritis?
Saya beri suatu contoh; Pak A, ia mengadakan hajatan(berbagi kebahagiaan) karena pernikahan putrinya. Diadakan selama satu hari satu malam(atau 2 hari ya?). Semua tetangga diundang, kecuali tetangga yang tidak disukainya. Entah makanannya berlebih atau para undangan yang terlalu sedikit, sehingga menyebabkan makan tersisa dan akhirnya dibuang.
Namun mungkin karena ada suatu etika atau hal yang lain, beberapa hari sebelumnya sudah disebarkan sebuah undangan ke seluruh tetangga (tanpa terkecuali) untuk menghadiri resepsi pernikahan yang diadakan di suatu tempat satu hari setelah kejadian di atas.
Hari H seluruh para undangan beramai-ramai hadir kesana.
Saya tidak akan berkomentar tentang Upacara Pedang Pora-nya.
{{{Update: (hal ini sengaja tidak saya tulis sebelumnya karena merasa kasihan dan tidak perlu saya katakan pada waktu itu. Hal inilah yang sebenarnya menjadi alasan utama kenapa saya sampai menulis post ini untuk dibahas dan memberikannya judul yang sesuai yaitu "Kesombongan yang tidak perlu".
Karena waktu itu pernikahan mereka masih baru-barunya... kasihan kalau ada kenapa-kenapa. Karena hal ini sudah lama.. mereka sudah punya anak lebih dari satu... jadi ada baiknya saya tulis sekarang) ;
Hanya saya masih ingat saat itu , saat saya menyalami mengucapkan selamat (padahal waktu itu saya mengucapkannya tulus lho) dia membalasnya dengan sedikit menengadahkan dagunya ke atas, membusungkan dadanya, dengan muka tanpa ekspresi, matanya tidak manatap saya (hanya menempelkan tangannya saja) dan setelah meninggalkan panggung sayup-sayup saya mendengar ia berkata "Batik yang saya kenakan paling peninggalan ayah saya (mungkin karena bagus, padahal saya beli sendiri. Menghargai undangan dengan pakaian yang bagus malah dikatain seperti itu) dan... Apa adik saya bisa mendapatkan suami seperti anaknya"(baca; bangga mendapatkan menantu yang berasal dari keluarga kalangan menengah keatas). Saya yakin menantunya mendengar hal itu dengan jelas karena ada disebelahnya. Kalau dia berani mengatakan hal ini bohong dan fitnah, maka ia bukan hanya tidak tahu malu, tapi juga memang sudah tidak takut dosa.
Padahal beberapa hari kemudian banyak orang yang berkata, terkejut anaknya bisa mendapat suami yang "berbeda". Maaf terpaksa saya katakan ; padahal orang-orang mengatakan anaknya itu (dalam bahasa Jawa) *****, *****, **** yang dilihat darinya pasti hanya karena ia masih perawan yang mereka katakan sangat wajar melihat kualitas dirinya yang seperti itu ,banyak yang mengatakan pasti menggunakan ..... . Ini hanyalah rumor yang beredar , yang saya dengar waktu itu, jadi abaikan saja hal ini. Lagipula kalau sampai hal itu benar maka itu sudah urusan dia dengan yang diatas, kalau sampai hal itu benar maka dia sudah menipu menantunya }}}
Suasana sangat ramai. sampai-sampai auditorium penuh manusia, udara pengap dan panas, antrian sangat panjang untuk mengambil makanan, bahkan ada pengunjung yang terpaksa tidak mengambil dan memilih pulang(cuma mengambilkan anaknya). Banyak yang mengeluh akan suasana yang tidak nyaman diatas.
Beberapa bulan sebelumnya di kampung yang sama, Mas B juga mengadakan pernikahan. Resepsi di sebuah gedung. Hanya para undangan kerabat yang diundang dan hadir disana. Hari sesudahnya Mas B mengulang mengadakan resepsi kecil-kecilan di Kampungnya, Acara pernikahan di Gedung sebelumnya diputar di Video. Kali ini seluruh tetangga diundang tanpa terkecuali.
Bila dibandingkan dengan "You know who" , kelakuan mereka sama minusnya, hanya beda nasib saja. "You know who"/si Fandi masih muda, berhasil menjadi pns, dan mempunyai istri yang cantik(sekalipun anda2 bisa menebak alasan maunya).
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Silahkan juga baca artikel "Bersyukur".
Kesombongan tentang makanan
Kesombongan tentang makanan
Balas dendam yang benar dalam Islam
Sombong/takabur adalah merasa bangga pada diri sendiri, merasa paling baik atau paling hebat, dan merasa paling benar sehingga menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
“…Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.”(QS Ghafir[40]:35)
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.”(QS Al-Isrâ'[17]:37-38)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara Keledai.”(QS Luqman [31]:18-19)
Ada banyak lagi kok Ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang "hal ini"->Silahkan googling sendiri.
Mungkin kita pernah mendengar ada seorang
.
NB(Catatan): Banyak orang kuliah bukan mencari ilmunya tetapi hanya untuk mengejar gelarnya agar bisa dipasang(disandingkan) bersama namanya. Sehingga menjadi kebanggaan tersendiri ketika ada orang membaca deretan gelar yang terpajang di namanya. Semakin panjang dan banyak deretan gelar di namanya semakin besarlah kebanggaan yang dirasakan (biasanya diterapkan saat acara nikahan).
Maaf ada satu fakta lagi; kuliah agar bisa mendapatkan jodoh dari keluarga berada-> setelah dapat gelar-> menikah, jadi ibu rumah tangga. Lalu dia bisa membanggakan menantunya.Entah mengapa hal ini membuat saya teringat akan suatu adegan dalam film India "3 Idiots" tentang Keledai.
Seringkali kami juga mendengar dia selalu menilai orang dari mempunyai mobil atau tidak.
Ya... dia mempunyai mobil sih, meskipun model dan warnanya sama sekali tidak menarik, keluaran tahun lama, dan bukan merk ternama seperti BMW maupun Ferari. Entah apa yang dipikirkannya(kita bisa menyebut hal ini "epic fail"). Saya tidak bisa mengatakan hal ini akibat profesi yang digelutinya selama ini sebagai Supir Pabrik (dia harusnya bersyukur, beruntung mempunyai majikan yang bisa menggajinya dengan baik).
Padahal banyak cara mendapatkan kekayan dari cara yang termudah(tidak perlu saya contohkan lagi) sampai dengan cara dari usaha hasil keringat sendiri(memulainya dari 0).
NB: Sebenarnya bila ditinjau dari aspek psikologi; perilaku suka memamerkan/menunjukkan materi adalah bentuk ketidakpercayaan diri karena mereka umumnya tidak punya sesuatu dalam dirinya yang patut untuk dibanggakan sehingga memerlukan bantuan berupa material sugesti seperti barang-barang yang dianggap mewah(seperti Kulkas, mobil(yang penting bisa disebut mobil), jimat atau status sosial tertentu untuk menaikkan percaya diri sekaligus menutupi rasa minder. Berharap dirinya dipandang oleh masyarakat. Baca; terobsesi agar dianggap orang kaya.
Berhubung kemarin Hari raya Qurban saya akan menambahkan; “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya.” (TQS Al Hajj : 37) [ ]
Jadi hendaknya melakukan qurban karena Allah semata. Niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan mendalam dalam diri kita. Jadi hilangkan niat berkurban agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, peduli kepada masyarakat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.
NB(Catatan tambahan)Pejabat yang dimaksud bukanlah seorang koruptor atau penerima gaji buta(hanya mempunyai satu profesi, tidak nyambi sana-sini meninggalkan kewajiban kantor). Seorang putranya mengalami kecelakaan sehingga uang yang seharusnya untuk biaya kuliah habis di meja operasi. Beberapa tahun kemudian beliau meninggal sehingga sang putra kehilangan seorang pembimbing. Meninggalkan seorang istri dan 5 orang anaknya.
Hmm..., bila yang diajak bicara adalah orang asing yang awam maka orang tersebut hanya bisa diam tanpa tahu harus menjawab apa. Namun bagaimana bila lawan bicaranya adalah seorang yang berbeda dengan dirinya; seseorang yang berpendidikan(mempunyai tata krama & sopan santun) dan kritis?
Saya beri suatu contoh; Pak A, ia mengadakan hajatan(berbagi kebahagiaan) karena pernikahan putrinya. Diadakan selama satu hari satu malam(atau 2 hari ya?). Semua tetangga diundang, kecuali tetangga yang tidak disukainya. Entah makanannya berlebih atau para undangan yang terlalu sedikit, sehingga menyebabkan makan tersisa dan akhirnya dibuang.
Namun mungkin karena ada suatu etika atau hal yang lain, beberapa hari sebelumnya sudah disebarkan sebuah undangan ke seluruh tetangga (tanpa terkecuali) untuk menghadiri resepsi pernikahan yang diadakan di suatu tempat satu hari setelah kejadian di atas.
Hari H seluruh para undangan beramai-ramai hadir kesana.
Saya tidak akan berkomentar tentang Upacara Pedang Pora-nya.
{{{Update: (hal ini sengaja tidak saya tulis sebelumnya karena merasa kasihan dan tidak perlu saya katakan pada waktu itu. Hal inilah yang sebenarnya menjadi alasan utama kenapa saya sampai menulis post ini untuk dibahas dan memberikannya judul yang sesuai yaitu "Kesombongan yang tidak perlu".
Karena waktu itu pernikahan mereka masih baru-barunya... kasihan kalau ada kenapa-kenapa. Karena hal ini sudah lama.. mereka sudah punya anak lebih dari satu... jadi ada baiknya saya tulis sekarang) ;
Hanya saya masih ingat saat itu , saat saya menyalami mengucapkan selamat (padahal waktu itu saya mengucapkannya tulus lho) dia membalasnya dengan sedikit menengadahkan dagunya ke atas, membusungkan dadanya, dengan muka tanpa ekspresi, matanya tidak manatap saya (hanya menempelkan tangannya saja) dan setelah meninggalkan panggung sayup-sayup saya mendengar ia berkata "Batik yang saya kenakan paling peninggalan ayah saya (mungkin karena bagus, padahal saya beli sendiri. Menghargai undangan dengan pakaian yang bagus malah dikatain seperti itu) dan... Apa adik saya bisa mendapatkan suami seperti anaknya"(baca; bangga mendapatkan menantu yang berasal dari keluarga kalangan menengah keatas). Saya yakin menantunya mendengar hal itu dengan jelas karena ada disebelahnya. Kalau dia berani mengatakan hal ini bohong dan fitnah, maka ia bukan hanya tidak tahu malu, tapi juga memang sudah tidak takut dosa.
Padahal beberapa hari kemudian banyak orang yang berkata, terkejut anaknya bisa mendapat suami yang "berbeda". Maaf terpaksa saya katakan ; padahal orang-orang mengatakan anaknya itu (dalam bahasa Jawa) *****, *****, **** yang dilihat darinya pasti hanya karena ia masih perawan yang mereka katakan sangat wajar melihat kualitas dirinya yang seperti itu ,
Beberapa bulan sebelumnya di kampung yang sama, Mas B juga mengadakan pernikahan. Resepsi di sebuah gedung. Hanya para undangan kerabat yang diundang dan hadir disana. Hari sesudahnya Mas B mengulang mengadakan resepsi kecil-kecilan di Kampungnya, Acara pernikahan di Gedung sebelumnya diputar di Video. Kali ini seluruh tetangga diundang tanpa terkecuali.
Bila dibandingkan dengan "You know who" , kelakuan mereka sama minusnya, hanya beda nasib saja. "You know who"/si Fandi masih muda, berhasil menjadi pns, dan mempunyai istri yang cantik(sekalipun anda2 bisa menebak alasan maunya).
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Silahkan juga baca artikel "Bersyukur".
Kesombongan tentang makanan
Kesombongan tentang makanan
Balas dendam yang benar dalam Islam
Sket Dance
Diposting oleh
tutorial
23.56
Support (Dukungan)
Kindness (Kebaikan)
Encouragement (Dorongan)
Troubleshoot
(Masalah)
SKET-DAN
Sesuai singkatan dari namanya Klub penolong (Helper's club) yang didirikan oleh seorang siswa SMU Kaimei bernama Fujisaki Yusuke ini akhirnya beranggotakan 2 orang lainnya yaitu Onizuka Hime dan Kazuyoshi Usui.
Bertiga mereka mendedikasikan dirinya untuk membantu kesulitan para penduduk sekolah; menerima dan memecahkan setiap/semua masalah yang diutarakan baik murid maupun guru SMU Kaimei.
Masing-masing mereka(3 anggota Sket Dan) mempunyai cerita masa lalu tersendiri yang menggerakkan mereka menjadi anggota klub pembantu/penolong seperti sekarang ini.
Onizuka Hime; Tidak menyukai nama depan keluarganya "Onizuka" ingin dipanggil Hime saja, teman-teman dekatnya memanggilnya Himeko. Makanan kesukaannya Permen Loli Pelolin(dengan berbagai rasa yang bukan permen->Sebagian orang tidak menyukainya, namun entah mengapa produknya kok laris?). Himeko satu-satunya cewek dalam klub, dulunya mempunyai masa lalu kelam dikenal sebagai Onihime (Oni->Setan, Hime->Putri) yang jago tawuran(Yankee->berandalan).
Setelah mengenal Bossun(Fujisaki) dan diajak bergabung di klub, sisi feminimnya mulai tampak. Ia merupakan anggota Sket-dan yang paling kuat, bersenjatakan "Cyclone" stik hoki yang ia bawa kemana-mana. Berada di garis depan saat menuntaskan masalah yang membutuhkan kekuatan fisik. Misal: melawan berandalan yang sering memalak para siswa SMU Kaimei.
Setelah mengenal Bossun(Fujisaki) dan diajak bergabung di klub, sisi feminimnya mulai tampak. Ia merupakan anggota Sket-dan yang paling kuat, bersenjatakan "Cyclone" stik hoki yang ia bawa kemana-mana. Berada di garis depan saat menuntaskan masalah yang membutuhkan kekuatan fisik. Misal: melawan berandalan yang sering memalak para siswa SMU Kaimei.
Usui Kazuyoshi dengan nama julukan Switch; Cowok ganteng berkacamata yang tidak pernah berbicara sepatah katapun, hanya berbicara melalui media progam suara buatan di Laptopnya. Kejadian tragis di masa lalu membuatnya memutuskan berhenti berbicara. Otaku yang hobi mengumpulkan CD Anime, action figur dan memainkan game Love Simulation ini spesialis di bidang teknologi, ia memiliki database semua penghuni SMU Kaimei, bahkan data-data yang bersifat pribadi. Memudahkan akses Sket Dan mendapatkan informasi dan mencari solusinya
.
.
Fujisaki Yusuke dipanggil dengan sebutan Bossun(Boss) ketua Sket Dan yang mengajak Himeko dan Switch membentuk klub yang bertujuan menolong kesulitan setiap orang. Ada cerita mengharukan tersendiri latar belakang yang tidak kalah dari masa lalu Switch dan Himeko (Silahkan ditonton sendiri agar lebih menghayati). Walaupun orangnya polos dan terkesan tidak bisa diandalkan, namun saat memakai google ia berubah serius menjadi mode konsentrasi. Membantunya memecahkan setiap masalah yang dihadapi Sket Dan. Dan bila dikombinasikan dengan ketapel sebagai senjatanya maka ketepatan akurasi saat menembak mencapai 100%.
Setiap episodenya yang terdiri dari cerita lepas yang tidak terlalu berhubungan dengan cerita pada episode-episode sebelumnya->membuat kita para penonton langsung mengerti alur ceritanya walaupun tidak mengikuti dari awal.
Selain itu bumbu-bumbu humor yang menghiasi anime ini pasti akan membuat kalian para penontonnya tertawa terpingkal-pingkal.
Anime
berkualitas ini sebenarnya awal puasa kemarin ingin saya posting, jadi
bisa buat teman ngabuburit. Tapi saya berubah pikiran, agar jaga amannya
kalian tonton saja sekarang Hehehe.
Semua episodenya berbobot. Hanya satu episode yang kurang saya sukai yaitu episode 26 saat kolaborasi(Crossover) dengan para tokoh "Gintama". Menurut saya ini episode buruk diantara semua episodenya yang kesemuanya bagus (Maaf ya buat para penggemar Gintama).
Kenta Shinohara (mangaka Sket Dance) pernah menjadi asisten dari Hideaki Sorauchi (mangaka yang membuat serial Gintama). Mungkin karena itu juga kolaborasi ini terjadi.
Sayang ceritanya terkesan dipaksakan. Ada sebuah pernyataan disitu(walaupun hanya sebagai skenario cerita saja) Sket Dance itu peniru Gintama versi Sekolah->Entah mengapa saya langsung tidak setuju. Saya pernah menyempatkan diri membaca manga Gintama yang katanya bagus. Namun maaf (sekali lagi menurut saya) manga ini tidak bisa dibandingkan dengan Sket Dan dalam segi cerita. Saya langsung ilfil dan bosan begitu membaca volume awal dan tidak melanjutkannya (Waktu itu saya belum mengenal Sket Dance). Walaupun kata adik saya ada adegan lucu dan menarik pada Gintama volume-volume pertengahan.
Di Episode 26 itu Adegan yang membuat saya tidak respek; yaitu pada saat satu tokoh Gintama cewek dengan rambut onde-onde(nggak tahu namanya dan nggak minat cari tahu) dengan kasarnya menendang Bossun di muka dan terlontar jauh menjebol kaca pintu (kekerasan ala komik Battle yang tidak perlu) hanya karena Bossun nyambung berbicara sebelum ia selesai.
Wah kok malah mbahas kejauhan sih!?
Kembali ke jalur.Wah kok malah mbahas kejauhan sih!?
Sket Dan tidak hanya membantu dalam hal-hal biasa seperti menangkap monyet peliharaan seorang siswi yang lari berkeliaran, mencari barang, membersihkan dan memperbaiki barang. Namun juga ke beberapa hal tidak umum di luar itu seperti mengintai, memecahkan masalah kenakalan remaja bahkan kejahatan, menjadi pendamping perjodohan bagi guru, sampai misi operasi Cinta.
Mereka Sket Dan juga memiliki saingan yaitu para anggota Dewan Siswa(pengurus OSIS kalau di Indonesia) yang juga mempunyai misi yang sama; membuat akademi(SMU Kaimei) menjadi tempat yang lebih baik. Kesamaan tujuan ini seringkali membuat Dewan Siswa bertabrakan dengan Sket Dan.
Beragam kepribadian para murid satu persatu tampil sebagai figuran dan di kesempatan lain muncul membantu. Dari Siswa jago Kendo yang bersikap seolah dirinya seorang Samurai, Mangaka putri yang punya kekuatan visualisasi dunia manga, siswi penggemar okultisme, Anggota band visual key yang ngirit bicara, Penyiar tanpa ekspesi, pasangan bertopeng anggota klub Kuis, Pemalu bertubuh besar, Gadis aneh Tsundere, sampai Siswa keturunan keluarga Ninja.
Sket Dance merupakan salah satu anime yang patut ditonton.
Jarang ada sebuah anime humor segar dengan cerita menarik dan berpetuah bisa sampai 77 episode ditambah sebuah episode OVA.
Tenang, manganya masih terus berlanjut kok. Dan saya yakin anime lanjutannya masih dalam pengerjaan.
Menolong seseorang adalah sesuatu yang keren bukan?
Siapapun diri kita pasti suatu saat akan membutuhkan pertolongan,
Dan meminta bantuan/pertolongan bukanlah sesuatu yang memalukan,
mungkin kita takkan pernah bisa sejauh ini tanpa pertolongan orang lain.
Bagi pembaca yang masih duduk di sekolah->Mungkin ini bisa menjadi inspirasi untuk mengajukan proposal pendirian Ekstrakurikuler klub penolong(klub sosial) di sekolahnya masing-masing.
Catatan tentang PT Freeport
Diposting oleh
tutorial
22.13
Akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM (sebenarnya bukan menaikkan tapi penyesuaian katanya) Alhasil rakyat Indonesia harus
kembali mengencangkan ikat pinggang yang sejatinya memang sudah kencang
sejak lama (kata-kata yang paling sering diucapkan presiden Soeharto ; "Kita kencangkan ikat pinggang"--> Walah!).
Apakah Indonesia termasuk negara miskin? Sebenarnya sih tidak. Karena Negara kita ini
ternyata punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik
di dunia.
Namanya PT. Freeport.
Berkaitan dengan posting sebelumnya saya mencari tahu tentang perusahaan ini di Google dan menemukan artikel (ini saya kutip dari dreamindonesia.wordpress.com) :
Pertambangan ini konon telah menghasilkan
7,3 Juta Ton tembaga dan 724,7 Juta Ton emas.
Coba kita uangkan jumlah
tersebut dengan harga emas sekarang, anggap saja Rp.300.000,-/Gram.
Sehingga 724,7 Juta Ton emas = 724.700.000.000.000 Gram x Rp 300.000. = 217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!!
ada yang bisa baca nilai tersebut?. Coba bandingkan dengan
kegundahan Hatta Rajasa ketika subsidi BBM “baru” mencapai angka Rp,
300.000.000.000.000,- atau terbilang 300 Triliun rupiah. (Tribun 4/4)
Perlu dicatat, itu hanya untuk emas belum
termasuk bahan mineral lainnya. Sayang, malangnya
bukan kita yang mengelola pertambangan ini melainkan AMERIKA.
Sebenarnya boleh saja negara lain mengelola kekayaan di negeri ini
karena alasan teknologi yang belum dimiliki Indonesia. Namun jika
sistim bagi hasilnya dengan prosentase; 1% untuk negeri pemilik sumbe daya dan 99%
untuk Amerika sebagai pihak pengelola sungguh Terlalu (kebangeten banget).
Bahkan
ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan
emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan
mineral yang harganya 100 kali lebih mahal daripada emas, yaitu
URANIUM (Bahan baku pembuatan nuklir).
Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar
terakhir yang beredar menurut para ahli, konon kandungan uranium di sana
cukup untuk membuat pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas
yang dapat menerangi seluruh BUMI!.
Keberadaan Freeport sejak kontrak karya
ke- 1 adalah ilegal dalam transparansi dan ketetapan pajak bagi negara.
Hasil Freeport baru diketahui secara resmi dan diatur dalam Undang-
undang negara Indonesia sejak kontrak karya ke-2.
Kontrak karya pertama Freeport tahun 1967
sesungguhnya fiktif. Indonesia sudah rugi sejak Freeport masuk.
Sekarang pun tetap rugi karena konstitusi Negara ini mendukung emas
dibawa ke Amerika dan negara lainnya di dunia. Pemerintah malah sibuk
dengan kasus-kasus keamanan perusahaan di Papua, sedangkan ekonomi
bangsa terabaikan.
Di bawah ini adalah gambaran apa saja
tentang Freeport yang sudah berlalu. Agar bangsa ini dapat merefleksikan
bagaimana solusi terbaik bagi Papua dan tentunya martabat bangsa
Indonesia di ukur sejak penanganan kasus semacam Freeport diPapua.
Dengan cadangan 25 milyar pon tembaga, 40 juta ons emas dan 70 juta ons
perak, nilainya sekitar 40 milyar dollar AS berdasarkan harga berlaku.
Freeport diberikan jaminan untuk bekerja di lokasi pertambangan untuk
bertahun-tahun. Jika menemukan tambahan kekayaan mineral di atas 4,1
juta hektar di tanah sekitarnya akan menjadi hak eksklusif Freeport.
PT. Freeport Indonesia (PTFI atau
Freeport) adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya
dimiliki Freeport- McMoRan Copper & Gold Inc. Perusahaan ini
merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang
Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di
Papua, masing- masing tambang Ertsberg dari {1967 – 1988} dan tambang Grasberg {sejak 1988}, di kawasan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Freeport-McMoRan berkembang menjadi
perusahaan dengan penghasilan US$ 6,555 miliar pada tahun 2007. Mining
Internasional, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas
Freeport sebagai yang terbesar di dunia.
Freeport mulai banyak menarik
perhatian masyarakat setelah terungkapnya berbagai permasalahan dan
insiden yang terjadi di wilayah konsesi pertambangan perusahaan
tersebut. Berbagai pendapat, baik dari media, lembaga swadaya
masyarakat, serta akademisi menyoroti masalah yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan, adaptasi sosio-kultural, keterlibatan TNI, bahkan
hal-hal yang berkaitan dengan politik separatis dari kelompok penduduk
asli.
Namun, dalam tulisan ini permasalahan
yang akan diulas adalah yang berkaitan dengan tidak optimalnya
pengelolaan potensi ekonomi dan sumberdaya mineral di wilayah
pertambangan tersebut bagi penerimaan negara. Berikut akan diuraikan
mengenai potensi tembaga dan emas yang tersimpan di Grasberg dan
Erstberg, serta pengelolaan pertambangan Freeport yang tidak optimal
bagi pemerintah Indonesia. Akibatnya, manfaat ekonomi yang diperoleh
pemerintah Indonesia tidak maksimal. Bahkan, dapat dikatakan Indonesia
mengalami kerugian negara yang sangat besar karena tidak adil, tidak
transparan dan bermasalahnya pengelolaan sumberdaya mineral itu.
Kontrak Karya yang Merugikan dari Generasi ke Generasi
Freeport memperoleh kesempatan untuk
mendulang mineral di Papua melalui tambang Ertsberg sesuai Kontrak Karya
Generasi I (KK I) yang ditandatangani pada tahun 1967. Freeport adalah
perusahaan asing pertama yang mendapat manfaat dari KK I. Dalam
perjalanannya, Freeport telah berkembang menjadi salah satu raksasa
dalam industri pertambangan dunia, dari perusahaan yang relatif kecil.
Hal ini sebagian besar berasal dari keuntungan yang spektakuler
sekaligus bermasalah yang diperoleh dari operasi pertambangan tembaga,
emas, dan perak di Irian Jaya, Papua.
KK I dengan Freeport ini terbilang sangat
longgar, karena hampir sebagian besar materi kontrak tersebut merupakan
usulan yang diajukan oleh Freeport selama proses negosiasi, artinya
lebih banyak disusun untuk kepentingan Freeport. Dalam operasi
pertambangan, pemerintah Indonesia tidak mendapatkan manfaat yang
proposional dengan potensi ekonomi yang sangat besar di wilayah
pertambangan tersebut. Padahal bargaining position pemerintah Indonesia
terhadap Freeport sangatlah tinggi, karena cadangan mineral tambang yang
dimiliki Indonesia di wilayah pertambangan Papua sangat besar bahkan
terbesar di dunia.
Selain itu, permintaan akan barang
tambang tembaga, emas dan perak di pasar dunia relatif terus meningkat.
Dengan kondisi cadangan yang besar, Freepot memiliki jaminan atas future
earning. Apalagi, bila ditambah dengan kenyataan bahwa biaya produksi
yang harus dikeluarkan relatif rendah karena karakteristik tambang yang
open pit. Demikian pula emas yang semula hanya merupakan by-product,
dibanding tembaga, telah berubah menjadi salah satu hasil utama
pertambangan. Freeport sudah sejak lama berminat memperoleh konsesi
penambangan tembaga di Irian Jaya.
KK I Freeport disusun berdasarkan UU No
1/67 tentang Pertambangan dan UU No. 11/67 tentang PMA. KK antara
pemerintah Indonesia dengan Freeport Sulphur Company ini memberikan hak
kepada Freeport Sulphur Company melalui anak perusahaannya (subsidary)
Freeport Indonesia Incorporated (Freeport), untuk bertindak sebagai
kontraktor tunggal dalam eksplorasi, ekploitasi, dan pemasaran tembaga
Irian Jaya. Lahan ekplorasi mencangkup areal seluas 10.908 hektar selama
30 tahun, terhitung sejak kegiatan komersial pertama. KK I mengandung
banyak sekali kelemahan mendasar dan sangat menguntungkan bagi Freeport dan segelintir elit penguasa.
Dari www.berdikarionline.com saya juga mendapat artikel tambahan
Kejadian runtuhnya area tambang bawah tanah di area Big Gossan di Kabupaten Timika, Papua, membuat PT. Freeport kembali menjadi sorotan publik. Sebanyak 38 pekerja terjebak dan tertimbun dalam reruntuhan tersebut. Setelah proses evakuasi selesai dilakukan, diketahui bahwa 28 orang tewas, 5 luka ringan, dan 5 luka berat.
Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marciel, menyebut kejadian tersebut sebagai “kecelakaan terburuk”. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) juga menyebut kecelakaan tersebut kejadian terburuk sepanjang sejarah 68 tahun Indonesia merdeka.
Kasus kecelakaan di Freeport bukan kali kali ini saja. Pada 9 Oktober 2003, terjadi longsor besar di open pit Grasberg yang menewaskan 8 pekerja dan 5 pekerja terluka. Maret 2006, longsor juga terjadi di dekat Grasberg yang menyebabkan 3 orang tewas dan 4 terluka. Kemudian, pada 19 April 2011, tambang bawah tanah di Doz juga runtuh, yang menyebabkan 1 orang tewas.
Kecelakaan kerja di PT. Freeport sudah berulangkali terjadi. Di satu sisi, kuat dugaan bahwa PT. Freeport mengabaikan aspek keselamatan pekerjanya. Di sisi lain, pemerintah kita tidak melakukan pengawasan terhadap standar keselamatan kerja di PT. Freeport. Di sini terjadi semacam simbiosis mutualisme: Freeport hanya memikirkan untung tanpa memperhitungkan keselamatan pekerja. Sementara pemerintah Indonesia hanya mikir royalti yang masuk
Namun, jika kita melihat persolan mendasarnya, yakni sejak masuknya Freeport tahun 1967 hingga sekarang, ada banyak persoalan yang patut dikemukakan di sini.
Pertama, ada aspek ketidak-adilan. Di satu sisi, seperti dicatat Human Right For Social Justice, keuntungan PT. Freeport di Papua per hari adalah sebesar 114 miliar rupiah. Artinya, dalam sebulan Freeport bisa mendapatkan keuntungan sebesar 589 juta dollar AS atau 3,534 triliun rupiah. Di sisi lain, rakyat Papua selaku pemilik sah kekayaan bumi Papua tidak menikmati tetesan keuntungan itu. Data Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2007 menyebutkan, Papua memiliki indeks kedalaman kemiskinan mencapai 10,56 dan indeks keparahan kemiskinan 5,01. Termasuk yang terburuk di Indonesia. Tak hanya itu, mayoritas rakyat Papua juga tidak bisa mengakses layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, pangan, air bersih, perumahan dan lain-lain.
Tak heran, bagi banyak orang Papua, kehadiran PT. Freeport di bumi Papua tak ubahnya praktek penjarahan. Bung Karno menyebut ini sebagai praktek “neokolonialisme”. Dan, berkat merampok Papua, Freeport menempati rangking 140 perusahaan terkaya di dunia.
Kedua, sejak 1967 hingga sekarang, pemerintah Indonesia hanya menjadi “pelayan” bagi PT. Freeport. Tak heran, karena memposisikan dirinya sebgai “pelayan”, pemerintah Indonesia puas dengan royalti sebesar 1% dari Freeport.
Sekarang, karena ada gugatan atas rendahnya royalti itu, ada dorongan untuk renegosiasi. Sayang, pemerintah Indonesia yang bermental “pelayan” ini hanya meminta kenaikan hingga 3%. Itupun, sampai sekarang, PT. Freeport belum menyetujui permintaan pemerintah Indonesia tersebut.
Tak hanya soal royalti, Freeport juga “bandel” dalam membayarkan dividen kepada pemerintah Indonesia. Padahal, pemerintah Indonesia punya saham sebesar 9,36 persen. Pada tahun 2012, Freeport mestinya menyetor Rp 1,5 Triliun, tetapi yang dibayarkan baru Rp 350 miliar. (Sumber: www.merdeka.com)
Menanggapi sikap “keras” PT. Freeport itu, Menteri ESDM Jero Wacik hanya mengatakan, “renegosiasi itu sulit, diucapkan saja sulit, apalagi mengerjakan.” Bayangkan, pemerintah Indonesia tidak berkutik terhadap perusahaan yang hanya menanamkan modalnya di Indonesia.
Yang lebih memalukan lagi, dua Menteri Indonesia, yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri ESDM Jero Wacik, ditolak oleh PT. Freeport. Padahal, kedatangan kedua pejabat ini untuk melakukan investigasi terkait kecelakaan di Freeport.
Dengan memposisikan dirinya sebagai “pelayan”, pemerintah kita sudah menggadaikan kedaulatan bangsa kita. Tak hanya itu, sebagai pelayan kepentingan asing, pemerintah Indonesia menggunakan aparatusnya (TNI/Polri) untuk mengamankan kepentingan asing itu. Karenanya, pemerintah Indonesia punya andil dalam “memelihara” pelanggaran HAM di tanah Papua.
Berdasarkan Kontrak Karya II yang diteken tahun 1991, kontrak Freeport masih akan berlangsung hingga 2021. Artinya, masih ada 8 tahun lagi. Namun, belakangan ini, pihak Freeport sudah mendesak perpanjangan kontrak dari tahun 2012 hingga 2041.
Akhir kata
Membuat petisi dan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang mungkin bisa menanggulangi hal ini
http://www.change.org/id -> Ingin memulai, tapi sayang saya awam dalam hal ini. Saya harap mungkin ada teman-teman pembaca disini yang lebih kompeten bisa memulainya. Warga Papua, warga Jakarta (dekat dengan pusat pemerintahan), atau yang bekerja di pemerintahan. Bisa membawa harapan kita.
Dari www.berdikarionline.com saya juga mendapat artikel tambahan
Kejadian runtuhnya area tambang bawah tanah di area Big Gossan di Kabupaten Timika, Papua, membuat PT. Freeport kembali menjadi sorotan publik. Sebanyak 38 pekerja terjebak dan tertimbun dalam reruntuhan tersebut. Setelah proses evakuasi selesai dilakukan, diketahui bahwa 28 orang tewas, 5 luka ringan, dan 5 luka berat.
Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marciel, menyebut kejadian tersebut sebagai “kecelakaan terburuk”. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) juga menyebut kecelakaan tersebut kejadian terburuk sepanjang sejarah 68 tahun Indonesia merdeka.
Kasus kecelakaan di Freeport bukan kali kali ini saja. Pada 9 Oktober 2003, terjadi longsor besar di open pit Grasberg yang menewaskan 8 pekerja dan 5 pekerja terluka. Maret 2006, longsor juga terjadi di dekat Grasberg yang menyebabkan 3 orang tewas dan 4 terluka. Kemudian, pada 19 April 2011, tambang bawah tanah di Doz juga runtuh, yang menyebabkan 1 orang tewas.
Kecelakaan kerja di PT. Freeport sudah berulangkali terjadi. Di satu sisi, kuat dugaan bahwa PT. Freeport mengabaikan aspek keselamatan pekerjanya. Di sisi lain, pemerintah kita tidak melakukan pengawasan terhadap standar keselamatan kerja di PT. Freeport. Di sini terjadi semacam simbiosis mutualisme: Freeport hanya memikirkan untung tanpa memperhitungkan keselamatan pekerja. Sementara pemerintah Indonesia hanya mikir royalti yang masuk
Namun, jika kita melihat persolan mendasarnya, yakni sejak masuknya Freeport tahun 1967 hingga sekarang, ada banyak persoalan yang patut dikemukakan di sini.
Pertama, ada aspek ketidak-adilan. Di satu sisi, seperti dicatat Human Right For Social Justice, keuntungan PT. Freeport di Papua per hari adalah sebesar 114 miliar rupiah. Artinya, dalam sebulan Freeport bisa mendapatkan keuntungan sebesar 589 juta dollar AS atau 3,534 triliun rupiah. Di sisi lain, rakyat Papua selaku pemilik sah kekayaan bumi Papua tidak menikmati tetesan keuntungan itu. Data Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2007 menyebutkan, Papua memiliki indeks kedalaman kemiskinan mencapai 10,56 dan indeks keparahan kemiskinan 5,01. Termasuk yang terburuk di Indonesia. Tak hanya itu, mayoritas rakyat Papua juga tidak bisa mengakses layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, pangan, air bersih, perumahan dan lain-lain.
Tak heran, bagi banyak orang Papua, kehadiran PT. Freeport di bumi Papua tak ubahnya praktek penjarahan. Bung Karno menyebut ini sebagai praktek “neokolonialisme”. Dan, berkat merampok Papua, Freeport menempati rangking 140 perusahaan terkaya di dunia.
Kedua, sejak 1967 hingga sekarang, pemerintah Indonesia hanya menjadi “pelayan” bagi PT. Freeport. Tak heran, karena memposisikan dirinya sebgai “pelayan”, pemerintah Indonesia puas dengan royalti sebesar 1% dari Freeport.
Sekarang, karena ada gugatan atas rendahnya royalti itu, ada dorongan untuk renegosiasi. Sayang, pemerintah Indonesia yang bermental “pelayan” ini hanya meminta kenaikan hingga 3%. Itupun, sampai sekarang, PT. Freeport belum menyetujui permintaan pemerintah Indonesia tersebut.
Tak hanya soal royalti, Freeport juga “bandel” dalam membayarkan dividen kepada pemerintah Indonesia. Padahal, pemerintah Indonesia punya saham sebesar 9,36 persen. Pada tahun 2012, Freeport mestinya menyetor Rp 1,5 Triliun, tetapi yang dibayarkan baru Rp 350 miliar. (Sumber: www.merdeka.com)
Menanggapi sikap “keras” PT. Freeport itu, Menteri ESDM Jero Wacik hanya mengatakan, “renegosiasi itu sulit, diucapkan saja sulit, apalagi mengerjakan.” Bayangkan, pemerintah Indonesia tidak berkutik terhadap perusahaan yang hanya menanamkan modalnya di Indonesia.
Yang lebih memalukan lagi, dua Menteri Indonesia, yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri ESDM Jero Wacik, ditolak oleh PT. Freeport. Padahal, kedatangan kedua pejabat ini untuk melakukan investigasi terkait kecelakaan di Freeport.
Dengan memposisikan dirinya sebagai “pelayan”, pemerintah kita sudah menggadaikan kedaulatan bangsa kita. Tak hanya itu, sebagai pelayan kepentingan asing, pemerintah Indonesia menggunakan aparatusnya (TNI/Polri) untuk mengamankan kepentingan asing itu. Karenanya, pemerintah Indonesia punya andil dalam “memelihara” pelanggaran HAM di tanah Papua.
Berdasarkan Kontrak Karya II yang diteken tahun 1991, kontrak Freeport masih akan berlangsung hingga 2021. Artinya, masih ada 8 tahun lagi. Namun, belakangan ini, pihak Freeport sudah mendesak perpanjangan kontrak dari tahun 2012 hingga 2041.
Akhir kata
Membuat petisi dan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang mungkin bisa menanggulangi hal ini
http://www.change.org/id -> Ingin memulai, tapi sayang saya awam dalam hal ini. Saya harap mungkin ada teman-teman pembaca disini yang lebih kompeten bisa memulainya. Warga Papua, warga Jakarta (dekat dengan pusat pemerintahan), atau yang bekerja di pemerintahan. Bisa membawa harapan kita.
Jokowi terinspirasi Soekarno tak mau didikte asing
Diposting oleh
tutorial
19.47
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau sembarangan menerima bantuan pihak asing yang mengaku ingin membantu.Jokowi tak mau didikte.
Terakhir, Jokowi menolak bantuan dari Amerika Serikat yang ditawarkan Dubes AS untuk Indonesia, Scot Marciel. AS mengaku ingin membantu Jokowi menata kampung deret di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kita sudah ditawarkan bantuan oleh pihak Kedubes, tapi saat ini kita belum butuh apapun, masih kita tangani melalui anggaran yang ada," ujar Jokowi , Rabu (5/6).
Jokowi memang tak mau diatur asing. Sebelumnya, dia juga menolak bantuan dari bank dunia. Bank Dunia rencananya akan meminjamkan Rp 1,2 triliun. Namu karena prosedur peminjamannya dipersulit, Jokowi enggan menuruti keinginan Bank Dunia tersebut.
"Kalau emang masih rumit, kita bisa pakai APBD. Saya enggak mau diatur-atur terlalu banyak kayak gitu, mau pinjem saja kok rumit begitu," jelas Jokowi .
Jokowi terinspirasi sosok Soekarno yang tak pernah mau didikte asing. Mantan wali kota Solo ini memang mengidolakan Soekarno.
Berikut ketegasan Soekarno yang tak mau didikte asing.
Terakhir, Jokowi menolak bantuan dari Amerika Serikat yang ditawarkan Dubes AS untuk Indonesia, Scot Marciel. AS mengaku ingin membantu Jokowi menata kampung deret di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kita sudah ditawarkan bantuan oleh pihak Kedubes, tapi saat ini kita belum butuh apapun, masih kita tangani melalui anggaran yang ada," ujar Jokowi , Rabu (5/6).
Jokowi memang tak mau diatur asing. Sebelumnya, dia juga menolak bantuan dari bank dunia. Bank Dunia rencananya akan meminjamkan Rp 1,2 triliun. Namu karena prosedur peminjamannya dipersulit, Jokowi enggan menuruti keinginan Bank Dunia tersebut.
"Kalau emang masih rumit, kita bisa pakai APBD. Saya enggak mau diatur-atur terlalu banyak kayak gitu, mau pinjem saja kok rumit begitu," jelas Jokowi .
Jokowi terinspirasi sosok Soekarno yang tak pernah mau didikte asing. Mantan wali kota Solo ini memang mengidolakan Soekarno.
Berikut ketegasan Soekarno yang tak mau didikte asing.
1. Go to Hell with Your Aid
Istilah ini pertama kali dan berkali-kali saya dengar dari Almarhum ayah saya (Zaman dulu belum ada internet) saat bertukar pikiran. Beliau bercerita hebatnya zaman Soekarno dulu nggak pernah mau yang namanya berhutang, sangat jauh berbeda dengan pemerintahan sekarang(Soeharto) hutangnya jor-joran. Memang ada positifnya dengan hutang itu rakyat menjadi makmur; sandang pangan murah. Tapi ya itu... tetap mbayar, ditambah bunga pula (nanti yang membayar anak cucu kita). Bahkan dulu sampai berani memotong mata uang sendiri daripada mengambil hutang luar negeri.
Efek samping: banyak orang mati sakit jantung karena uangnya yang Rp 1000 menjadi Rp 100.
Efek samping: banyak orang mati sakit jantung karena uangnya yang Rp 1000 menjadi Rp 100.
Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat.
Saat itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu
menginginkan diberangusnya paham komunis dari Asia.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan,
"Go to Hell with Your Aid! Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan,
"Go to Hell with Your Aid! Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
2. Keluar dari PBB
Indonesia pernah keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB). Saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia. Tetapi PBB
malah mengangkat Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
Soekarno merasa PBB tidak akan netral membela Indonesia. Soekarno pun menyatakan sikap. Lebih baik terkucil daripada melihat ketidakadilan.
Tahun 1964 Soekarno sudah memberikan ultimatum agar PBB lebih memihak nega-negara dunia ketiga, tetapi tak diindahkan. Maka sikap Soekarno tegas.
Tanggal 7 Januari 1965 dalam rapat raksasa di hadapan puluhan ribu rakyat, Presiden Soekarno menyatakan Republik Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Soekarno merasa PBB tidak akan netral membela Indonesia. Soekarno pun menyatakan sikap. Lebih baik terkucil daripada melihat ketidakadilan.
Tahun 1964 Soekarno sudah memberikan ultimatum agar PBB lebih memihak nega-negara dunia ketiga, tetapi tak diindahkan. Maka sikap Soekarno tegas.
Tanggal 7 Januari 1965 dalam rapat raksasa di hadapan puluhan ribu rakyat, Presiden Soekarno menyatakan Republik Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
3. Marahi Presiden AS
Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno
yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Saat kunjungan Soekarno ke
Amerika pada tahun 1960.
Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
"Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi? bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah. Soekarno berani, padahal Eisenhower adalah Jenderal AS panglima perang dunia ke II yang membuat sekutu menang melawan Jerman.
Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
"Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi? bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah. Soekarno berani, padahal Eisenhower adalah Jenderal AS panglima perang dunia ke II yang membuat sekutu menang melawan Jerman.
4. Tak mau jadi bangsa budak
Kala itu, Bung Karno bercita-cita agar Indonesia menjadi bangsa yang
berdiri di kaki sendiri atau berdikari. Indonesia tidak boleh menjadi
budak bangsa lain. Karenanya, Indonesia pantang meminta-minta kepada
negara lain.
"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak," kata Bung Karno saat berpidato pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1963.
Sikap anti-perbudakan yang dimiliki Bung Karno juga ditunjukkan dengan sikap anti-imperialisme. Bung Karno kala itu bahkan sudah memprediksi imperialisme akan berkembang menjadi neo-imperialisme di bidang ekonomi.
Imperialisme adalah sebuah isme yang menghalalkan negara besar memegang kendali atas pemerintahan negara lain atau daerah. Salah satu akibat imperialisme di bidang ekonomi adalah negara besar pemilik modal akan semakin kaya dan menjadi pusat kekayaan sementara negara yang dikuasainya semakin miskin. Hal ini akan mengakibatkan negara tersebut menjadi budak negara besar dari segi ketergantungan ekonomi alias penjajahan gaya baru.
"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak," kata Bung Karno saat berpidato pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1963.
Sikap anti-perbudakan yang dimiliki Bung Karno juga ditunjukkan dengan sikap anti-imperialisme. Bung Karno kala itu bahkan sudah memprediksi imperialisme akan berkembang menjadi neo-imperialisme di bidang ekonomi.
Imperialisme adalah sebuah isme yang menghalalkan negara besar memegang kendali atas pemerintahan negara lain atau daerah. Salah satu akibat imperialisme di bidang ekonomi adalah negara besar pemilik modal akan semakin kaya dan menjadi pusat kekayaan sementara negara yang dikuasainya semakin miskin. Hal ini akan mengakibatkan negara tersebut menjadi budak negara besar dari segi ketergantungan ekonomi alias penjajahan gaya baru.
5. Tolak modal asing kuasai Indonesia
Presiden Soekarno tahu kapitalisme pertambangan akan menerkam Indonesia
bulat-bulat. Maka sejak awal Soekarno tak mau ada pemodal asing
berkuasa. Dia menolak saat para pengusaha Amerika Serikat hendak membuka
usaha tambang di Papua.
Kekuasaan Soekarno berakhir setelah peristiwa 30 September. Jenderal Soeharto memulai rezim baru. Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967. Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.
Sejak itulah Freeport mengeruk kekayaan alam Papua.
Kekuasaan Soekarno berakhir setelah peristiwa 30 September. Jenderal Soeharto memulai rezim baru. Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967. Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.
Sejak itulah Freeport mengeruk kekayaan alam Papua.
Pak Amien; Almarhum Guru Tata negara saya di SMU sangat sering membahas tentang hal ini. Kekecewaan beliau pasti juga dirasakan oleh orang-orang yang mengetahui hal itu (Zaman dulu belum ada internet).
"Setiap harinya berton-ton tanah berisi Emas kita di Irian Jaya diangkut Amerika". Itulah salah satu ucapan beliau saat memberi pelajaran kami di Masjid (beliau adalah seorang guru yang jarang mengajar di kelas, lebih sering mengajak kami para murid berkumpul di masjid, lesehan disana untuk menerima pelajaran.
Berdasarkan laporan keuangan Freeport McMoran, total penjualan emas Freeport sebanyak 1,01 juta ons (31,6 ton) emas dan 3,6 miliar pon ( 1,8 juta ton) tembaga. Penjualan tembaga asal Indonesia menyumbang seperlima penjualan komoditas sejenis bagi perusahaan induknya.
Laba Freeport naik sekitar 16 persen pada kuartal keempat tahun lalu menjadi USD 743 juta (Rp 7,2 triliun). Total pendapatan juga meningkat menjadi USD 4,51 miliar dari USD 4,16 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Ironisnya, Freeport hanya memberikan royalti satu persen dari hasil penjualan emas dan 3,75 persen masing-masing untuk tembaga dan perak. Kewajiban terbilang sangat rendah dibanding keuntungan diperoleh Freeport.
Berdasarkan laporan keuangan Freeport McMoran, total penjualan emas Freeport sebanyak 1,01 juta ons (31,6 ton) emas dan 3,6 miliar pon ( 1,8 juta ton) tembaga. Penjualan tembaga asal Indonesia menyumbang seperlima penjualan komoditas sejenis bagi perusahaan induknya.
Laba Freeport naik sekitar 16 persen pada kuartal keempat tahun lalu menjadi USD 743 juta (Rp 7,2 triliun). Total pendapatan juga meningkat menjadi USD 4,51 miliar dari USD 4,16 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Ironisnya, Freeport hanya memberikan royalti satu persen dari hasil penjualan emas dan 3,75 persen masing-masing untuk tembaga dan perak. Kewajiban terbilang sangat rendah dibanding keuntungan diperoleh Freeport.
Seperti cerita dongeng ya... , namun sayangnya hal tersebut bukanlah dongeng tapi kenyataan yang terjadi setelah Soekarno dilengserkan.
Para pahlawan pasti menangis di alam sana. Mereka berkorban harta dan nyawa demi bangsa ini namun yang terjadi; kekayaan negeri ini hanya pihak asing dan segelintir penguasa yang menikmatinya.
Sumber Merdeka.com->Buku Bung
Karno Penyambung Lidah Rakyat. Cindy Adams
Ingat "Light On" ?
Diposting oleh
tutorial
07.36
Seorang pengendara motor diberhentikan di jalan oleh seorang polantas yang sedang bertugas.
Pengendara motor yang terkejut, mengingat dan dalam hati berkata "SIM ada, STNK ada, Duit nggak ada.."
"Helm diatas Standart"
"Perasaaan juga tidak melangar rambu.."
"Motor juga tidak dimodif, spion sepasang, ban nggak kekecilan/kebesaran,
...pentil ban juga ada dan masih nempel".
Petugas: "Selamat siang pak"
Pengendara motor: "Selamat siang"
Petugas: "Bapak tidak menyalakan lampu siang"
Pengendara motor: "WOGH!"
"Light On" Dalam Perspektif hukum tertulis Telah Diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009
Pasal 107 (1)
Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama KendaraanBermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.(2) Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.
Pasal 293 (1)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpamenyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan palinglama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus limapuluh ribu rupiah). (2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakanlampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 ( limabelas) hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Pasal 293 (1)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpamenyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama1 (satu) bulan atau denda paling banyakRp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). (2) Setiap orang yangmengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada sianghari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidanakurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyakRp100.000,00 (seratus ribu rupiah)
Penerapan “Light On”
Sampai saat ini sudah gencar disosialisasikan salah satunya memakai rekaman di rambu abang ijo.
Dengan menyalanya lampu ini akan memberi tahu kalau ada sesuatu bercahaya lewat di depan penglihat dan menghindarkan si penglihat dalam bahaya tertabrak karena dia bisa mengetahui posisi arah lawannya.
Menyalakan lampu di siang hari bertujuan agar mudah terlihat oleh kendaraan lain, khususnya roda empat dan lebih. Hal itu dimaksudkan agar mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya.
Sebagian anggota masyarakat pemilik sepeda motor mempertanyakan relevansi kewajiban menyalakan lampu di siang hari (Light On) yang diterapkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Viva
Adapun beberapa Efek Negatif pemberlakuan "Light On"
Efek Negatif Secara Umum
1. Beban kerja mesin kendaraan bertambah yang berakibat kepada borosnya bahan bakar yang di pakai.
2. Membuat suhu udara di luar menjadi lebih panas, karena setiap benda yang memancarkan cahaya pasti memancarkan panas.
3. Membuat mata sakit bagi pejalan kaki yang melihatnya. Kalau satu dua motor mungkin tidak masalah, tapi bagaimana jika banyak kendaraan yang menyalakan lampu utama sekaligus, mungkin bisa membutakan pejalan kaki/orang yang memandangnya. :Kabur:
4. Mengurangi umur lampu bolham karena terus di nyalakan baik siang maupun malam.
5. Aki cepat tekor, reflektor lampu meleleh akibat panas
6. Pemborosan uang karena biaya perawatan/pemakaian bertambah (terutama berlaku untuk para pekerja lapangan).
Mungkin saja menghidupkan lampu di siang hari mengurangi sedikit jumlah kecelakaan di jalan. sebaliknya ini membuat seringkali pada malam hari orang lupa menyalakan lampu dan bisa menimbulkan kecelakaan. hal ini sering disebut hukum konsekuensi yang tidak diharapkan. Jika memang UU ini akan tetap diberlakukan maka akan menyebabkan peningkatan kebutuhan konsumsi bensin.
Lampu memerlukan tenaga, dan mesin kendaraan menghasilkan tenaga dengan menggunakan bensin. Jika membuat beberapa asumsi, mungkin dapat memperkirakan berapa banyak bensin yang diperlukan?
Kompasiana
Terjadinya pemanasan Global di bumi dikarenakan energi panas yang dipancarkan lampu mempengaruhi cuaca, iklim dan panas pada permukaan bumi secara Global. Bayangkan berapa juta kendaraan sepeda motor seluruh indonesia yang dipaksa membakar lampunya setiap hari. Betapa besar sumbangan peraturan ini terhadap global warming...?
Mungkin perlu mengganti bolham lampu dengan Bolham lampu CFL (compact fluorescent light).
1. Benahi sistem trayek angkutan umum baik bus kota, angkot, ojek dan lain-lain.
2. Tindak pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas
3. Tindak kendaraan-kendaraan yang tidak berperalatan lengkap (tidak ada spion, tidak ada SIM, tidak ada STNK)
4. Tertibkan polisi-polisi tidur yang peletakkan posisinya tidak/kurang tepat sehingga membahayakan pengguna jalan terutama pengendara motor (Ada yang pernah jatuh gara-gara hal gundukan mirip polisi tidur di jalan raya).
5. Aktifkan para polisi lalu lintas dengan maksimal.
6. Benahi pra sarana; seperti dan rambu yang usang/tidak berfungsi dan utamanya jalan rusak (Ayah teman saya meninggal gara-gara jalan berlubang).
Kecelakaan lalu lintas menurut saya justru lebih sering disebabkan oleh ketidakpatuhan pengemudi di jalan raya, seperti ngebut/terburu-buru, ugal-ugalan, melanggar lampu merah, disamping akses jalan yang kurang baik.
Saat ini pabrikan motor juga berlomba-lomba membuat motor dengan fitur Automatic Light On diantaranya adalah "Shogun".
Walaupun akan timbul sedikit masalah karena terbentur aturan setempat, dan juga etika.
Seperti:
Di tempat parkiran juga daerah-daerah khusus seperti perumahan Kopasus/tentara/Polisi lampu wajib di matikan, agar wajah si empunya motor terlihat dengan jelas, sehingga kalau berbuat kriminal misalnya terorisme ataupun perampokan, wajah dapat mudah di kenali, setidaknya ciri fisik yang lain yang mungkin dapat menjadi suatu petunjuk.
Begitu juga saat memasuki kampung; akan sangat tidak sopan bila kita menyorot wajah seseorang, kita bisa dianggap tidak tahu diri. Sedangkan kalo mau dituntun.. jarak masih jauh.
Namun bagi anda yang masih memakai motor lama ingatkan diri sendiri(secara manual) untuk light on, karena debat atau kontra seperti apapun, bagaimanapun juga hal itu sudah menjadi undang-undang bukan lagi imbauan.
Jadi inti posting ini adalah periksa lampu anda sudah nyala belum waktu berkendara agar jangan sampai kena tilang.
Pengendara motor yang terkejut, mengingat dan dalam hati berkata "SIM ada, STNK ada, Duit nggak ada.."
"Helm diatas Standart"
"Perasaaan juga tidak melangar rambu.."
"Motor juga tidak dimodif, spion sepasang, ban nggak kekecilan/kebesaran,
...pentil ban juga ada dan masih nempel".
Petugas: "Selamat siang pak"
Pengendara motor: "Selamat siang"
Petugas: "Bapak tidak menyalakan lampu siang"
Pengendara motor: "WOGH!"
"Light On" Dalam Perspektif hukum tertulis Telah Diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009
Pasal 107 (1)
Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama KendaraanBermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.(2) Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.
Pasal 293 (1)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpamenyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan palinglama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus limapuluh ribu rupiah). (2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakanlampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 ( limabelas) hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Pasal 293 (1)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpamenyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimanadimaksud dalam Pasal107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama1 (satu) bulan atau denda paling banyakRp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). (2) Setiap orang yangmengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada sianghari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidanakurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyakRp100.000,00 (seratus ribu rupiah)
Penerapan “Light On”
Sampai saat ini sudah gencar disosialisasikan salah satunya memakai rekaman di rambu abang ijo.
Dengan menyalanya lampu ini akan memberi tahu kalau ada sesuatu bercahaya lewat di depan penglihat dan menghindarkan si penglihat dalam bahaya tertabrak karena dia bisa mengetahui posisi arah lawannya.
Menyalakan lampu di siang hari bertujuan agar mudah terlihat oleh kendaraan lain, khususnya roda empat dan lebih. Hal itu dimaksudkan agar mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya.
Sebagian anggota masyarakat pemilik sepeda motor mempertanyakan relevansi kewajiban menyalakan lampu di siang hari (Light On) yang diterapkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Viva
Adapun beberapa Efek Negatif pemberlakuan "Light On"
Efek Negatif Secara Umum
1. Beban kerja mesin kendaraan bertambah yang berakibat kepada borosnya bahan bakar yang di pakai.
2. Membuat suhu udara di luar menjadi lebih panas, karena setiap benda yang memancarkan cahaya pasti memancarkan panas.
3. Membuat mata sakit bagi pejalan kaki yang melihatnya. Kalau satu dua motor mungkin tidak masalah, tapi bagaimana jika banyak kendaraan yang menyalakan lampu utama sekaligus, mungkin bisa membutakan pejalan kaki/orang yang memandangnya. :Kabur:
4. Mengurangi umur lampu bolham karena terus di nyalakan baik siang maupun malam.
5. Aki cepat tekor, reflektor lampu meleleh akibat panas
6. Pemborosan uang karena biaya perawatan/pemakaian bertambah (terutama berlaku untuk para pekerja lapangan).
Efek Negatif Ditinjau Dari Efisiensi Energi
Beberapa waktu lalu sepeda motor menjadi tersangka atas pemborosan bahan bakar yang menurut perhituangan pemerintah APBN tidak akan cukup untuk menutupi anggaran subsidi Premium. kini rakyat kembali di salahkan, padahal meningkatnya penggunaan BBM juga tidak lepas dari peraturan pemerintah salah satunya UU lalu lintas terbaru.Mungkin saja menghidupkan lampu di siang hari mengurangi sedikit jumlah kecelakaan di jalan. sebaliknya ini membuat seringkali pada malam hari orang lupa menyalakan lampu dan bisa menimbulkan kecelakaan. hal ini sering disebut hukum konsekuensi yang tidak diharapkan. Jika memang UU ini akan tetap diberlakukan maka akan menyebabkan peningkatan kebutuhan konsumsi bensin.
Lampu memerlukan tenaga, dan mesin kendaraan menghasilkan tenaga dengan menggunakan bensin. Jika membuat beberapa asumsi, mungkin dapat memperkirakan berapa banyak bensin yang diperlukan?
Kompasiana
Efek Negatif Terhadap Global Warming (Go Green)
Kebijakan pemerintah ini nampaknya tidak memperhatikan dampak negatif jangka panjang yang justru berakibat fatal, khususnya pemanasan global (global warming).Terjadinya pemanasan Global di bumi dikarenakan energi panas yang dipancarkan lampu mempengaruhi cuaca, iklim dan panas pada permukaan bumi secara Global. Bayangkan berapa juta kendaraan sepeda motor seluruh indonesia yang dipaksa membakar lampunya setiap hari. Betapa besar sumbangan peraturan ini terhadap global warming...?
Mungkin perlu mengganti bolham lampu dengan Bolham lampu CFL (compact fluorescent light).
Efek Negatif Minor lainnya
Sebenarnya menyalakan lampu di siang hari tidak sepenuhnya aman karena bentrok/bertabrakan dengan fungsi plat motor depan.
Saat lampu memantul ke mata kita otomatis mata kita akan menerima rangsang cahaya berlebih dan menyebabkan menyempitkan pupil, bahasa kerennya "vasokonstriksi ",
Saat lampu memantul ke mata kita otomatis mata kita akan menerima rangsang cahaya berlebih dan menyebabkan menyempitkan pupil, bahasa kerennya "vasokonstriksi ",
pupil yang menyempit menyebabkan cahaya yang masuk berkurang,
tetapi silau lampu "Daytime running lamp" tetap terpancar lebih sedangkan titik gelap di belakang lampu seperti plat nomor depan, wajah pengemudi, atau sesuatu yang dekat dengan pengendara tersebut bisa menjadi tidak terlihat.
Makanya kalo Agan mau nabrak, nyalakan lampu depan(kalo bisa yang terang sekalian) niscaya agan aman. :kabur:
Hiraukan pendapat diatas; karena yang bilang bukanlah seorang Dokter. Pandangan Masyarakat
Kewajiban Nyalakan Lampu Siang Hari Diprotes Alasan pemerintah memberikan peraturan menyalakan lampu disiang hari yang bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan dianggap tidak relevan oleh sebagian besar masyarakat. Sebenarnya jika mau menyelesaikan masalah transportasi, kewajiban penyalaan lampu motor di siang hari bukanlah tindakan bijak, banyak hal-hal lain yang lebih mendesak untuk diselesaikan yang dapat digunakan untuk mengurangi angka kecelakaan1. Benahi sistem trayek angkutan umum baik bus kota, angkot, ojek dan lain-lain.
2. Tindak pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas
3. Tindak kendaraan-kendaraan yang tidak berperalatan lengkap (tidak ada spion, tidak ada SIM, tidak ada STNK)
4. Tertibkan polisi-polisi tidur yang peletakkan posisinya tidak/kurang tepat sehingga membahayakan pengguna jalan terutama pengendara motor (Ada yang pernah jatuh gara-gara hal gundukan mirip polisi tidur di jalan raya).
5. Aktifkan para polisi lalu lintas dengan maksimal.
6. Benahi pra sarana; seperti dan rambu yang usang/tidak berfungsi dan utamanya jalan rusak (Ayah teman saya meninggal gara-gara jalan berlubang).
Kecelakaan lalu lintas menurut saya justru lebih sering disebabkan oleh ketidakpatuhan pengemudi di jalan raya, seperti ngebut/terburu-buru, ugal-ugalan, melanggar lampu merah, disamping akses jalan yang kurang baik.
Efek Positif Pemberlakuan “Light On”
Walaupun belum begitu membuahkan hasil dari pemberlakuan peraturan Light On, namun peraturan ini jelas bertujuan baik, yaitu untuk mengurangi angka kecelakaan. Dampak positif baru akan terasa bila telah beberapa tahun diterapkan, karena akan muncul persentase untuk perbandingan. Untuk saat ini baru sedikit persentase yang ada, dan masih relatif .Saat ini pabrikan motor juga berlomba-lomba membuat motor dengan fitur Automatic Light On diantaranya adalah "Shogun".
Walaupun akan timbul sedikit masalah karena terbentur aturan setempat, dan juga etika.
Seperti:
Di tempat parkiran juga daerah-daerah khusus seperti perumahan Kopasus/tentara/Polisi lampu wajib di matikan, agar wajah si empunya motor terlihat dengan jelas, sehingga kalau berbuat kriminal misalnya terorisme ataupun perampokan, wajah dapat mudah di kenali, setidaknya ciri fisik yang lain yang mungkin dapat menjadi suatu petunjuk.
Begitu juga saat memasuki kampung; akan sangat tidak sopan bila kita menyorot wajah seseorang, kita bisa dianggap tidak tahu diri. Sedangkan kalo mau dituntun.. jarak masih jauh.
Namun bagi anda yang masih memakai motor lama ingatkan diri sendiri(secara manual) untuk light on, karena debat atau kontra seperti apapun, bagaimanapun juga hal itu sudah menjadi undang-undang bukan lagi imbauan.
Jadi inti posting ini adalah periksa lampu anda sudah nyala belum waktu berkendara agar jangan sampai kena tilang.
Sedikit Contoh kejujuran pemimpin yang menggetarkan hati
Diposting oleh
tutorial
01.18
Saat ini kepolisian masih mendapat sorotan, terutama pada kasus dugaan korupsi
simulator SIM. Kasus ini yang membawa polisi terlibat konflik
dengan KPK. Presiden SBY bahkan harus turun tangan untuk menengahi konflik. Dan sekarang siapa yang tidak kenal Djoko Susilo koruptor tingkat wahid sebagai salah satu pelakunya.
Namun belum lama ini tepatnya 4 April lalu(Pas saya iseng nonton youtube tanggal 6 April) tersebar luas di internet.aksi seorang Polisi Bali di Lio yang meminta uang damai dan mengajak minum bir seorang turis Belanda di Pos Polisi tempatnya bertugas, pada jam kerja pula.->sampai diberitakan di Seputar Indonesia RCTI lho.
Pak Polisi ini langsung ngetop ngelebihi Briptu Norman.
Padahal bukankah saat itu(juga saat ini) instansi tempat ia bernaung masih sedang gencar-gencarnya disorot masyarakat? Setidaknya ia tidak melakukannya kepada bangsanya sendiri (Meskipun hal itu tetap tidak bisa dibenarkan).
Lihat versi HD(High Definision) pertama kali saya tahu
disini->http://www.youtube.com/watch?v=MuLvvcn9_70
Kasus ini membuat citra polisi makin merosot.
Kurangnya teladan membuat institusi kepolisian ini sulit berubah.
Salah satu penyebab tidak berjalannya reformasi budaya/kultur sehingga tetap berlangsungnya korupsi di Polri adalah miskinnya teladan dari para atasan(Komandan/Jendralnya). Gaya hidup para jenderal yang bergelimang kemewahan misalnya punya rumah di perumahan Elite namun disisi lain sekaligus miskin prestasi dan kurangnya kontrol menjadi dorongan korupsi bawahan.
Berkaitan dengan teladan, kita tidak akan bisa melupakan Mbah Hoegeng Iman Santosa.
Cerita kejujurannya diceritakan dari generasi ke generasi. Rasanya tak ada yang bisa menyainginya.
Saat masyarakat merindukan sosok polisi jujur, tegas dan mengayomi, hanya nama Hoegeng yang disebut. Tak ada nama lain(Besok-besok akan saya posting Polisi jujur lainnya)
Ini ada beberapa contoh teladan dari almarhum Mbah Hoegeng Iman Santosa.
Hoegeng pun hanya bisa mengelus dada prihatin menyaksikan tingkah polah koleganya yang terbuai uang dan rayuan wanita.
Soeharto memanggil Hoegeng. Secara tersirat dia berkata tak ada tempat untuk
Hoegeng lagi. Dengan tegas Hoegeng menjawab. "Ya sudah. Saya keluar
saja," katanya.
Soeharto menawari Hoegeng dengan jabatan sebagai duta besar atau diplomat di negara lain. Sebuah kebiasaan untuk membuang mereka yang kritis terhadap Orde Baru.
"Saya tidak bisa jadi diplomat. Diplomat harus bisa minum koktail, saya tidak suka koktail," sindir Hoegeng.
Tanggal 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus ini. Ironinya dengan alasan penyegaran, justru pengganti Hoegeng, Jenderal M Hasan lebih tua satu tahun. Banyak pihak ketika itu menilai pergantian Hoegeng penuh intrik politik. Tapi Hoegeng tak peduli dicopot. Dia sadar itu risiko memperjuangkan tegaknya hukum dengan kejujuran, dan sikap antikorupsi.
Tulisan itu adalah memo dari mantan Kapolri Jenderal Hoegeng pada Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo sekitar tahun 1977. Walau sudah pensiun, Hoegeng masih peduli pada masalah di kepolisian. Banyak masyarakat maupun polisi yang masih memberikan laporan jika ada korupsi atau perilaku petinggi polisi yang tak beres.
Ketika itu Hoegeng dilapori seorang perwira menengah di Proovost Polri soal adanya permainan kotor para petinggi di Jawatan Keuangan Polri. Hoegeng menyelidiki kasus itu dan ternyata benar. Ada korupsi besar senilai Rp 6 miliar. Jumlah yang luar biasa besar untuk masa itu. Bahkan Deputy Kapolri Letjen Siswadji juga terlibat.
"Sebagai mantan Kapolri, saya benar-benar prihatin dan malu dengan adanya kasus ini," kata Hoegeng .
Namun belum lama ini tepatnya 4 April lalu(Pas saya iseng nonton youtube tanggal 6 April) tersebar luas di internet.aksi seorang Polisi Bali di Lio yang meminta uang damai dan mengajak minum bir seorang turis Belanda di Pos Polisi tempatnya bertugas, pada jam kerja pula.->sampai diberitakan di Seputar Indonesia RCTI lho.
Pak Polisi ini langsung ngetop ngelebihi Briptu Norman.
Padahal bukankah saat itu(juga saat ini) instansi tempat ia bernaung masih sedang gencar-gencarnya disorot masyarakat? Setidaknya ia tidak melakukannya kepada bangsanya sendiri (Meskipun hal itu tetap tidak bisa dibenarkan).
Lihat versi HD(High Definision) pertama kali saya tahu
disini->http://www.youtube.com/watch?v=MuLvvcn9_70
Kasus ini membuat citra polisi makin merosot.
Kurangnya teladan membuat institusi kepolisian ini sulit berubah.
Salah satu penyebab tidak berjalannya reformasi budaya/kultur sehingga tetap berlangsungnya korupsi di Polri adalah miskinnya teladan dari para atasan(Komandan/Jendralnya). Gaya hidup para jenderal yang bergelimang kemewahan misalnya punya rumah di perumahan Elite namun disisi lain sekaligus miskin prestasi dan kurangnya kontrol menjadi dorongan korupsi bawahan.
Berkaitan dengan teladan, kita tidak akan bisa melupakan Mbah Hoegeng Iman Santosa.
Cerita kejujurannya diceritakan dari generasi ke generasi. Rasanya tak ada yang bisa menyainginya.
Saat masyarakat merindukan sosok polisi jujur, tegas dan mengayomi, hanya nama Hoegeng yang disebut. Tak ada nama lain(Besok-besok akan saya posting Polisi jujur lainnya)
Ini ada beberapa contoh teladan dari almarhum Mbah Hoegeng Iman Santosa.
1. Menyuruh istri menutup toko bunga
Sebagai perwira, Hoegeng hidup pas-pasan. Untuk itulah istri Hoegeng,
Merry Roeslani membuka toko bunga. Toko bunga itu cukup laris dan terus
berkembang.
Tapi sehari sebelum Hoegeng akan dilantik menjadi Kepala Jawatan Imigrasi (kini jabatan ini disebut dirjen imigrasi) tahun 1960, Hoegeng meminta Merry menutup toko bunga tersebut. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan istrinya. Apa hubungannya dilantik menjadi kepala jawatan imigrasi dengan menutup toko bunga.
"Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya," jelas Hoegeng.
Istri Hoegeng yang selalu mendukung suaminya untuk hidup jujur dan bersih memahami maksud permintaan Hoegeng. Dia rela menutup toko bunga yang sudah maju dan besar itu.
"Bapak tak ingin orang-orang beli bunga di toko itu karena jabatan bapak," kata Merry.
Tapi sehari sebelum Hoegeng akan dilantik menjadi Kepala Jawatan Imigrasi (kini jabatan ini disebut dirjen imigrasi) tahun 1960, Hoegeng meminta Merry menutup toko bunga tersebut. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan istrinya. Apa hubungannya dilantik menjadi kepala jawatan imigrasi dengan menutup toko bunga.
"Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya," jelas Hoegeng.
Istri Hoegeng yang selalu mendukung suaminya untuk hidup jujur dan bersih memahami maksud permintaan Hoegeng. Dia rela menutup toko bunga yang sudah maju dan besar itu.
"Bapak tak ingin orang-orang beli bunga di toko itu karena jabatan bapak," kata Merry.
2. Tolak rayuan pengusaha cantik
Kapolri Hoegeng Imam Santosa pun pernah merasakan godaan suap. Dia
pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang
terlibat kasus penyelundupan. Wanita itu meminta Hoegeng agar kasus yang
dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.
Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya.
Wanita ini pun berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan oleh Hoegeng. Tapi si wanita tak putus asa. Dia terus mendekati Hoegeng.
Yang membuat Hoegeng heran, malah koleganya di kepolisian dan kejaksaan yang memintanya untuk melepaskan wanita itu. Hoegeng menjadi heran, kenapa begitu banyak pejabat yang mau menolong pengusaha wanita tersebut. Belakangan Hoegeng mendapat kabar, wanita itu tidak segan-segan tidur dengan pejabat demi memuluskan aksi penyelundupannya. Astaghfirullahaladzim
Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya.
Wanita ini pun berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan oleh Hoegeng. Tapi si wanita tak putus asa. Dia terus mendekati Hoegeng.
Yang membuat Hoegeng heran, malah koleganya di kepolisian dan kejaksaan yang memintanya untuk melepaskan wanita itu. Hoegeng menjadi heran, kenapa begitu banyak pejabat yang mau menolong pengusaha wanita tersebut. Belakangan Hoegeng mendapat kabar, wanita itu tidak segan-segan tidur dengan pejabat demi memuluskan aksi penyelundupannya. Astaghfirullahaladzim
Hoegeng pun hanya bisa mengelus dada prihatin menyaksikan tingkah polah koleganya yang terbuai uang dan rayuan wanita.
3. Mengatur lalu lintas di perempatan
Teladan Jenderal Hoegeng bukan hanya soal kejujuran dan antikorupsi.
Hoegeng juga sangat peduli pada masyarakat dan anak buahnya. Saat sudah
menjadi Kapolri dengan pangkat jenderal berbintang empat, Hoegeng masih
turun tangan mengatur lalu lintas di perempatan.
Hoegeng berpendapat seorang polisi adalah pelayan masyarakat. Dari mulai pangkat terendah sampai tertinggi, tugasnya adalah mengayomi masyarakat. Dalam posisi sosial demikian, maka seorang agen polisi sama saja dengan seorang jenderal.
"Karena prinsip itulah, Hoegeng tidak pernah merasa malu, turun tangan sendiri mengambil alih tugas teknis seorang anggota polisi yang kebetulan sedang tidak ada atau tidak di tempat. Jika terjadi kemacetan di sebuah perempatan yang sibuk, dengan baju dinas Kapolri, Hoegeng akan menjalankan tugas seorang polantas di jalan raya. Itu dilakukan Hoegeng dengan ikhlas seraya memberi contoh kepada anggota polisi yang lain tentang motivasi dan kecintaan pada profesi."
Demikian ditulis dalam buku Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa- terbitan Bentang.
Hoegeng selalu tiba di Mabes Polri sebelum pukul 07.00 WIB. Sebelum sampai di kantor, dia memilih rute yang berbeda dan berputar dahulu dari rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat. Maksudnya untuk memantau situasi lalu lintas dan kesiapsiagaan aparat kepolisian di jalan.
Saat suasana ramai, seperti malam tahun baru, Natal atau Lebaran, Hoegeng juga selalu terjun langsung mengecek kesiapan aparat di lapangan. Dia memastikan kehadiran para petugas polisi adalah untuk memberi rasa aman, bukan menimbulkan rasa takut. Polisi jangan sampai jadi momok untuk masyarakat.
Hoegeng berpendapat seorang polisi adalah pelayan masyarakat. Dari mulai pangkat terendah sampai tertinggi, tugasnya adalah mengayomi masyarakat. Dalam posisi sosial demikian, maka seorang agen polisi sama saja dengan seorang jenderal.
"Karena prinsip itulah, Hoegeng tidak pernah merasa malu, turun tangan sendiri mengambil alih tugas teknis seorang anggota polisi yang kebetulan sedang tidak ada atau tidak di tempat. Jika terjadi kemacetan di sebuah perempatan yang sibuk, dengan baju dinas Kapolri, Hoegeng akan menjalankan tugas seorang polantas di jalan raya. Itu dilakukan Hoegeng dengan ikhlas seraya memberi contoh kepada anggota polisi yang lain tentang motivasi dan kecintaan pada profesi."
Demikian ditulis dalam buku Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa- terbitan Bentang.
Hoegeng selalu tiba di Mabes Polri sebelum pukul 07.00 WIB. Sebelum sampai di kantor, dia memilih rute yang berbeda dan berputar dahulu dari rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat. Maksudnya untuk memantau situasi lalu lintas dan kesiapsiagaan aparat kepolisian di jalan.
Saat suasana ramai, seperti malam tahun baru, Natal atau Lebaran, Hoegeng juga selalu terjun langsung mengecek kesiapan aparat di lapangan. Dia memastikan kehadiran para petugas polisi adalah untuk memberi rasa aman, bukan menimbulkan rasa takut. Polisi jangan sampai jadi momok untuk masyarakat.
4. Memberantas semua beking kejahatan
Banyak aparat hukum malah menjadi beking tempat maksiat, perjudian
hingga menjadi bodyguard. Hanya sedikit yang berani mengobrak-abrik
praktik beking ini. Polisi super Hoegeng Imam Santosa mungkin yang
paling berani.
Ceritanya tahun 1955, Kompol Hoegeng mendapat perintah pindah ke Medan.
Ceritanya tahun 1955, Kompol Hoegeng mendapat perintah pindah ke Medan.
Tugas berat sudah menantinya. Penyelundupan
dan perjudian sudah merajalela di kota itu. Para bandar judi telah
menyuap para polisi, tentara dan jaksa di Medan. Mereka yang sebenarnya
menguasai hukum. Aparat tidak bisa berbuat apa-apa disogok uang, mobil,
perabot mewah dan wanita. Mereka tak ubahnya kacung-kacung para bandar
judi.
Bukan tanpa alasan kepolisian mengutus Hoegeng ke Medan. Sejak muda dia dikenal jujur, berani dan antikorupsi. Hoegeng juga haram menerima suap maupun pemberian apapun.
Maka tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumut. Hoegeng pun pindah dari Surabaya ke Medan. Belum ada rumah dinas untuk Hoegeng dan keluarganya karena rumah dinas di Medan masih ditempati pejabat lama.
Cerita soal keuletan para pengusaha judi benar-benar terbukti. Baru saja Hoegeng mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya. Utusan itu menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng. Tak lupa, dia juga mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng hadiah dari para pengusaha.
Hoegeng menolak dengan halus. Dia memilih tinggal di Hotel De Boer menunggu sampai rumah dinasnya tersedia.
Kira-kira dua bulan kemudian, saat rumah dinas di Jl Rivai siap ditinggali, bukan main terkejutnya Hoegeng. Rumah dinasnya sudah penuh barang-barang mewah. Mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal. Hal yang sangat luar biasa. Tahun 1956, kulkas dan piano belum tentu ada di rumah pejabat sekelas menteri sekalipun.
Ternyata barang itu lagi-lagi hadiah dari para bandar judi. Utusan yang menemui Hoegeng di Pelabuhan Belawan datang lagi. Tapi Hoegeng malah meminta agar barang-barang mewah itu dikeluarkan dari rumahnya. Hingga waktu yang ditentukan, utusan itu juga tidak memindahkan barang-barang mewah tersebut.
Apa tindakan Hoegeng?
Dia memerintahkan polisi pembantunya dan para kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya. Diletakkan begitu saja di depan rumah. Bagi Hoegeng itu lebih baik daripada melanggar sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia.
Hoegeng geram mendapati para polisi, jaksa dan tentara disuap dan hanya menjadi kacung para bandar judi. "Sebuah kenyataan yang amat memalukan," ujarnya geram.
Bukan tanpa alasan kepolisian mengutus Hoegeng ke Medan. Sejak muda dia dikenal jujur, berani dan antikorupsi. Hoegeng juga haram menerima suap maupun pemberian apapun.
Maka tahun 1956, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi Sumut. Hoegeng pun pindah dari Surabaya ke Medan. Belum ada rumah dinas untuk Hoegeng dan keluarganya karena rumah dinas di Medan masih ditempati pejabat lama.
Cerita soal keuletan para pengusaha judi benar-benar terbukti. Baru saja Hoegeng mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya. Utusan itu menyampaikan selamat datang untuk Hoegeng. Tak lupa, dia juga mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng hadiah dari para pengusaha.
Hoegeng menolak dengan halus. Dia memilih tinggal di Hotel De Boer menunggu sampai rumah dinasnya tersedia.
Kira-kira dua bulan kemudian, saat rumah dinas di Jl Rivai siap ditinggali, bukan main terkejutnya Hoegeng. Rumah dinasnya sudah penuh barang-barang mewah. Mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal. Hal yang sangat luar biasa. Tahun 1956, kulkas dan piano belum tentu ada di rumah pejabat sekelas menteri sekalipun.
Ternyata barang itu lagi-lagi hadiah dari para bandar judi. Utusan yang menemui Hoegeng di Pelabuhan Belawan datang lagi. Tapi Hoegeng malah meminta agar barang-barang mewah itu dikeluarkan dari rumahnya. Hingga waktu yang ditentukan, utusan itu juga tidak memindahkan barang-barang mewah tersebut.
Apa tindakan Hoegeng?
Dia memerintahkan polisi pembantunya dan para kuli angkut mengeluarkan barang-barang itu dari rumahnya. Diletakkan begitu saja di depan rumah. Bagi Hoegeng itu lebih baik daripada melanggar sumpah jabatan dan sumpah sebagai polisi Republik Indonesia.
Hoegeng geram mendapati para polisi, jaksa dan tentara disuap dan hanya menjadi kacung para bandar judi. "Sebuah kenyataan yang amat memalukan," ujarnya geram.
5. Hoegeng dan penyelundupan mobil mewah Robby Tjahjadi
Kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby Tjahjadi sangat
fenomenal pada akhir periode 1960an sampai awal 1970an.
Robby adalah
anak muda yang menyelundupkan ratusan mobil mewah ke Indonesia.
Bayangkan tahun 1968, saat rakyat masih susah makan, di jalanan
berkeliaran mobil Roll Royce, Jaguar, Alfa Romeo, BMW, Mercedes Benz dan
lain-lain.
Robby menyuap sejumlah pihak di bea cukai dan kepolisian untuk melanggengkan aksinya. Diduga ada keterlibatan keluarga Cendana dalam kasus ini. Maka ketika Jenderal Hoegeng membongkar kasus ini, bukan pujian atau penghargaan yang didapat. Soeharto mencopot jenderal penuh teladan ini sebagai Kapolri.
Robby menyuap sejumlah pihak di bea cukai dan kepolisian untuk melanggengkan aksinya. Diduga ada keterlibatan keluarga Cendana dalam kasus ini. Maka ketika Jenderal Hoegeng membongkar kasus ini, bukan pujian atau penghargaan yang didapat. Soeharto mencopot jenderal penuh teladan ini sebagai Kapolri.
6. Hoegeng dan pemerkosaan Sum Kuning
Bagian ini sudah sedikit saya ceritakan di posting sebelumnya
Sumarijem adalah seorang wanita penjual telur ayam berusia 18 tahun.
Tanggal 21 September 1970, Sumarijem yang sedang menunggu bus di pinggir
jalan, tiba-tiba diseret masuk ke dalam mobil oleh beberapa orang pria.
Di dalam mobil, Sum diberi eter hingga tak sadarkan diri. Dia dibawa ke
sebuah rumah di Klaten dan diperkosa bergiliran oleh para penculiknya.
Setelah puas menjalankan aksi biadab mereka, Sum ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Gadis malang ini pun melapor ke polisi. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu.
Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum mengaku disuruh mengakui cerita yang berbeda dari versi sebelumnya. Dia diancam akan disetrum jika tidak mau menurut. Sum pun disuruh membuka pakaiannya, dengan alasan polisi mencari tanda palu arit di tubuh wanita malang itu.
Karena melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding anggota Gerwani. Saat itu memang masa-masanya pemerintah Soeharto gencar menangkapi anggota PKI dan underbouw-nya, termasuk Gerwani.
Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sidang perdana yang ganjil ini tertutup untuk wartawan. Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah.
Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu. Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.
Dalam putusan hakim dibeberkan pula nestapa Sum selama ditahan polisi. Dianiaya, tak diberi obat saat sakit dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso. Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi.
Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum Kuning.
"Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak," tegas Hoegeng.
Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya Tim Pemeriksa Sum Kuning, dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.
Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib. Hal ini dinilai luar biasa. Kopkamtib adalah lembaga negara yang menangani masalah politik luar biasa. Masalah keamanan yang dianggap membahayakan negara. Kenapa kasus perkosaan ini sampai ditangani Kopkamtib?
Setelah puas menjalankan aksi biadab mereka, Sum ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Gadis malang ini pun melapor ke polisi. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu.
Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum mengaku disuruh mengakui cerita yang berbeda dari versi sebelumnya. Dia diancam akan disetrum jika tidak mau menurut. Sum pun disuruh membuka pakaiannya, dengan alasan polisi mencari tanda palu arit di tubuh wanita malang itu.
Karena melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding anggota Gerwani. Saat itu memang masa-masanya pemerintah Soeharto gencar menangkapi anggota PKI dan underbouw-nya, termasuk Gerwani.
Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sidang perdana yang ganjil ini tertutup untuk wartawan. Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah.
Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu. Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.
Dalam putusan hakim dibeberkan pula nestapa Sum selama ditahan polisi. Dianiaya, tak diberi obat saat sakit dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso. Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi.
Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum Kuning.
"Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak," tegas Hoegeng.
Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya Tim Pemeriksa Sum Kuning, dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.
Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib. Hal ini dinilai luar biasa. Kopkamtib adalah lembaga negara yang menangani masalah politik luar biasa. Masalah keamanan yang dianggap membahayakan negara. Kenapa kasus perkosaan ini sampai ditangani Kopkamtib?
Dalam kasus persidangan
perkosaan Sum, polisi kemudian mengumumkan pemerkosa Sum berjumlah 10
orang. Semuanya anak orang biasa, bukan anak penggede alias pejabat
negara. Para terdakwa pemerkosa Sum membantah keras melakukan
pemerkosaan ini. Mereka bersumpah rela mati jika benar memerkosa.
Kapolri Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.
Kapolri Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.
Hoegeng dicopot sebagai Kapolri oleh Presiden Soeharto.
Dari segi kinerja, tak ada yang merugikan kemampuan dan kejujuran
Hoegeng. Jenderal jujur ini hanya punya satu kesalahan: Berani melawan Soeharto dan kroninya.
Soeharto menawari Hoegeng dengan jabatan sebagai duta besar atau diplomat di negara lain. Sebuah kebiasaan untuk membuang mereka yang kritis terhadap Orde Baru.
"Saya tidak bisa jadi diplomat. Diplomat harus bisa minum koktail, saya tidak suka koktail," sindir Hoegeng.
Tanggal 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus ini. Ironinya dengan alasan penyegaran, justru pengganti Hoegeng, Jenderal M Hasan lebih tua satu tahun. Banyak pihak ketika itu menilai pergantian Hoegeng penuh intrik politik. Tapi Hoegeng tak peduli dicopot. Dia sadar itu risiko memperjuangkan tegaknya hukum dengan kejujuran, dan sikap antikorupsi.
7. Selalu berpesan polisi jangan sampai dibeli
Mantan Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo punya kenangan soal Hoegeng. Widodo ingat betul pesan Hoegeng padanya.
"Mas Widodo jangan sampai kendor memberantas perjudian dan penyelundupan karena mereka ini orang-orang yang berbahaya. Suka menyuap. Jangan sampai polisi bisa dibeli," tutur Widodo menirukan pesan Hoegeng semasa itu.
Widodo tahu Hoegeng tidak asal memberikan perintah. Hoegeng telah membuktikan dirinya memang tidak bisa dibeli. Sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujurannya. Dia tak sudi menerima suap sepeser pun. Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah.
"Kata-kata mutiara yang masih saya ingat dari Pak Hoegeng adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik," kenang Widodo.
Widodo bahkan menyamakan mantan atasannya dengan Elliot Ness, penegak hukum legendaris yang memerangi gembong mafia Al Capone di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mafia menyuap hampir seluruh polisi, jaksa dan hakim di Chicago. Karena itu mereka bebas menjalankan aksi-aksi kriminal.
Tapi saat itu Elliot Ness dan kelompoknya yang dikenal sebagai The Untouchables atau mereka yang tak tersentuh suap, berhasil mengobrak-abrik kelompok gengster itu.
"Pak Hoegeng itu tak kenal kompromi dan selalu bekerja keras memberantas kejahatan," jelas Widodo.
"Mas Widodo jangan sampai kendor memberantas perjudian dan penyelundupan karena mereka ini orang-orang yang berbahaya. Suka menyuap. Jangan sampai polisi bisa dibeli," tutur Widodo menirukan pesan Hoegeng semasa itu.
Widodo tahu Hoegeng tidak asal memberikan perintah. Hoegeng telah membuktikan dirinya memang tidak bisa dibeli. Sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal karena keberanian dan kejujurannya. Dia tak sudi menerima suap sepeser pun. Barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah.
"Kata-kata mutiara yang masih saya ingat dari Pak Hoegeng adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik," kenang Widodo.
Widodo bahkan menyamakan mantan atasannya dengan Elliot Ness, penegak hukum legendaris yang memerangi gembong mafia Al Capone di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mafia menyuap hampir seluruh polisi, jaksa dan hakim di Chicago. Karena itu mereka bebas menjalankan aksi-aksi kriminal.
Tapi saat itu Elliot Ness dan kelompoknya yang dikenal sebagai The Untouchables atau mereka yang tak tersentuh suap, berhasil mengobrak-abrik kelompok gengster itu.
"Pak Hoegeng itu tak kenal kompromi dan selalu bekerja keras memberantas kejahatan," jelas Widodo.
8. Setelah pensiunpun beliau masih tetap aktif mendedikasikan dirinya untuk polisi.
"Wid, sekarang ini kok polisi sudah kaya-kaya. Sampai-sampai sudah ada yang punya rumah di Kemang, dari mana duitnya itu?"Tulisan itu adalah memo dari mantan Kapolri Jenderal Hoegeng pada Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo sekitar tahun 1977. Walau sudah pensiun, Hoegeng masih peduli pada masalah di kepolisian. Banyak masyarakat maupun polisi yang masih memberikan laporan jika ada korupsi atau perilaku petinggi polisi yang tak beres.
Ketika itu Hoegeng dilapori seorang perwira menengah di Proovost Polri soal adanya permainan kotor para petinggi di Jawatan Keuangan Polri. Hoegeng menyelidiki kasus itu dan ternyata benar. Ada korupsi besar senilai Rp 6 miliar. Jumlah yang luar biasa besar untuk masa itu. Bahkan Deputy Kapolri Letjen Siswadji juga terlibat.
"Sebagai mantan Kapolri, saya benar-benar prihatin dan malu dengan adanya kasus ini," kata Hoegeng .
Sampai awal 1980-an Hoegeng masih banyak menerima keluhan dan informasi
tentang kinerja polisi. Itu membuktikan jika Hoegeng masih mendapat hati
di rakyat, dan mantan anak buahnya.
Beliau mengisi hari-harinya dengan menyanyi lagu Hawaii. Dia punya
band The Hawaiian Seniors yang kerap tampil di TVRI. Setelah bergabung
dengan Petisi 50 (kelompok penentang Soeharto;
Tokoh-tokohnya antara lain Jenderal AH Nasution, Jenderal Hoegeng,
Letjen M Jasin, Ali Sadikin, Mohammad Natsir dll. Mereka
menolak gaya Soeharto yang otoriter.) , sekadar menyanyi di TV pun dilarang (Perlu diketahui saat itu pensiun beliau cuma Rp 10.000).
Kala itu Menteri Penerangan Ali Murtopo yang melarangnya. Dia beralasan acara itu tidak sesuai budaya Indonesia. Ironisnya acara berbau barat yang lain tak kenal semprit.
Pangkopkamtib Laksamana Sudomo meminta masyarakat agar waspada pada lagu-lagu Hoegeng. Dia menyebutkan bisa saja Hoegeng menyanyikan lagu hasutan untuk memaksa rakyat membuat kerusuhan.
Alasan yang tak masuk akal.
Kala itu Menteri Penerangan Ali Murtopo yang melarangnya. Dia beralasan acara itu tidak sesuai budaya Indonesia. Ironisnya acara berbau barat yang lain tak kenal semprit.
Pangkopkamtib Laksamana Sudomo meminta masyarakat agar waspada pada lagu-lagu Hoegeng. Dia menyebutkan bisa saja Hoegeng menyanyikan lagu hasutan untuk memaksa rakyat membuat kerusuhan.
Alasan yang tak masuk akal.
Saat itu Kritik terhadap Soeharto selalu dicap kritik terhadap pancasila dan dianggap mengancam keamanan negara.
Masuk Petisi 50 berarti memasuki kuburan politik. Anggotanya dicekal ke
luar negeri, dilarang tampil di depan umum, dilarang menemui wartawan
dan selalu diawasi.?
Diatas adalah beberapa teladan almarhum Mbah Hoegeng Iman Santosa yang semasa hidupnya penuh kesederhanaan. Sangat aneh jika di masa sekarang, ada Jenderal Polisi dengan jabatan Wakapolri berkata, hidup dari gaji saja tidak cukup.
Saya rangkum dari
Sumber Merdeka.com->Buku 'Hoegeng, Oase Menyejukkan di
Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa,' Karya Aris Santoso
bersama rekan. Terbitan PT Bentang Pustaka.
Langganan:
Postingan (Atom)