Lagi males merangkai...
Ada dua tipe beban dalam masyarakat. Yaitu si Alim yang jahat dan si bodoh yang rajin.
"Sedekah itu tidak akan membuat kita miskin, malah sebaliknya akan membuat kita makin kaya!".
Lagi-lagi Toying mengucapkan kalimat itu. Hal itulah yang membuatnya rajin berdekah karena berpegangan bahwa Tuhan akan membalas berkali-kali lipat apa yang disedekahkannya. Toying adalah seorang ahli sedekah. Ia sangat rajin bersedekah.
Bahkan bila diminta menyedekahkan seluruh keuntungan bersih usahanya selama setahunpun, ia takkan enggan untuk melaksanakan. Lho kok bisa sampai begitu?. Apa nggak sayang?. Tentu tidak, ia bisa melakukannya tanpa beban, sebesar apapun nominalnya. Ya karena tidak ada kandungan keringat dia didalamnya. Itu cuma uang lewat. Yang kerja, yang capek kan para pegawainya, bukan dia.
Ini juga yang menurut keyakinannya pribadi sebagai bentuk pencucian uang. Bahwa semua harta yang didapatkannya dengan cara haram bisa menjadi halal. Dengan mendirikan banyak usaha bermodal uang haram. Dari perusahaan, toko komputer, pusat perbelanjaan hingga restoran, "uang halal" diperolehnya. Perilakunya tidak berbeda dengan banyak para pelaku korupsi yang menyedekahkan 2,5% dari harta hasil korupsinya demi anggapan untuk mensucikan hartanya itu.
'Katakanlah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu nilainya kecil. Nilai akhirat jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa'. An Nisa: 77
Tentu itu tidak berlaku bagi Uus juga para pengikutnya. Sebagaimana Toying.
Yang menganggap bahwa di dunia ini, materi adalah kehormatan.
Pahala itu cuma buat di akherat!. Sedangkan kita yang masih ada di dunia ini butuhnya duit!. Begitu kira-kira orang semacam UUS dan Toying menanggapi.
Sedekah itu untuk orang yang kesusahan. Semakin banyak bersedekah, semakin banyak yang terbantu. Bukan untuk sesuatu yang nggak jelas. untuk mendapatkan balasan yang lebih besar didunia. Yah balasan di akherat hanya untuk orang yang beriman saja sih.
Katakanlah Allah-lah(yang menurunkannya), kemudian(setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. QS Al An'am 91
Si Alim yang jahat
'Seringkali kebaikan hanya dijadikan permainan bagi orang yang tak tahu arti sebuah ketulusan'
Semua ucapan pembual/pendusta itu boleh dipercaya, karena orang yang ahli berdusta itu akan selalu merangkai kata dan cerita demi menarik minat pendengarnya agar bisa membuahkan rasa simpati dan ketakjuban agar disukai banyak orang sekalipun ucapannya tidak sesuai fakta, tapi mampu membius orang menjadi berhalusinasi tingkat tinggi hingga apapun diserahkannya. Ilmu ngibul yang menyengsarakan banyak orang. Berlindung dibalik agama.
Dari dulu aku nggak pernah percaya sama guru agama/ustad yang khutbahnya bicarain duit melulu. Sedekah itu ibadah dan hanya mengharapkan ridhoNya. Investasi itu jauh dari ibadah dan hanya mengharapkan keuntungan/pamrih. Kenapa digabungin?
Setelah masuk penjara tuh nggak jauh dari pasal 378, semakin sering masuk jadi semakin pintar karena terus belajar. Didalam penjara mempunyai banyak waktu untuk belajar mengenai semua hal itu.
Bagaimana cara menipu tapi tanpa tersentuh hukum. Pasal 378/372. Juga pasal 365 tentang perampokan, bagaimana cara menghindarinya. Sudah ada semua hitungannya.
Sedekahkan semua hartamu nanti akan dikembalikan menjadi berkali-kali lipat!.
Biar Allah yang bekerja!
Nggak percaya!?. Kafir!
"Enak betul, dia yang nerima sedekah, Allah yang disuruh ngganti sampai berkali-kali lipat pula.
Sebagai seorang alim seharusnya Uus mengetahui ada ayat
lainnya. Tidak pantas mendapatkan julukan ustad kalau sampai tidak
mengetahui ayat-ayat lain yang berhubungan dengan inti kajiannya itu.
Namun mungkin ia sengaja tidak akan pernah mengeksposnya demi
tercapainya tujuan dirinya. Yaitu berupa penggalangan dana/materi. Yang
bisa diputarkannya sebagai modal mendapatkan kekayaan.
"Kalau cincin ini diminta oleh Allah boleh nggak? Ucap Uus sembari menunjuk cincin yang ada di jari manis salah seorang peserta tauziahnya yang ada dibarisan depan.
Berada didepan keramaian dan dengan disertai penunjukkan langsung membuat si peserta enggan untuk menolak. Dan Uus segera menengadahkan tangannya sebagai gestur bersiap menerima lungsuran cincin dari jamaahnya itu.
'Padahal bukannya dengan kalimat itu, ia mengatakan bahwa dirinya adalah Allah?.
Diperlukan skill komunikasi yang mumpuni agar bisa menggerakkan massa demi mendukung perkataannya/keinginannya. Dan Uus memang memilikinya.
Si bodoh yang rajin
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah Ayat 261
Itulah fakta yang dikemukakan Uus kepada para pengikutnya. Ayat ini juga yang menjadi pegangan Toying.
"Lho ini lho ada ayatnya. Ucap Toying berkali-kali.
Ini adalah janji Allah.
Allah didekte harus mengabulkan materi sedekah kembali kepadanya menjadi berkali-kali lipat.
Bias konfirmasi lagi-lagi dilontarkannya. Dan Toying memang mendapatkan hasil dari sedekah yang dijalaninya itu.
Walaupun sebenarnya, ayat tersebut merujuk pada pahala, bukan materi dunia.
Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. asy syura ayat 20
Tuhan tak butuh amalmu. Dan Tuhan sudah mengembalikan semuanya berkali-kali lipat secara tunai kepadamu didunia ini.
Cih, sungguh bodoh. Dikasih kesempatan menjadi Angkara murni malah menolak karena plin plan.
Maka jalanilah sisa hidup mu ini hingga kematian menjemput nanti sebagai Setan berwujud manusia.
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).