"Biarlah orang lain menderita, asalkan aku tetap bisa hidup bahagia". Itulah prinsip dasar yang dimiliki Toying.
"Aku minta cerai darimu, juga gono-gini semuanya dibagi dua sama besar"
"Enak aja. Aku yang kerja, kamu cuma enak-enakan dirumah. " jawab Toying sinis.
"Aku juga bisa kerja!"
"Huh, hasilnya paling juga sedikit. Sekecil gaji pegawai biasa. Nggak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan penghasilanku.
"Apa yang bisa kamu banggakan dari kerjaan yang bahkan tidak berasal dari peluh keringatmu. Memangnya aku mau kalau aku tahu kamu nafkahi memakai uang haram!?"
"Memangnya kalau aku kerja kasar bisa dapat hasil sebesar ini!?. Bisa buat mencukupi kebutuhanmu!?.
"Jangan bawa-bawa keluarga demi sifat lobamu itu!. Kau cuma pemalas yang ingin dapat hasil besar tanpa perlu kerja keras. Kamu cuma bisa nyogok!".
"Kamu juga pakai uangnya buat nyewa perek kan!?. Seperti tidak punya istri saja, seperti aku tidak bisa melayanimu. Ibumu pasti bangga sama kamu.
Oh jelas bangga. Aku bisa membangunkan banyak masjid untuknya. balas Toying
"Ingat aku tidak sepertimu, aku menghargai ikatan perkawinan kita!. Ikatan sumpah didepan Yang Maha Kuasa. Bapakku pasti bangga kepadaku. Bapakku yang menyerahkan diriku kepadamu, tanpa tahu menantunya itu rasis dan berhati busuk.
Hah. Lalu apa yang kamu lakukan sama Eka!?.
Terkejut nama itu disebut istrinyapun bersuara
"Kamu ingat.. Eka itu lelaki pilihanmu!. Yang kamu gadang-gadang menjadi penerusmu sebagai menantu. Meski kamu tahu agamanya nggak bagus, bahkan meskipun kamu tahu ia non muslim, agama dan kepercayaannyanya beda sama kita!. Tapi kau tetap bersikukuh memilihnya!.
"Hanya karena alasan dia pintar beda denganmu."
"!?"
Aku juga "pintar" kok. Buktinya bisa kamu lihat sendiri semua kekayaan ini.
Kamu pasti tahukan budaya didikan dari bangsamu. Kalau kamu pintar ya jadi dokter. Yang bodoh diajari usaha. Biar jadinya sama-sama kaya.
Toying tidak bisa menjawab karena memang kenyataannya seperti itu.
"Kalau aku tahu kelakuanmu sebusuk ini. Harusnya dulu aku terusin sama Eka.
"Lalu kenapa nggak kamu terusin!?. Kan enak tuh. Terusin aja.
"Toying!"
"Kamu sadar menyuruh melakukan seperti itu kepada istrimu sendiri!?.
"Kamu sadar menyuruh melakukan seperti itu kepada ibu dari anakmu!?.
Apa kamu manusia!?.
Mimik muka sang istri semakin merah menahan amarah.
Toying menanggapi dengan masa bodoh.
'Ya jelas enggaklah. Enak aja. Kalau aku sih gpp toh itu pakai uangku sendiri' batin Toying.
Tuhan nggak akan memberikan cobaan melebihi kapasitas hambanya. Kapasitasmu sungguhlah kecil. Makanya kamu nggak pernah diberikan ujian, apalagi menyangkut harta benda. Karena kamu nggak akan pernah bisa bangkit kembali.
Oh bagus itu. Maturnuwun, maturnuwun. Terimakasih sudah mengucapkan hal itu.
Jadi aku akan tetap kaya kan?. Nanti aku bakal bangun masjid lebih banyak lagi. Aku akan santuni lebih banyak lagi anak yatim dan orang-orang susah. Akan aku jadikan mereka peliharaanku. Tenang saja mereka nggak akan kelaparan apalagi sampai mati kelaparan. Aku akan bertanggungjawab terhadap peliharaanku itu!.
"Lalu apa yang kamu pikirkan tentang orang-orang yang sudah kamu zalimi?."
"Huh aku nggak takut sama kutukan. Terserah mau mengutukku apa. Aku nggak takut!."
Kamu tahu semua orang yang kamu zalimi akan mendoakan satu hal yang sama.
"Demi Allah aku bersumpah. Kau boleh merusak duniaku, kau bisa merusak hidupku. Tapi kami juga tidak ridha kalau kau mendapatkan akherat.
Semua hartamu tidak akan bermanfaat untukmu. Semua hartamu tidak akan bisa membawamu ke surga. Semua hartamu juga tidak akan bisa membuatmu keluar dari Neraka."
Amiin
Aku tidak pernah melepaskan sumpah serapah sebelumnya. Kau orang pertama yang membuatku melakukan nya. Karena seperti dirimu yang serius melakukannya. Aku juga harus serius dalam hal ini.
Hahaha tertawalah saat ini, mumpung kamu masih bisa. Mumpung masih bernafas didunia.
Aku ingin lihat apa kamu masih bisa tertawa saat itu terjadi?.
Tertawalah seperti saat kau menertawakan nasib orang yang kamu dzalimi padahal Tuhan melihatmu.
Tertawalah seperti saat kau berzina dengan para pelacur walaupun Tuhan melihatmu.
Tertawalah layaknya bajingan yang mendengar nasehat.
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).