"Hari ini aku kembali untung besar. Aku memang benar-benar pintar. Aku tak peduli, yang penting aku untung besar. Itu salah mereka sendiri sampai buntung. Dasar pribumi, orang-orang pemalas. Pantas saja jadi orang susah. Pribumi bodoh berpendidikan rendah memang cocok bekerja kasar".
"Semua yang kulakukan berjalan lancar. Itu artinya Tuhan merestuiku!."
"Tapi ngomong-ngomong sejak kapan ya kesuksesan beruntun ku ini berlangsung?.
Dimulai dengan saat melamar istriku dulu. Ya gapapalah. Aku sampai merendahkan diriku sendiri dihadapan pribumi demi bisa melamar putrinya. Awas kalau sampai ditolak!.
Tapi sesuai dugaanku. Lamaranku langsung diterima. Itu karena aku adalah calon menantu idaman. Siapa yang bakal menolak laki-laki kaya sepertiku sebagai menantu!?.
'Padahal istrinya menerimanya kan karena teman kuliah dan karena Toying seagama. Tipe perempuan pribumi(kok malah ikut-ikutan nyebut pribumi!?. Yoweslah gpp) yang nerimo. Kalau mukanya kayak Andy Lau sih bukan nerimo, tapi bersyukur. Lha ini mukanya kayak... Toyeng. Pesan syarat orangtuanya kedia juga tidak berat, yang penting bisa mencukupi kebutuhannya saja. Nggak neko-neko persyaratannya. Dan karena Toying menunjukkan kesungguhannya dengan melamar.'
Lagipula mertuaku itu nggak pribumi banget kok. Jadi nggak papa.
'Maksudnya gimana?. Apa dia harus mengenakan blangkon, baju lurik, jarik batik, lalu nyelipin keris dibelakang pinggang, sambil bawa wayang kemana-mana!?.'
'Atau mertuanya ngomong nya pakai bahasa Inggris sama Mandarin?. Terus makanan sehari-harinya Steak sama Pizza?. Cemilannya Keju. Gitu?.'
'Dia sendiri makannya nasi Padang sama Gudeg. Harusnya makanannya B*b* dong. Kalau nggak mau dianggap mirip pribumi.
Terus jangan pakai bahasa Jawa dan menginjakan kaki di tanah Jawa. Ribet ya?. Dah, pakai cara yang paling gampang saja kalau gitu. Balik aja ke tempat asalmu!. Cuma nonton saja bikin emosi jiwa!'. Ki Gede terbawa suasana oleh drama didepannya.
Kalau ada yang nyuruh aku balik ke asalku. Oke!. Aku tak balik neng Suroboyo!.
'Surabaya itu Jawa Timur Dodol!'.
Suami yang sukses adalah suami yang penghasilannya lebih besar daripada pengeluaran istrinya. Dan itu ada padaku.
Dia cukup duduk manis dirumah. Terserah mau beli apa saja.
Jadi ya wajar, lelaki sukses sepertiku itu khilaf. Jajan sana sini, ingin merasakan "surga dunia" yang lainnya. Wajar itu!. Laki-laki!".
'Khilaf kok berkali-kali?. Khilaf tapi ketagihan?. Itu khilaf apa doyan?. Doyan banget ya sama Lonte?'.
Lagipula aku tidak mengkhianati dia kok!. Aku cuma punya satu istri. Aku juga hanya punya satu anak dari dia.
Dan kini dia berani mengancam hendak meninggalkan diriku!?. Dosa besar dia!?. Dikira aku takut ditinggalkan olehnya!?. Nggak ada dia juga nggak apa-apa!. Masih ada tembok.
'Loh kok yang dipikirin pertama tembok!?. Aku tahu dia nanti juga bakal kepikiran sex doll. Apalagi dia punya duit buat custom itu boneka jadi mirip semirip-miripnya dengan.. siapa itu namanya?. Wanita yang biasa dijadikannya bahan?.
Selingkuh sama boneka dong!?. Tapi ini mau selingkuh sama tembok dulu??.'
Aku punya banyak uang untuk melakukannya.
Huh aku nggak akan dan nggak perlu meminta maaf pada pribumi. Meminta maaf ya langsung sama Tuhan!. Langsung pada tingkatan yang paling tinggi. Ngapain meminta maaf kepada mereka yang derajatnya ada di bawahku(dilihat dari kekayaan). Dan Tuhan pasti akan memaafkan segala kesalahan dan dosaku. Karena Tuhan itu maha pemurah lagi maha pemaaf.
Aku nggak butuh maaf dari mereka!. Justru mereka yang seharusnya memohon maaf dariku, karena sudah membuatku tidak nyaman. Hal yang wajar karena derajatku(dilihat dari kekayaan) lebih tinggi. Ya.. sekalipun derajat ku kalah, tetap saja aku nggak akan pernah mau meminta maaf. Buat apa?. Kalau mau nanti boleh kok ngambil amalanku, paling juga berkurang sedikit, sama sekali nggak seberapa dibandingkan dengan amal jariyahku yang menggunung sampai akhir dunia nanti!.
'Benar-benar Bajingan. Masih bisa dengan mudahnya berkata seperti itu setelah berhasil menghancurkan hidup seseorang'.
Orang susah, mau kerja keras sampai matipun nggak akan pernah bisa mengalahkan amalan jariyahku!. Huh, buat makan saja susah!.
Lagipula aku percaya kepada janji Rasullullah.
Bahwa aku dan orang yang menanggung anak yatim adalah seperti ini di surga.” ucap Toying sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Itu ucapan beliau sendiri!.
Toying tersenyum puas.
Definisi sukses yang sebenarnya.. semua ada padaku.
Muda foya-foya
Tua kaya raya
Mati masuk surga.
***
Halu
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).