"Duh gimana ini?. Ibu sampai gemetar. Hilang uang rp500rb kalau begini."
"Ada apa bu?"
"Tadi kata bu Seng seng. Ibu sudah ambil uang arisan tiga kali rp500rb. Padahal ibu ingat hanya dua kali yang terakhir kemarin buat service motor. Ibu catat sendiri."
"Bisa lebih jelas lagi bu?".
"Ibukan ikut arisan di tempatnya bu Seng seng". Bulan depan ibu nariknya. Tapi ibu ambil duluan sebelum bulan depan sudah dua kali ini". Dan terakhir sama dia nggak dicatat. Ibu sudah ingatkan tapi bilangnya sudah gampang. Lha dia bilangnya ibu sudah ambil tiga kali rp500rb. Bukannya dua kali".
"Jadi dia sendiri yang memperbolehkan hal itu ya. Bisa diambil nyicil sebelum hari H. Ada tanda terimanya?".
"Nggak ada".
"Kalo cuma omongan doang ya jelas menang dia sebagai "bandar"lah. Apalagi dia merasa benar. Terus dia bilangnya apa?"
"Aku tidak makan uangmu. Ayo aku berani yang salah mati".
"Dia bilang seperti itu?. Itu adalah pernyataan bego, tolol bin goblok. Karena itu adalah suatu kepastian. Semua orang pasti mati. Kita tidak membicarakan makhluk yang tanguhkan kematiannya. Dan siapapun yang mati duluan tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan ini. Sudah ada qada dan qadar. Bukan karena sumpah serapahnya". Bukan seperti itu harusnya dalam menanggapi permasalahan ini.
"Ini bukan masalah kepercayaan. Namun justru karena kepercayaan itulah harusnya ada hitam diatas putih. Contoh kakak ini bu dalam berbisnis. Rekanan kakak bayarnya mundur. Ya tidak apa-apa karena kakak percaya. Kakak memberikan nota putihnya kepada perusahaan rekanan. Tapi perusahaan rekanan tidak berhenti begitu saja setelah menerima nota putih tersebut. Perusahaan rekanan lalu memberikan tanda terima sebagai bukti bahwa nota putih pelayanan kakak sudah mereka terima. Nantinya setelah pembayaran dilakukan, tanda terimanya kembali ke mereka. Itu yang dinamakan Win Win Solution.
"Lha kalau seperti.. sampai ada kejadian seperti ini?. Itu artinya dia sudah lalai sebagai pengelola. Hubungan sudah menjadi retak akibat kelalaiannya itu.
Ya sudah biar saja. Kalau memang pernyataan ibu yang benar. Biarlah dia makan itu uang hasil kelalaiannya. Tidak usah diungkit melulu permasalahan ini. Kakak dan adik-adik jumlahnya lima orang. Masing-masing bisa memberikan rp100rb untuk menutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).