Saat ini aku fokus bekerja memperbaiki kerusakan printer didepanku. Disini adalah tempat doi bekerja. Mantan doi.
Bukan hanya ketertarikan terhadap fisik semata. Kami berdua sudah saling
mencari tahu data diri. Inner beauty masing-masing. Dia mulai dari
media sosial, apa-apa yang menjadi buah pikiranku sampai dari cara
berkomentar. Sedangkan bagiku sulit untuk mencari referensi karena
berbeda dari para perempuan muda umumnya.. dia bahkan tidak punya media
sosial -_- . Dan aku terlalu grogi untuk menanyakannya langsung kepada
teman sekantornya yang kesemuanya adalah perempuan. Aku hanya bisa
mendengarkan rumor apa-apa tentangnya menggunakan kepekaan panca
inderaku. Bagaimana caranya berinteraksi, cara menjawab dan bahan
pembicaraan. Walaupun hanya sedikit dan tidak pasti bisa dijadikan
patokan, tapi setidaknya kami bisa tahu informasi-informasi yang sedikit
tersebut. Dari awal feelingku menangatakan bahwa dia adalah perempuan
yang menjaga dirinya.
Ruangan ini seharusnya kedap suara karena pintunya juga dalam keadaan tertutup. Tempatku berada juga terpisah dengan ruangan lainnya dan aku sendirian. Namun karena kami masih berada dalam satu gedung yang sama dan karena aku mempunyai indera pendengaran yang saangat bagus. Aku masih bisa mendengarkan pembicaraan mereka itu. -_-
Lagi-lagi mereka membicarakan kebodohan kami berdua..
Mengatakan aku lelaki yang lambat untuk merespon, atau bahkan mungkin tidak mempunyai minat terhadap doi. Salah satunya berandai-andai kalau saja dia secantik doi, dia pasti berani memperlihatkan perasaannya kepadaku dengan lebih agresif.
Dan menyesalkan keputusan Doi yang terlalu cepat mengambil keputusan untuk menikah. Dia bahkan tidak pernah mengalami proses berpacaran.
Saat main kemana saja selalu ditemani oleh kakak laki-lakinya. Sampai ada anggapan orang lain yang tidak mengetahuinya pasti menganggap mereka sepasang kekasih. Asli sejak dulu, di bangku sekolah sudah mengenakan hijab, bukan karena tuntutan pekerjaan atau fashion. Mereka bahkan membicarakan bahwa kakaknya sampai kecewa adik yang ia sayangi mendapatkan lelaki yang dianggapnya tidak sepadan dengan adiknya itu.
Iya terimakasih, berkat kalian juga aku jadi tahu bahwa dia adalah sosok perempuan yang sempurna. Feelingku dari awal juga sudah mengatakan hal itu. Tapi apa gunanya kini!?.
Saat dia memutuskan untuk menikah dengan lelaki lain. Saat itulah semuanya telah berakhir. Mau apa lagi!?.
Membuatku merasa menyesal?. Aku sudah menyesal. Aku sudah sangat kecewa. Akupun juga sudah terluka. Apa perlu untuk memperpanjangnya lagi?.
Iya salah satunya adalah sistem rolling perusahaannya yang membuat kami jarang bertemu. Namun bukan tanpa sebab aku membiarkannya begitu saja.
Dia sudah punya Laki!, sudah punya anak!. Kami berdua juga
tidak punya kenangan. Akan sangat mudah bagi dia untuk segera melupakanku.
Bahkan mungkin dia melakukan hal itu agar bisa melupakanku. Sebaliknya berbeda denganku yang masih sendiri dan merindukan sosok sepertinya.
Aku masih mentolerir yang mereka bicarakan. Mungkin kebetulan saja mereka membicarakannya saat aku juga ada disini. Walaupun aku yakin tidak menutup kemungkinan mereka juga membicarakan hal ini dilain waktu. Namun alangkah baiknya membicarakan hal itu 30 menit setelah aku meninggalkan gedung. Mungkin ini adalah bentuk simpati yang bisa mereka sampaikan. Tanpa bisa mencampuri urusan doi.
Berbeda dengan lingkungan tempat tinggalku yang menjadi sumber permasalahannya.
Kebohongan yang diulangi secara terus-menerus membuat pikiran manusia menjadi mempercayainya. Kebohongan pun diterimanya sebagai kebenaran. Pengulangan ini adalah metode hypnosis. Apa yang diulangi secara terus-menerus itu akan terukir pada dirimu. Inilah yang membuatmu percaya bahwa itu akan terjadi. Hipnotis kepada diri sendiri. Akhirnya hal ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan.
Mereka membuat opini dan pernyataan sendiri, lalu mengulang-ulang terus hal tersebut dalam setiap gosip yang mereka bicarakan. Menyebarluaskannya. Dan mengulangnya lagi, begitu seterusnya. Seolah tidak pernah bosan.
Mereka pasti sangat menikmati proses ghibah tersebut.
Apa mereka tidak sadar bahwa hal yang mereka perbuat itu sudah pernah menghancurkan hidup seseorang?. Dan kini mereka mengulanginya lagi.
Ada salah satu dari mereka yang mengatakan yang bersangkutan harus berterimakasih karena hal itu justru membuat suatu "keajaiban". Ya, tentu saja. Dan hal tersebut pula yang sudah membuat alur yang sebenarnya sudah ada, yang sebenarnya mungkin sudah direncanakan oleh Tuhan menjadi berubah.
Apalagi bila ada suatu kepentingan didalamnya. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh manusia busuk semacam Boby . Sudah ada contohnya bukan. Kenapa mengulanginya kembali?. Mungkin itu adalah kesempatan terakhirku. Membutuhkan waktu tujuh tahun sampai akhirnya aku bisa bertemu dengan perempuan sepertinya. Dan aku tidak mungkin lagi menunggu selama itu.
Dan apa ada pertanggungjawaban dari mereka setelah itu?. Tidak ada. Hanya diam dan menunggu babak selanjutnya untuk kembali mereka gunjingkan.
Pantas saja orang-orang waras yang tidak menyukai kelakuan Sugeharto juga memberikannya julukan "Cangkem Wedok" yang mempunyai arti mulut perempuan.
Dulu guru saya pernah berkata bahwa Adam dan Hawa mempunyai perbedaan. Beliau melafalkan pengucapan A-dam, "A" dengan mulut menganga dan "dam" dengan akhiran posisi mulut tertutup. Dilanjut kan dengan Ha-wa keduanya dengan posisi mulut menganga. Itulah analogi yang beliau buat untuk menjelaskan hal tersebut. Beliau mengingatkan terutama bagi yang perempuan agar bisa menjaga lisannya. Sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan. Dan itu menjadi salah satu penyebabnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).