Hari ini aku bertemu kembali dengannya.
Aneh ya?.. dulu saja tidak setiap kunjungan aku bisa bertemu dengannya. Dari 3 kali kemungkinan aku hanya bertemu sekali. Namun saat ini.. kenapa justru aku bisa bertemu dengannya secara beruntun?. Pada saat yang sudah tidak aku harapkan. Disaat dia sudah tidak lagi menjadi milik kedua orangtuanya.
Terbesit gores dari dalam hatiku.
Penyesalan itu selalu datang belakangan ya?. Aku tahu Tuhan menciptakan penyesalan agar kita tahu tidak semua hal bisa diulang. Aku juga tahu pengalaman lalu adalah guru berharga yang seharusnya membuat kita tidak jatuh kelubang yang sama. Keputusan untuk menunggu mimpi dari masa lalu hanyalah angan belaka yang tak akan pernah tiba. Dan aku sangat menyesali hal itu. Satu kali lagi hal kelam terukir dalam ingatanku, membuat luka pada jiwaku.
Semua terjadi begitu saja tanpa kusadari, namun aku tak bisa kembali berharap semuanya akan kembali seperti sediakala, sama seperti sebelumnya.
Dia membuat keputusan yang mengejutkanku. Sungguh bodoh orang yang selalu berpikir bahwa selalu masih ada hari esok. Karena hal ini mengajarkan, bahwa kita tidak bisa mengetahui dan mengontrol hal yang akan terjadi esok hari.
Namun tidak mungkin aku mengatakan kepadanya, kenapa tidak meminta pendapatku sebelumnya mengenai hal ini?. Memangnya aku ini siapa?. Aku ini bukan siapa-siapanya. Dimulai saja belum..
Aku rasa.. penyesalan karena belum sempat melakukan sesuatu sama sekali itu lebih menyakitkan daripada kegagalan itu sendiri.
Tak bisa dipungkiri. Masing-masing dari kami pasti sama-sama mempunyai perasaan yang mengatakan 'harusnya aku sama dia'.
Nasi sudah menjadi bubur. Aku yakin dia juga pasti berpikir seperti itu. Memutuskan dengan emosi bukanlah sesuatu yang bijak. Sekalipun begitu ini adalah rasa terlarang yang sudah harus dibuang jauh-jauh. Aku sangat sadar akan hal itu. Dan aku harus memulainya dari diriku sendiri.
Sekarang keadaannya sudah tidak sama lagi. Berinteraksi dengan memandang wajah secara leluasa seperti sebelumnya hanya akan membuat kami berdua menderita dalam kesedihan. Aku harus bisa menguatkan hatiku. Aku harus bisa menundukkan pandanganku. Demi menundukkan keinginan dan syahwat hatiku. Selagi aku meminta Tuhan agar mengirimkan penggantinya. Jodoh ku yang sebenarnya. Dan saat itu terjadi aku akan mengambilnya dan takkan kusia-siakan lagi. Cinta bisa datang dari mana saja. Tidak hanya melalui chemistery pada pandangan pertama.
Sekarang aku sudah bisa mengetahuinya.
Kurasa.. alam bawah sadarkulah yang berusaha melindungi diriku dari kisah yang lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).