Beberapa hari lalu saat saya sedang menservice printer di perusahaan pelanggan, saya melihat iklan drama korea ini disalah satu televisi swasta(nggak lihat detail, menengok karena mendengar sountracknya yang familiar -> karena saya baru melihatnya sampai tamat bulan sebelumnya, kalau awal lihatnya sih dah lama). Ini film yang saya rekomendasikan untuk ditonton, anda bisa melihatnya di televisi bagi yang belum ada waktu untuk download. Sedikit berbeda dengan drama-drama Korea yang sebagian besar hanya mengekspos percintaan dengan adegan2 yang seperti itu. Di drama ini hal itu tetap ada(roman, namanya juga drama korea)tapi tidak menjadi inti utama cerita.
Berkisah tentang dunia jurnalis. Di awal diceritakan kehancuran sebuah keluarga karena laporan seorang jurnalis yang membelokkan sebuah fakta(mengalihkan isu), dengan dasar opini seorang saksi yang mengidap Sindrom Pinocchio (sindrom khayal; pengidapnya bila berbohong akan cegukan dan tidak bisa berhenti begitu saja sebelum berkata jujur). Ketika seekor anjing menyalak/menggonggong, maka anjing-anjing lainnya yang ikut mendengar akan ikut menyalak/menggonggong. Padahal tugas wartawan yang sebenarnya adalah menyelidiki sebuah kebenaran.
Ha-Myeong (tokoh utama cowok yang diperankan oleh Lee Jong-Suk) kecil hidup bersama ayahnya yang seorang pemadam kebakaran, ibu dan seorang kakak hidup dalam rumah tangga yang harmonis. Ia dan kakaknya (diperanlkan oleh Yoon Gyun-Sang) dianugerahi IQ diatas rata2. Ayah mereka sangat bangga akan hal itu.
Semua lenyap saat terjadi kecelakaan kebakaran di sebuah pabrik. Keluarga mereka disorot oleh masyarakat karena laporan-laporan para jurnalis yang menyudutkan ayah mereka.
Ini salah satu kengerian sebuah pena, cara mengemas berita dapat membuat seorang pahlawan bisa menjadi penjahat dan bahkan sebaliknya seorang penjahat bisa menjadi pahlawan.
Akhirnya sang Ibu bunuh diri terjun kelaut membawa serta Ha-Myeong kecil disaat sang kakak pergi menemui jurnalis untuk membersihkan nama ayahnya.
Ha-Myeong kecil selamat dari kejadian itu dan ditemukan oleh kakeknya In-Ha(cewek yang akan menjadi tokoh utama kedua).
Beliau seseorang yang tidak menerima kematian putra sulungnya menganggap bahwa Ha-Myeong kecil adalah Choi-Dal-Po putra sulungnya yang meninggal 30 tahun yang lalu.
Ha-Myeongpun diadopsi oleh kakeknya In-Ha (diperankan oleh Byun Hee-Bong) dan berganti nama menjadi Dal-Po. In-Ha (diperankan oleh Park Shin-Hye) dan ayahnya pindah ke rumah kakek. Merekapun hidup bersama sebagai paman dan keponakan (walaupun usia mereka sama). In-Ha juga mempunyai Sindrom Pinocchio, tapi berbeda dari pengidap lainnya yang pada umumnya menutup diri dari lingkungan dan tidak banyak berbicara. Karakter utama yang satu ini justru sebaliknya begitu blak-blakan dalam berbicara sampai-sampai di lingkungan sekolahnya dia dijuluki Penyihir Blak-blakan(kalau di indonesiakan). Dalam perjalanan hidup mereka akhirnya Dal-Po mengetahui bahwa Ibunya In-Ha(diperankan oleh Jin Kyung) adalah reporter yang menghancurkan keluarganya.
Beberapa tahun kemudian mereka hidup di Seoul. In-Ha kuliah dan berharap bisa menjadi reporter seperti ibunya, sedangkan Dal-Po menjadi supir Taksi.
Lamaran In-Ha sebagai reporter di tolak ibunya sendiri yang saat ini sudah mempunyai kedudukan yang tinggi di stasiun televisi tempatnya bekerja dengan alasan pengidap Sindrom Pinocchio tidak bisa menjadi reporter (karena tidak bisa berbohong).
Dan Dal-Po yang saat itu masih menjadi supir Taksi untuk membantu ekonomi keluarga mereka memutuskan menjadi reporter setelah kejadian itu saat ia bertemu dengan Ibunya In-Ha.
Setelah melihat hal ini , saya menyesal saya tidak menjadi wartawan... ternyata film ini bisa membuat wartawan menjadi sosok yang keren. Banyak Superhero luar yang berfrofesi sebagai wartawan(Superman, Spiderman dll). Namun tidak sedikit yang mengatakan mereka(wartawan) orang yang hanya bisa mencatat dan mengambil gambar(tidak melakukan apapun) saat ada suatu kejadian. Berbeda dengan Superman dan Spiderman yang masih sempat Selfie. Hehehehe
Sunguh langkah yang unik kalau di Korea sana mereka bisa menerima seorang supir Taksi menjadi seorang reporter. Karena dulu yang saya tahu di negara kita syarat menjadi wartawan adalah S1.
Jadi bagi pembaca yang belum terlanjur masuk ke bidang lain. Hal ini bisa menjadi referensi.
"Banyak orang yang bisa menjadi reporter, tapi tidak banyak yang bisa menjadi reporter yang sebenarnya".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).