Disana saya menemukan sebuah
Komik Indonesia->Saya salah satu pendukung kebangkitan komik Indonesia/Karya buatan anak bangsa yang bernafaskan budaya lokal->makanya senang banget kalo menemukan komik lokal(yang bermutu tentunya). Tinggal satu biji, buku contoh pula. Di sampulnya tertulis Komik Hadist. Wah pasti bagus nih!. Segera saya buka lembar-demi lembar, Enjoy banget mbacanya, setiap lembarnya selain menghibur juga mengingatkan kita tentang lingkungan kita. Tidak terasa saya membacanya sampai habis... wogh! cepet banget habisnya!?
Komik yang menyentuh permasalahan sosial di lingkungan sekitar kita. Berhasil disajikan dengan baik. Humor yang membuat kita tertawa, kisah bernilai yang membuat kita terharu.
Dakwah melalui Komik!
Jadi ingat komik terbitan Mizan yang zaman dahulu kala saya beli->Dari gaji pertama. True Love. Yang ini nggak kalah menarik. Bedanya ini kumpulan cerita pendek, stylenya mirip style kartun karikatur, seperti komik strip yang ada di majalah Kompas zaman dulu; Benny dan Mice kalo nggak salah. Itu stylenya, kalau goresan gambarnya ya komik ini jauh lebih halus dan menarik.
Kita(bagi umat muslim) mungkin tahu,hafal bahkan mungkin mempunyai buku kumpulan hadist rasulullah dirumah.
Tapi mungkin hanya sekedar tahu. Namun ketika kita dihadapkan kepada sebuah situasi, seringkali kita tidak mengamalkannya. Entah mungkin lupa atau tidak kepikiran untuk melakukannya.
Hadist-hadist tersebut dalam komik ini dikemas dengan epicnya sedemikian lupa; melalui gambar, melalui perbuatan sehingga kita lebih mudah mengingatnya ketika dihadapkan dalam situasi yang sama.
Konsepnya sama dengan film kesukaan saya zaman dulu saat bulan Ramadhan->Lorong Waktu.
Buat teman-teman muslim, buku ini Recomended banget(Saya bukan marketingnya lho).
Buat teman-teman non-muslim, dengan membaca buku ini tetap mendapatkan manfaat; selain menghibur juga membuat kita lebih peka terhadap lingkungan.
Update: ternyata di Toga masih banyak.. tahun lalu sih(waktu saya memutuskan beli). Yup, inilah kebiasaan saya->habis baca baru beli. Ternyata buku yang saya kira tinggal satu itu adalah ulah pembaca gratisan yang tidak bertanggung jawab(bukunya nyasar tidak dikembalikan ke tempatnya). Entah mengapa display buku ini letaknya tidak strategis, Kalau anda berminta beli di Toga Mas; ada di bagian agama Islam sebelah air mancur (nyaris ngumpet->saya sampai bingung nyarinya->kata mas pegawainya itu tempat buku baru bagian agama Islam). Kenapa nggak ditaruh di depan sekalian ya? kan bisa lebih laris..
2 komentar:
Ini juga buku kesukaan saya Gan...ngomong - ngomong bisa buat e-book nya gak gan ;p
kenapa lehernya harus terpotong??? jadi kurang khidmad bacanya...
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).