Salah satu film yang sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga, apalagi di suasana Ramadhan dan Idul Fitri. Mengingat Ramadhan lalu film ini menduduki peringkat 1 di tangga film Indonesia. Seperti biasa saya baru bisa melihat filmnya setelah beberapa bulan. Menunggu Teman, Adik saya mbawain film,Nunggu bajakannya keluar(Ini juga saya bajak lagi dengan mengkopi CDnya). Atau nunggu download-annya keluar di Internet. Jaman dulu sebelum kenal Internet mah parah harus pasrah nunggu tiga tahun kemudian atau lebih sampai Filmnya di putar di Televisi, baru bisa lihat.
Kisah perjalanan hidup KH Ahmad Dahlan dalam perjuangannya menegakkan syariat Islam.
Jogjakarta 1867 -1912:
Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesat
Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.
Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, menggunakan berbagai macam barang buatan orang barat,termasuk cara berpakaian(Cara berpakaian kaum Intelek zaman dahulu
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut.
Beliau waktu itu juga masih terus belajar, belajar tentang cara mengajar, belajar cara membuat organisasi. Tidak menjadi persoalan dari bangsa mana kita belajar,yang penting penerapannya(untuk kemasyalakatan Umat)Betul?.Dan kita harus bisa bekerjasama dengan siapapun asal masih dalam sekat bagiku agamaku dan bagimu agamamu.
Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman
Penulis sendiri seorang Muhammadiyah(Pengikut Muhammad), Tapi kalau ditanya soal lebarannya kapan=> Penulis Ikut Pemerintah, ikut Pemimpin. Karena segala sesuatunya pemimpinlah yang bertanggungjawab.
Silahkan Download Filmnya melalui Google.