Diantara kejujuran dan kebohongan
Diposting oleh
tutorial
23.02
Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran.
Jujur dan ikhlas adalah pondasi segala sesuatu. Dari sifat jujur, tercabang beberapa sifat, seperti: sabar, qana'ah, zuhud, dan ridha. Dan dari sifat ikhlas tercabang pula beberapa sifat, seperti: yakin, khauf (takut), mahabbah (cinta), ijlal (membesarkan), haya` (malu), dan ta'dzim (pengagungan).
Jujur terdiri dari tiga bagian yang tidak sempurna kecuali dengannya terdapat:
1) Kejujuran hati dengan iman secara benar,
2) Niat yang benar dalam perbuatan,
3) Kata-kata yang benar dalam ucapan.
“Aku belum bisa jujur 100% dalam hidup ini(Bukannya nggak mau tapi nggak bisa)”. Saya tahu pasti, jujur terkadang berbuah menyakitkan. Apalagi untuk orang jaman sekarang yang lebih menghargai materi dibanding sebuah proses yang berdasarkan pada satu niat mulia berupa kejujuran. Banyak berita di koran yang intinya kejujuran yang diutarakan ternyata buahnya tidak manis, bukannya hambar atau tawar, tapi berbuah pahit, diakhiri dengan adegan sang pelaku masuk penjara, masa depan hancur. Dan berita ditutup sampai disitu. Nggak ada investigasi berikutnya, mengenai kebohongan (atau kejujuran) yang dia lakukan. Atau, kalaupun ada, tidak menarik lagi untuk diikuti. Memang dibuat demikian. Alangkah lucunya negeri ini . Sementara Orang yang sama sekali tidak jujur bisa dengan mudahnya keluar masuk penjara(liburan ke Bali lagi), bahkan ruangan penjaranya bisa disulap jadi hotel bintang 5(Kulkas, AC, TV, Komputer buat internetan, masuk semua).
Bohong dan jujur adalah dua kutub yang berlawanan. Kalau bohong berarti tidak jujur, dan kalau jujur berarti tidak bohong. Kalau kejujuran selalu disimbolkan dengan warna putih, sebagai lambang kesucian, maka bohong pasti dilambangkan dengan warna hitam. Tapi, ada satu jenis kebohongan yang oleh beberapa orang disebut dengan bohong putih, yaitu bohong yang niatnya baik. Yang bener aja ,masak ada bohong yang niatnya baik? Boleh nggak sih, bohong putih itu?
Seperti apa contoh bohong putih itu?
Seorang Dokter harus mengatakan sejujurnya tentang kondisi pasiennya. Seburuk apapun itu. Tapi pada beberapa kasus, pasien yang mengetahui dengan pasti kondisi tubuhnya(biasanya berita buruk), justru akan membuat semangatnya down, putus asa, dan sama sekali tidak termotivasi untuk sembuh. Pasrah aja lagi, nunggu maut menjemput. Dokter lebih baik menceritakan kondisi pasien kepada keluarganya, dan sekarang kartu kejujuran (atau kebohongan), akan dipegang oleh keluarga pasien. Mau jujur atau mau bohong, dengan resikonya masing-masing, terletak di tangan keluarga si pasien. Dan biasanya keluarganya memilih tidak mengatakan sejujurnya, tentang kondisi si pasien kepada yang bersangkutan, dengan pertimbangan khawatir berita buruk yang disampaikan justru akan memperburuk kondisi pasien, mereka mengatakan itu bohong putih.
Suami istri cenderung tidak menceritakan kondisi buruk akan hubungan rumah tangga mereka berdua kepada keluarga besarnya, apalagi kepada anak-anaknya. Pertimbangannya, mereka tidak mau membuat keluarga besar dan anak-anak mereka stress dengan masalah yang mereka hadapi berdua. Jadi, mereka tetap berpura-pura tak terjadi apa-apa, everything is ok, bersikap biasa saja. Padahal hubungan sudah begitu parah, saling menyakiti, meskipun orang lain tak bisa mendeteksi. Tak lama kemudian, tau-tau proses perceraian sudah ada di depan mata. Akibat buruk dan efek samping, silakan ditanggung bersama. Itu juga mereka sebut bohong putih.
Seorang pimpinan yang tidak mengatakan dengan sejujurnya, keadaan yang sebenarnya terjadi. Misalnya proses PHK yang akan segera dilakukan di perusahaan yang dipimpinnya. Dengan pertimbangan kekhawatiran menimbulkan kegelisahan massal, yang berdampak buruk pada system di perusahaan tersebut. Tiba-tiba dhess!. Suatu hari beberapa orang menerima surat pemberitahuan PHK, dan bye-bye, sayonara, adios, selamat tinggal (terserah deh lu mau mudeng yang mana). Itu juga mereka sebut bohong putih. Para pejabat juga sering berbohong putih ini dengan dalih menyelamatkan stabilitas Negara, perekonomian Negara, atau agar tidak menimbulkan kekhawatiran massal dari warganya.
Bohong ya bohong aja, nggak usahlah bilang alasan bohong dengan niat baik. Tak perlu mencari alasan pembenaran. Dan bohong tidak pernah menjadi hal yang baik, sejak zaman nabi Adam, zaman bahula juga kita udah percaya itu. Lalu bohong dengan niatan menyelamatkan orang banyak(niat mulia nih), dengan niat akan jujur kalau situasi sudah lebih baik? Sahkah itu untuk dilakukan? Untuk alasan apapun, bagi saya bohong adalah bohong.
Kalau dari sisi pelaku bohong putih, mungkin sikap bohong putih ini boleh dikatakan halal. Tapi dari sisi si korban? Bisa jadi dia akan bersyukur kalau ternyata situasinya membaik, dan dia hanya menerima cerita kebohongan putih ini sebagai cerita seru saja. Dan reaksinya cukup tertawa-tawa. Lha, kalau ternyata kondisinya memburuk, dan dia tidak pernah tau situasi itu sejak awal, karena dia tidak pernah dikondisikan untuk satu berita buruk, karena orang menyembunyikan informasi sebenarnya dari dirinya? Tidak menjawab pertanyaannya dengan jawaban jujur?
Kebenaran itu jauh lebih baik dan lebih berharga walaupun menyakitkan.
Saya tidak suka menjadi korban bohong putih ini. Saya lebih suka tau situasi sebenarnya yang terjadi, yang harus saya hadapi, seburuk apapun kondisi itu. Sehingga saya bisa menanggulanginya. Ketika saya harus mengambil keputusan pada situasi itu, saya sudah tau konsekuensi dan resiko yang harus saya hadapi. Memang sih beda, antara bohong dan tidak bercerita. Pengertian harfiahnya memang beda, tapi tujuannya juga sama: menyembunyikan kebenaran.
Ada hal yang perlu dibicarakan, ada hal yang tidak perlu disampaikan
Manusia tidak luput dari berbagai masalah kehidupan. Masing-masing mempunyai permasalahannya sendiri.
Ada suatu cara meringankan beban persoalan diri kita, yaitu dengan curhat(curahan hati). Kita butuh pendengar, pelampiasan tempat kita melepas beban pikiran yang tertumpuk (istilahnya ‘tempat sampah’).
Berikut ini tips dan triknya:
1.curhat kepada seseorang, carilah orang yang bisa dipercaya. Orang yang usianya lebih tua dari kita, karena beliau lebih berpengalaman asam garam kehidupan. Bahkan bisa memberi saran yang bijaksana untuk kita(Contoh: Orang tua kita). Atau bila dengan teman sebaya, carilah yang ada sangkut pautnya terhadap masalah yang kamu hadapi(kalo yang ini cukup buat jadi pendengar setia aja).
2.Menulisnya di buku harian, … atau
3.Menuliskan di sebuah kertas lalu membakarnya.
Kira-kira aku tipe yang nomor berapa?
Semua orang berbohong kepadaku
Rasanya seluruh dunia memperhatikanku
Semua palsu
Dear Diary
Engkau teman sejatiku
Selalu menemaniku
Dalam suka dan duka
Kutuliskan dalam lembaranmu
Kisah-kisahku
Pengalamanku
Dan perasaanku
Hanya padamu
Kau selalu setia
Mendengar ceritaku
Menjadi tempat curhatku
Dan menyimpan rahasiaku
Aku berharap/ingin kau bukanlah satu-satunya hal yang benar/nyata untukku
Andai Ia Tahu
Diposting oleh
tutorial
20.46
Ialah sebuah judul lagu dari salah satu musisi yang saya kagumi (Kahitna).
Tapi yang akan saya bahas disini adalah nama judul Filem, bukan lagunya.
Berikut ini review salah satu website yang pernah saya baca. Ehem-ehem...
Saat cinta datang mengetuk pintu hati, apa yang akan kamu lakukan ? Tetap tenang dan tak melakukan apa – apa? Atau menjadi sedikit gila dalam artian melamun, senyum – senyum sendiri ? Lalu bagaimana jika kamu hanya punya satu kesempatan sekali dalam hidupmu? Walaupun sekarang kamu punya pasangan(calon) dan segera mengikat janji dalam pernikahan.
Terkadang sebuah kecelakaan kecil memberikan sebuah jawaban hidup di sana. Kita tidak berbicara soal perselingkuhan atau ketidaksetiaan di film ini. Yang kita bicarakan adalah cinta sejati, pasangan jiwa. Pernahkah anda membuat list hal – hal apa saja yang anda inginkan sebelum mati? Karena cinta sejati haruslah ada dalam daftar tersebut, atau hidup anda akan terasa kosong belaka.
Saat melihat film ini , anda harus memisahkan arti dari sebuah kata perselingkuhan dan cinta sejati. Sebuah perselingkuhan akan sarat dengan erotik maupun ketidaksetiaan dan juga kepalsuan. Sedangkan cinta sangat berkaitan erat dengan ketulusan dan pengorbanan.
Pasangan jiwa biasanya selalu melakukan hal – hal atau pikiran yang sama , sekalipun mereka berjauhan. Apapun yang terjadi mereka tetap berhubungan melalui hati dan telepati. Sulit? Tidak juga jika anda sudah menemukannya.
Percayalah pada kata hati anda , dan keajaiban akan terjadi.
Lihat saja 2 karakter dalam film ini, dan siapa tahu hal itu mengetuk pintu hati anda.
Rio, produser muda yang realis, seorang yang serius dalam menjalani hidup. Renata adalah seorang penulis yang berjiwa petualang, periang dan easy going. Suatu saat nasib mempertemukan mereka berdua dalam sebuah lift yang rusak, berhenti 17 lantai di atas tanah.
Pertemuan singkat keduanya meninggalkan kesan begitu dalam pada hati masing – masing. Sosok Renata yang begitu berbeda dari wanita – wanita yang dikenalnya, menghantui perasaan Rio.
'Andai Ia Tahu' adalah cerita komedi romantis tentang penemuan kembali hasrat hati yang sempat hilang.
"Jangan melarikan diri dari 'cinta' apabila ia berada di depanmu. Jangan melarikan diri darinya, karena suatu hari nanti kamu pasti akan teringat kembali dan menyesali perbuatan kamu itu".
Langganan:
Postingan (Atom)