Menurut Kamus Bahasa Indonesia (kalo nggak salah, nggak salah berarti benar
Mimpi berarti sesuatu yang terikat atau yang dialami dalam keadaan tidur. Sedangkan
Impian berarti suatu cita-cita atau keinginan yang mustahil atau sulit dicapai. Sebuah definisi yang buruk ya!?. Mungkin ini penyebabnya kenapa masyarakat kita malas memiliki impian(Ternyata masyarakat Indonesia suka mbaca Kamus), atau walaupun punya impian mereka tidak akan berani mimpi tinggi-tinggi. Semakin tinggi, jatuhnya juga semakin sakit. Impian mereka hanya sebatas titik aman saja. Asal bisa hidup berkecukupan, anak istri serta keluarga tidak menderita itu sudah cukup (Nggak salah sih). Impian yang terlalu biasa untuk hidup yang hanya sekali ini saja.
Setiap orang pasti punya impian. Ada yang ingin menjadi dokter, insinyur, artis, menteri (tapi nggak ada yang bercita-cita jadi sales ya?), pengusaha dll. Bahkan orang yang bilang ingin punya kehidupan yang biasa-biasa saja, sejatinya juga mempunyai impian, impiannya adalah menjadi orang yang biasa-biasa saja.(Seperti karakter Shikamaru dalam manga Naruto; Pemuda genius, namun amat sangat disayangkan teramat malas. Ia hanya ingin menjadi Ninja biasa tingkat menengah saja(Chunin), mendapat penghasilan yang biasa saja, mempunyai istri yang biasa saja tidak cantik tapi juga tidak jelek, mempunyai dua orang anak satu laki-laki satu perempuan, hidup dengan tenang sampai usia senja bersama istrinya, dan ingin meninggal terlebih dahulu sebelum istrinya.)
Kalau dari buku yang saya baca definisi impian menurut penulisnya, Impian adalah cita-cita atau keinginan yang bisa dicapai dengan faktor-faktor tertentu, seperti usaha, kemauan yang kuat dan doa. Ini etos kerja Islam (agama yang saya anut). Dimana untuk mencapai apa yang diinginkan tidak cukup hanya dengan berkhayal dan memimpikannya, tapi harus disertai dengan ikhtiar (berusaha seoptimal mungkin disertai doa) karena hanya atas kehendakNya semua bisa terjadi.
Impian dan Harapan. Keduanya adalah dua kesatuan yang saling melengkapi dan tak terpisahkan.
Saat dunia berkata "menyerahlah", Harapan berbisik "cobalah sekali lagi".
Inilah yang membuat kita selalu kuat untuk memperjuangkannya. Sekalipun raga ini sudah lelah, terluka dan tak sanggup bergerak lagi. Tekad dan rasa percaya-lah yang menggerakkan kita menemukan jalur-jalur alternatif lainnya untuk mewujudkan impian ketika satu jalur tertutup. Kepercayaan, kita tidak hidup sendirian sebaiknya kita membaginya dengan orang-orang disekitar kita. "Jangan berhenti bermimpi, bukan manusia namanya bila tidak mempunyai impian, bukan impian namanya bila tidak bisa berbagi dengan yang lain".
Suatu saat, di saat kita terpuruk. kita membutuhkan orang-orang yang akan terus memberikan semangatnya, memberikan dukungannya, memberikan kepercayaannya kepada kita hingga kita dapat bangkit kembali, mengumpulkan kembali sisa-sisa semangat yang telah berserakan dan menyusunnya kembali keping demi keping.
Seperti yang saya kutip dari Wikipedia(Adi ni bisanya cuma ngutip aja!) :
Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
- Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd / QS. 13:11)
Impianku adalah menemukan kekasih yang selalu siap menolongku setiap saat. Tapi, cuma mimpi, kok. Aku percaya . Suatu saat nanti, pasti ada seorang pangeran yang menungguku. Hanya aku... (Usagi Tsukino/Sailor Moon
).Bagaimana dengan anda?
0 komentar:
Posting Komentar
Teman-teman, komentar yang sopan ya (jangan bikin sampah). Mohon jangan memberi komentar beserta link. Terima kasih (^-^).